Layanan PSK Antar-Jemput

-Warung Jamu Sarang Miras
-Satpol PP Kesulitan Razia

PURWAKARTA, SK - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Purwakarta mengaku kesulitan menangkap dan mengamankan para Pekerja Seks Komersial (PSK) di Purwakarta. Pasalnya, dalam prakteknya sekarang ini, mereka banyak melakukannya secara terselubung.
"Mereka kan sekarang gak buka warung. Sistemnya pesan antar. Untuk prostitusi jenis ini, sulit ditindak," ujar Kabid Penindakan Satpol PP Purwakarta Jaenudin, usai menggelar razia pekat gabungan bersama aparat TNI, Polri dan Kejari Purwakarta, Jumat (6/6) malam.
Dalam razia yang dimulai sekitar pukul 21.30 WIb ini, petugas hanya berhasil menangkap sebanyak 7 orang perempuan yang diduga PSK. Mereka dijaring di kawasan taman kota Situbuleud. Sementara di eks lokalisasi Cilodong Kecamatan Bungursari, tak satu pun PSK yang berhasil diamankan. Demikian juga di tempat pariwisata Danau Jatiluhur, serta satu penginapan di Jalan Raya Maracang. "Dari beberapa wanita yang diduga PSK ini, mayoritas merupakan muka lama. Mereka didata dan dibina sebelum akhirnya dipulangkan," terang Jaenudin.
Hasil berbeda didapat petugas saat merazia sejumlah kios jamu dan beberapa warung yang diduga sering menjual minuman beralkohol. Dari beberapa kios yang disambangi, tak kurang 100 botol miras berbagai merek berhasil disita. Kios-kios yang kedapatan menjual miras ini diantaranya berlokasi di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Raya Sadang, Jalan Irigasi, dan Jalan Ipik Gandamanah. "Kalau miras, cukup banyak yang kita amankan. Kita juga ingatkan pedagang agar tidak lagi menjual produk serupa. Kecuali miras dengan kadar alkohol wajar," terang Jaenudin.
Jaenudin menjelaskan, razia yang didukung oleh sedikitnya 50 petugas gabungan ini dilaksanakan untuk upaya pemberantasan pekat (penyakit masyaSKt) di Purwakarta, disamping penegakan Perda No 13 Tahun 2007 Tentang Miras dan Pelacuran. Kedepan, agenda serupa diakuinya akan lebih diintensifkan. "Apalagi sekarang menghadapi bulan ramadhan," tukas Jaenudin. (nos)