"Sampai saat ini tidak ada wabah yang menjangkit masyaSKt, baik itu diare dan yang lainnya, tapi untuk ispa itu menjadi penyakit yang paling dominan," ujar Luki, saat ditemui SK diruang kerjanya.
Dia menyampaikan, banyaknya pasien yang terjangkit ispa adalah dari kalangan anak-anak atau balita yang usianya di bawah 5 tahun. "Salah satu penyebabnya adalah karena usia tersebut memang sedang rentan, kemudian imunisasinya juga tidak lengkap, sehingga rentan pada inspeksi," ujarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, dia meminta agar masyaSKt bisa mengikuti posyandu secara rutin. Karena dengan mengikuti secara rutin. MasyaSKt bisa mengetahui perkembangan balitanya. "Bakal tahu ukuran idealnya, kesehatannya terpantau, sehingga kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan bisa segera ditangani," ujarnya.
Untuk bisa terus memberikan pengetahuan kesehatan terhadap masyaSKt, dia mengaku terus melakukan sosialisasi melalui forum-forum yang ada. "Ya seperti saat minggon kecamatan, saat ada forum apa juga kami sampaikan selalu tentang pentingnya hidup sehat," ujarnya.
Terlebih, tambah Luki, belum lama ini sudah melakukan dapat revitalisasi Desa Siaga, dimana di dalamnya dititik beratkan juga dengan kesehatan masyaSKt. "Kesehatan masyaSKt memang menjadi harapan kami. Dengan diaktifkan kembali desa siaga itu sangat membantu kami untuk bisa meningkatkan kesadaran masyaSKt akan kesehatan, " pungkasnya.(zie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar