TEMPURAN, Sekitar Karawang- Disinggung gugatan pembiaran jalan rusak yang dilayangkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ke Pengadilan Negeri Karawang terhadap lima instansi, Bupati Kabupaten Karawang H Ade Swara mempersilahkan gugatan tersebut dilakukan. Namun dengan catatan, apa yang digugat terhadap dirinya jangan sampai salah alamat.
"Bagus, silahkan layangkan saja, tapi ingat gugatannya jangan sampai salah alamat, karena soal perbaikan jalan ada tanggung jawabnya masing-masing," katanya kepada Sekitar Karawang, saat dimintai keterangan di aula kantor UPTD PAUD/SD Kecamatan Tempuran, Kamis (27/3).
Menurut Bupati, adanya gugatan tersebut, berarti ada masyaSekitar Karawangt yang peduli untuk mengkoreksi kebijakannya. Namun, perlu diingat, bahwa infrastruktur jalan perbaikannya bervariasi, ada jalan yang di bawah tanggung jawab Jasa Marga, kabupaten, Ppovinsi dan Kementrian Pekerjaan Umum (PU). Di Karawang sendiri, tambah Bupati, pihaknya sudah menggunakan anggaran 20 persen APBD, jumlah tersebut diklaimnya merupakan angka cukup besar untuk perbaikan jalan, akan tetapi dalam mengelola keuangan yang masuk APBD, baik pendapatan maupun pembelanjaannya harus ada mekanisme yang harus dilalui secara bertahap. "Ingat, anggaran itu harus digunakan proporsional, selain infrastruktur kita juga banyak sektor lainnya seperti kesehatan, pendidikan dan lainnya saya kira anggaran 20 persen sudah besar," ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, jika ada pihak yang akan menggugat dan menganggap pemkab melakukan pembiaran pada jalan rusak, bahkan urusannya sampai ke hukum, maka ia menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum. "Saran saya, yang menggungat dan yang digugat mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan, apa yang baik kita adopsi dan apa yang tidak baik kita koreksi. Jika ada gugatan, kita juga bisa saja balik menggugat," paparnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif LBH KAHMI Karawang Diro Masbang menyatakan, selama ini warga meminta agar hak-haknya untuk mendapatkan jalan yang layak, aman dan nyaman dipenuhi berdasarkan UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan dan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Maka untuk mendapatkan jalan yang layak ini, penyelenggara jalan harus bisa memberikan jaminan kualitas atas jalan-jalan yang akan dibangun dan diperbaiki. "Endingnya menunggu keputusan hakim. Kita harap hakim memberikan keputusan yang seadil-adilnya," tegas Diro.
Menurut investigasi dari LBH KAHMI, sedikitnya ada 31 jalan rusak yang tersebar di Kabupaten Karawang. Jalan tersebut terdiri dari jalan milik kabupaten, provinsi hingga pusat. Namun berdasarkan data KAHMI, jumlah tersebut ternyata bisa lebih banyak lagi. "Catatan penelusuran kita, lebih dari 31 ruas jalan rusak," imbuhnya.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena jalan rusak ini sudah mencederai hak-hak warga negara. Akibatnya, keselamatan pengendara menjadi terancam. Bahkan yang lebih memprihatinkan, menurut catatan LBH KAHMI sejak 1 Januari hingga 15 Februari 2014, jumlah kecelakaan akibat jalan rusak mencapai 81 jiwa. "Jalan rusak ini sengaja diabaikan, dan dibiarkan rusak," beber Diro. (rud)
Jumat, 28 Maret 2014
Bupati Janji Penuhi Keinginan Kwaran
- Mulai dari Buper Hingga Mobil Operasional
TEMPURAN, Sekitar Karawang- Disela-sela orientasi pramuka kepada 400 Majelis Pembina Gugus (KAMABIGUS) dari 8 kecamatan, Bupati Karawang H Ade Swara dicecar sejumlah pertanyaan menyangkut kebutuhan sarana prasarana kepramukaan disetiap kecamatan. Kedelapan kwartir ranting (Kwaran) dari Kecamatan Tempuran, Lemahabang, Telagasari, Majalaya, Rawamerta, Cilebar, Cilamaya Kulon dan Cilamaya Wetan tersebut, meminta Bupati Karawang agar memberi sarana Bumi Perkemahan, sekretariat kantor kwaran, tunjangan transport pembina sampai dengan kendaraan operasional. Sontak, bupati yang didampingi Kadisdikpora Karawang menjanjikan kebutuhan sarana kepramukaan tersebut secara bertahap.
Ketua Kwaran Cilamaya Wetan Toni mengatakan, dirinya meminta bupati kiranya agar mengeluarkan dasar hukum soal iuran kepramukaan. Pasalnya, setiap kali menggelar kegiatan kepramukaan, dirinya mengaku kesulitan pembayaran kewajiban iuran khusus pada tingkat SMP dan SMA, karena diakuinya masih kurang optimal partisipasinya. "Pak kami minta dasar hukum yang jelas, karena kami kesulitan soal pendanaan kepramukaan khusus partisipasi tingkat SMP dan SMA?" katanya.
Sementara itu, Kwaran Tempuran Yoyo mengatakan, selama ini ia kesulitan mencari lokasi kegiatan Jambore Ranting (Jamran). Beruntung, tambahnya, Kecamatan Tempuran mempunyai bumi perkemahan (buper). Namun sayangnya, banyak kecamatan lain yang belum punya mempunyainya, sehingga sering menggunakan areal pesawahan. Parahnya, saat ini juga sawah semakin menyempit karena alih fungsi lahan, karenanya kwaran mengajukan sarana buper. Sampai saat ini kwaran masih merintis bahkan juga banyak masalah soal tanah yang belum beres, ia berharap Bupati bisa memberikan sarana Buper disetiap kecamatan," kita-kita ingin sekali punya bumi perkemahan, karena setiap jamran kami kesulitan mencari lokasi pak?" tanyanya.
Sementara Kwaran Cilamaya Kulon, Ujang Rahmat S.Pd mengatakan, kwaran butuh kendaraan operasional, namun yang terpenting lagi baginya, kiranya bupati bisa memberikan transport bagi setiap kwaran untuk pembinaan tugas. "Kita selalu keliling ke gugus-gugus, alangkah baiknya Pak Bupati bisa memberikan uang transport bagi setiap kwaran," ujarnya.
Menanggapi banyaknya pertanyaan dari kwaran, Bupati Karawang H Ade Swara mengatakan, semua keinginan kepramukaan akan diupayakannya. Apalagi, lanjut bupati, ekstrakulikuler pramuka merupakan esktrakulikuler, sudah barang tentu menjadi keharusan bagi pramuka memiliki buper. Hanya saja, pihaknya akan mengabulkan secara bertahap yaitu dibangunkannya buper per wilayah dan bukan per kecamatan terlebih dahulu. Bupati siap mengalokasikan pembangunannya dalam APBD 2015.
Disinggung soal kendaraan operasional bagi kwaran seperti halnya PGRI, bupati menjanjikan kedepan bisa diupayakan dan saat ini tambah bupati, anggaran untuk pramuka di Karawang bertambah dari tahun ke tahun mencapai Rp 500 juta. "Insya Allah ya, kita usahakan untuk kendaraan operasional ini," pungkasnya. (rud)
TEMPURAN, Sekitar Karawang- Disela-sela orientasi pramuka kepada 400 Majelis Pembina Gugus (KAMABIGUS) dari 8 kecamatan, Bupati Karawang H Ade Swara dicecar sejumlah pertanyaan menyangkut kebutuhan sarana prasarana kepramukaan disetiap kecamatan. Kedelapan kwartir ranting (Kwaran) dari Kecamatan Tempuran, Lemahabang, Telagasari, Majalaya, Rawamerta, Cilebar, Cilamaya Kulon dan Cilamaya Wetan tersebut, meminta Bupati Karawang agar memberi sarana Bumi Perkemahan, sekretariat kantor kwaran, tunjangan transport pembina sampai dengan kendaraan operasional. Sontak, bupati yang didampingi Kadisdikpora Karawang menjanjikan kebutuhan sarana kepramukaan tersebut secara bertahap.
Ketua Kwaran Cilamaya Wetan Toni mengatakan, dirinya meminta bupati kiranya agar mengeluarkan dasar hukum soal iuran kepramukaan. Pasalnya, setiap kali menggelar kegiatan kepramukaan, dirinya mengaku kesulitan pembayaran kewajiban iuran khusus pada tingkat SMP dan SMA, karena diakuinya masih kurang optimal partisipasinya. "Pak kami minta dasar hukum yang jelas, karena kami kesulitan soal pendanaan kepramukaan khusus partisipasi tingkat SMP dan SMA?" katanya.
Sementara itu, Kwaran Tempuran Yoyo mengatakan, selama ini ia kesulitan mencari lokasi kegiatan Jambore Ranting (Jamran). Beruntung, tambahnya, Kecamatan Tempuran mempunyai bumi perkemahan (buper). Namun sayangnya, banyak kecamatan lain yang belum punya mempunyainya, sehingga sering menggunakan areal pesawahan. Parahnya, saat ini juga sawah semakin menyempit karena alih fungsi lahan, karenanya kwaran mengajukan sarana buper. Sampai saat ini kwaran masih merintis bahkan juga banyak masalah soal tanah yang belum beres, ia berharap Bupati bisa memberikan sarana Buper disetiap kecamatan," kita-kita ingin sekali punya bumi perkemahan, karena setiap jamran kami kesulitan mencari lokasi pak?" tanyanya.
Sementara Kwaran Cilamaya Kulon, Ujang Rahmat S.Pd mengatakan, kwaran butuh kendaraan operasional, namun yang terpenting lagi baginya, kiranya bupati bisa memberikan transport bagi setiap kwaran untuk pembinaan tugas. "Kita selalu keliling ke gugus-gugus, alangkah baiknya Pak Bupati bisa memberikan uang transport bagi setiap kwaran," ujarnya.
Menanggapi banyaknya pertanyaan dari kwaran, Bupati Karawang H Ade Swara mengatakan, semua keinginan kepramukaan akan diupayakannya. Apalagi, lanjut bupati, ekstrakulikuler pramuka merupakan esktrakulikuler, sudah barang tentu menjadi keharusan bagi pramuka memiliki buper. Hanya saja, pihaknya akan mengabulkan secara bertahap yaitu dibangunkannya buper per wilayah dan bukan per kecamatan terlebih dahulu. Bupati siap mengalokasikan pembangunannya dalam APBD 2015.
Disinggung soal kendaraan operasional bagi kwaran seperti halnya PGRI, bupati menjanjikan kedepan bisa diupayakan dan saat ini tambah bupati, anggaran untuk pramuka di Karawang bertambah dari tahun ke tahun mencapai Rp 500 juta. "Insya Allah ya, kita usahakan untuk kendaraan operasional ini," pungkasnya. (rud)
Hutan Konservasi Sanggabuana Rusak
PANGKALAN, Sekitar Karawang - Kawasan pegunungan Sanggabuana yang menjadi lahan penanaman kopi kini semakin meluas. Jika petugas terkait tidak segera mengambil tindakan dimungkinkan di puncak Gunung Sanggabuana tidak akan ada lagi pohon konservasi.
Suhartono, anggota komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Telukjambe Barat, mengatakan itu. Dia menyadari gunung Sanggabuana bukan ada pada satu daerah administrasi saja, tetapi terbagi atas empat kabupaten. Mulai kabupaten Karawang, Purwakarta, Cianjur dan Bogor. Malah terindikasi bahwa banyaknya perubahan atau over alih fungsi lahan di bagian punak Gunung Sanggabuana, secara administrasi masuk wilayah kabupaten Bogor.
Kendati demikian imbasnya tetap akan terpengaruh hingga Karawang. Karenanya Suhartono berharap untuk permasalahan over alih fungsi lahan di puncak Gunung Sanggabuana pihak propinsi harus turun tangan, karena menyangkut empat kabupaten.
Pemuda inipun menyampaikan bahwa untuk diwilayah administrasi Karawang relatif cukup aman, sebab seperti yang diketahuinya, ketika ada yang mendirikan saung dan tinggal di wilayah Karawang masyaSekitar Karawangt dan aparatur pemerintahnya bekerjasama menurunkan pemilik saung tersebut.
Dikatakan Suhartono, keadaan Gunung Sanggabuana sangatlah memprihatinkan. Hal itu, karena sudah banyak orang yang berupaya mengalihfungsikan lahan, dimana pegunungan yang seharusnya sepi ini malah dijadikan sebagai tempat berjualan. Bukannya tidak boleh akan tetapi sedikit banyak berdampak pada ekosistem yang ada di Gunung Sanggabuana semakin berkurang, baik flora maupun fauna. "Saya harap pihak perhutani dapat memberikan ketegasan terhadap para warga yang sudah menetap di puncak gunung sanggabuana demi terjaganya ekosistem yang ada. Terutama pada Perhutani di kabupaten masing-masing agar melakukan kerja sama yang baik dalam menjaga Gunung Sanggabuana," ungkap Suhartono.
Menyaksikan kondisi pegunungan Sanggabuana saat ini banyak pihak turut menyesalkan. Mereka tidak habis pikir, disaat orang sibuk menanam pohon yang ini malah merusak alam. "Tidak habis pikir, orang-orang ramai tanam pohon demi terwujudnya penghijauan tetapi ini malah merusak alam yang smestinya dilestarikan. Apalagi kalau ada unsur ke sengajaan menebang atau memanfaatkan lahan tersebut demi kepentingan pribadi, dan berdampak negatif terhadap lingkungan dan orang lain, mestinya pemerintah bertindak secepat mungkin untuk mengantisipasi keadaan sebelum terlalu parah keadaannya," ucapnya. (ark)
Suhartono, anggota komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Telukjambe Barat, mengatakan itu. Dia menyadari gunung Sanggabuana bukan ada pada satu daerah administrasi saja, tetapi terbagi atas empat kabupaten. Mulai kabupaten Karawang, Purwakarta, Cianjur dan Bogor. Malah terindikasi bahwa banyaknya perubahan atau over alih fungsi lahan di bagian punak Gunung Sanggabuana, secara administrasi masuk wilayah kabupaten Bogor.
Kendati demikian imbasnya tetap akan terpengaruh hingga Karawang. Karenanya Suhartono berharap untuk permasalahan over alih fungsi lahan di puncak Gunung Sanggabuana pihak propinsi harus turun tangan, karena menyangkut empat kabupaten.
Pemuda inipun menyampaikan bahwa untuk diwilayah administrasi Karawang relatif cukup aman, sebab seperti yang diketahuinya, ketika ada yang mendirikan saung dan tinggal di wilayah Karawang masyaSekitar Karawangt dan aparatur pemerintahnya bekerjasama menurunkan pemilik saung tersebut.
Dikatakan Suhartono, keadaan Gunung Sanggabuana sangatlah memprihatinkan. Hal itu, karena sudah banyak orang yang berupaya mengalihfungsikan lahan, dimana pegunungan yang seharusnya sepi ini malah dijadikan sebagai tempat berjualan. Bukannya tidak boleh akan tetapi sedikit banyak berdampak pada ekosistem yang ada di Gunung Sanggabuana semakin berkurang, baik flora maupun fauna. "Saya harap pihak perhutani dapat memberikan ketegasan terhadap para warga yang sudah menetap di puncak gunung sanggabuana demi terjaganya ekosistem yang ada. Terutama pada Perhutani di kabupaten masing-masing agar melakukan kerja sama yang baik dalam menjaga Gunung Sanggabuana," ungkap Suhartono.
Menyaksikan kondisi pegunungan Sanggabuana saat ini banyak pihak turut menyesalkan. Mereka tidak habis pikir, disaat orang sibuk menanam pohon yang ini malah merusak alam. "Tidak habis pikir, orang-orang ramai tanam pohon demi terwujudnya penghijauan tetapi ini malah merusak alam yang smestinya dilestarikan. Apalagi kalau ada unsur ke sengajaan menebang atau memanfaatkan lahan tersebut demi kepentingan pribadi, dan berdampak negatif terhadap lingkungan dan orang lain, mestinya pemerintah bertindak secepat mungkin untuk mengantisipasi keadaan sebelum terlalu parah keadaannya," ucapnya. (ark)
Lereng Sanggabuana Terancam Jadi Perkebunan
PANGKALAN, Sekitar Karawang - Jika kondisi puncak Gunung Sanggabuana terus dibiarkan tanpa ada tindakan dari petugas dan instansi terkait, lama-lama Gunung Sanggabuana akan menjadi perkebunan. Padahal mestinya kawasan gunung itu merupakan hutan dan rimba belantara.
Hal itu diungkapkan anggota komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Telukjambe Barat, Suhartono, beberapa waktu lalu. Dia mengomentari tingginya alih fungsi lahan di kawasan Gunung Sanggabuana. Setelah temuan hamparan tanaman kopi dan pohon sengon yang cukup luas, baru-baru ini ditemukan pula areal seperti kebun cengkeh. Selain itu dikawasan puncaknya ternyata sebagian sudah berubah menjadi areal pemukiman dan warung.
Gunung Sanggabuana mestinya berfungsi untuk penetralisir dan filter dari over alih fungsi lahan. Dengan fungsi itu harusnya Gunung Sanggabuana semakin rimbun dengan pepohonan konservasi. Namun yang terjadi justru sebaliknya, gunung tersebut semakin banyak perubahan, terutama pada jalur yang biasa dilalui peziarah. Banyak pohon yang dikuliti hingga lambat laun mengakibatkan banyak pohon yang tumbang dan mati. Kondisi seperti itu dikhawatirkan akan menjadi pemicu terjadinya longsoran.
Selain itu tidak sedikit yang malah memanfaatkan kawasan pegunungan sebagai lahan usaha dengan membuka warung dan tempat tinggal. Dari aktifitas pemukim tersebutlah alih fungsi lahan di puncak gunung tersebutpun semakin tidak terkendalikan mulai dari menanam sengon, kopi, bahkan kini di lokasi terdapat tanaman cengkeh.
Seperti diiformasikan, kawasan gunung sanggabuana persis kebon liar. Ada tanaman kopi, hamparan pohon sengon dan terakhir tanaman cengkeh. Selain itu dipuncaknya juga sudah seperti pemukiman malah ada warung dan saung-saung untuk tempat bersantai pengunjung yang sampai ke puncak gunung tertinggi di Karawang itu. Alhasil, kondisi tersebutpun langsung menuai kecaman, bahkan ada yang mendesak Pemda agar menyikapi serius perihal tersebut.
"Pemda Karawang harus menyikapi serius terkait fenomena di kawasan Gunung Sanggabuana. Selain itu dinas lingkung hidup harus pro aktif memberikan pencerahaan kepada masyaSekitar Karawangt setempat terutama yang menyangkut bahaya bahaya bencana alam," ucap Puji Herlambang, pemerhati lingkungan hidup.
Desakan agar pemerintah kabupaten Karawang menyikapi serius masalah tersebut, ternyata senada dengan komentar Jaka Fadrika. Namun ia lebih menyoroti peran serta semua pihak untuk terlibat dalam pencerahan tersebut. Menurut dia pencerahan ini penting dilakukan untuk memberi pemahaman kepada masyaSekitar Karawangt sekitar pegunungan terhadap ancaman bencana alam yang memungkinkan terjadi akibat kerusakan hutan. "Bukan hanya pemda saja yang bertanggungjawab terhadap kelestarian alam, melainkan semua pihak harus sadar akan pentingnya alam," jelasnya.
Jaka menambahkan, pengaruh stakeholder (pemangku kebijakan) sangatlah besar. Contohnya saja yang terjadi bukan hanya di Sanggabuana melainkan gunung-gunung kecil yang ada di kawasan Gunung Sanggabuana sudah ancur, dikeruk Sumber Daya Alam nya diambil dengan semena-mena tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nantinya. "Pemkab berikut muspida yang lain harus berani untuk mengeluarkan kebijakan dalam RTRW bahwa kawasan Karawang Selatan adalah Kawasan yang harus dijaga, dan jangan dialihfungsikan, dengan alasan apapun," tegas Jaka.
Karenanya, lanjut Jaka, dia meminta untuk segera difungsikan kembali kawasan gunung sanggabuana seperti semula, walaupun memerlukan waktu yang lama untuk bisa kembali seperti semula. "Kalau tidak dimulai dari sekarang mau kapan," tegasnya. (ark)
Hal itu diungkapkan anggota komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Telukjambe Barat, Suhartono, beberapa waktu lalu. Dia mengomentari tingginya alih fungsi lahan di kawasan Gunung Sanggabuana. Setelah temuan hamparan tanaman kopi dan pohon sengon yang cukup luas, baru-baru ini ditemukan pula areal seperti kebun cengkeh. Selain itu dikawasan puncaknya ternyata sebagian sudah berubah menjadi areal pemukiman dan warung.
Gunung Sanggabuana mestinya berfungsi untuk penetralisir dan filter dari over alih fungsi lahan. Dengan fungsi itu harusnya Gunung Sanggabuana semakin rimbun dengan pepohonan konservasi. Namun yang terjadi justru sebaliknya, gunung tersebut semakin banyak perubahan, terutama pada jalur yang biasa dilalui peziarah. Banyak pohon yang dikuliti hingga lambat laun mengakibatkan banyak pohon yang tumbang dan mati. Kondisi seperti itu dikhawatirkan akan menjadi pemicu terjadinya longsoran.
Selain itu tidak sedikit yang malah memanfaatkan kawasan pegunungan sebagai lahan usaha dengan membuka warung dan tempat tinggal. Dari aktifitas pemukim tersebutlah alih fungsi lahan di puncak gunung tersebutpun semakin tidak terkendalikan mulai dari menanam sengon, kopi, bahkan kini di lokasi terdapat tanaman cengkeh.
Seperti diiformasikan, kawasan gunung sanggabuana persis kebon liar. Ada tanaman kopi, hamparan pohon sengon dan terakhir tanaman cengkeh. Selain itu dipuncaknya juga sudah seperti pemukiman malah ada warung dan saung-saung untuk tempat bersantai pengunjung yang sampai ke puncak gunung tertinggi di Karawang itu. Alhasil, kondisi tersebutpun langsung menuai kecaman, bahkan ada yang mendesak Pemda agar menyikapi serius perihal tersebut.
"Pemda Karawang harus menyikapi serius terkait fenomena di kawasan Gunung Sanggabuana. Selain itu dinas lingkung hidup harus pro aktif memberikan pencerahaan kepada masyaSekitar Karawangt setempat terutama yang menyangkut bahaya bahaya bencana alam," ucap Puji Herlambang, pemerhati lingkungan hidup.
Desakan agar pemerintah kabupaten Karawang menyikapi serius masalah tersebut, ternyata senada dengan komentar Jaka Fadrika. Namun ia lebih menyoroti peran serta semua pihak untuk terlibat dalam pencerahan tersebut. Menurut dia pencerahan ini penting dilakukan untuk memberi pemahaman kepada masyaSekitar Karawangt sekitar pegunungan terhadap ancaman bencana alam yang memungkinkan terjadi akibat kerusakan hutan. "Bukan hanya pemda saja yang bertanggungjawab terhadap kelestarian alam, melainkan semua pihak harus sadar akan pentingnya alam," jelasnya.
Jaka menambahkan, pengaruh stakeholder (pemangku kebijakan) sangatlah besar. Contohnya saja yang terjadi bukan hanya di Sanggabuana melainkan gunung-gunung kecil yang ada di kawasan Gunung Sanggabuana sudah ancur, dikeruk Sumber Daya Alam nya diambil dengan semena-mena tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nantinya. "Pemkab berikut muspida yang lain harus berani untuk mengeluarkan kebijakan dalam RTRW bahwa kawasan Karawang Selatan adalah Kawasan yang harus dijaga, dan jangan dialihfungsikan, dengan alasan apapun," tegas Jaka.
Karenanya, lanjut Jaka, dia meminta untuk segera difungsikan kembali kawasan gunung sanggabuana seperti semula, walaupun memerlukan waktu yang lama untuk bisa kembali seperti semula. "Kalau tidak dimulai dari sekarang mau kapan," tegasnya. (ark)
Tahajud Penenang Hati
Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari permasalahan sosial baik dalam kehidupan lingkungan rumah tangga, lingkungan masyaSekitar Karawangt, lingkungan kerja bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak sedikit karena ketidakmampuan manusia menanggung beban permasalahan yang bunuh diri, gila atau stres berat. Hal ini boleh jadi karena manusia kurang menyadari asal masalah itu dari mana dan harus dengan cara apa diselesaikannya?
Sebagai orang yang beragama kita yakin hakekatnya masalah itu ditentukan oleh Allah SWT, oleh karena itu bila permasalahan dari Allah, jangan hanya diselesaikan dengan rekreasi atau refresing ke tempat-tempat wisata, tapi kembalikan kepada yang Maha Menyelesaikan masalah yaitu Allah SWT, baik dengan banyak berdoa, beristigfar dan memperbanyak amal kebaikan maupun dengan cara melakukan shalat yang khusuk baik melalui shalat fardlu ataupun sahalt sunnat, terutama shalat sunat Tahajud. Allah SWT berfirman, �Dan pada sebagian malam hari bershalat Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu ; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat terpuji�. (Al-Israa). Ayat ini merupakan salah satu dasar disyariatkannya shalat tahajud. Dengan begitu, shalat tahajud sangat dianjurkan dalam islam. Bahkan, shalat tahajud menduduki posisi kedua setelah shalat wajib. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, �Salat yang manakah yang paling utama setelah salat wajib?� Rasulullah menjawab, �Shalat Tahajud!� (HR.Muslim).
Tahajud sendiri artinya bangun dari tidur. Dengan demikian salat tahajud adalah salat yang dikerjakan di malam hari dan dilaksanakan setelah tidur terlebih dahulu, walaupun tidurnya hanya sebentar.
Salat tahajud yang dilakukan di tengah malam, di mana kebanyakan manusia terlelap dalam tidurnya dan berbagai aktivitas hidup berhenti, serta suasana begitu hening, sunyi dan tenang, sangat menunjang konsentrasi seseorang yang akan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Di samping kondisi eksternal ini, juga terdapat kondisi internal, yaitu sebuah ketenangan yang dirasakan oleh psikis atau batin manusia yang melakukan tahajud. Ketenangan dan ketentraman yang diperoleh oleh seseorang yang melakukan shalat tahajud memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Sebab, dalam shalat tahajud terdapat dimensi dzikrullah (mengingat Allah). Ini sebagaimana firman Allah SWT, �(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram�.(Ar-Ra�d : 28). (*)
*) Matin A. Rajak, MSi
(Kabid Kominfo Dishub Karawang)
Sebagai orang yang beragama kita yakin hakekatnya masalah itu ditentukan oleh Allah SWT, oleh karena itu bila permasalahan dari Allah, jangan hanya diselesaikan dengan rekreasi atau refresing ke tempat-tempat wisata, tapi kembalikan kepada yang Maha Menyelesaikan masalah yaitu Allah SWT, baik dengan banyak berdoa, beristigfar dan memperbanyak amal kebaikan maupun dengan cara melakukan shalat yang khusuk baik melalui shalat fardlu ataupun sahalt sunnat, terutama shalat sunat Tahajud. Allah SWT berfirman, �Dan pada sebagian malam hari bershalat Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu ; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat terpuji�. (Al-Israa). Ayat ini merupakan salah satu dasar disyariatkannya shalat tahajud. Dengan begitu, shalat tahajud sangat dianjurkan dalam islam. Bahkan, shalat tahajud menduduki posisi kedua setelah shalat wajib. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, �Salat yang manakah yang paling utama setelah salat wajib?� Rasulullah menjawab, �Shalat Tahajud!� (HR.Muslim).
Tahajud sendiri artinya bangun dari tidur. Dengan demikian salat tahajud adalah salat yang dikerjakan di malam hari dan dilaksanakan setelah tidur terlebih dahulu, walaupun tidurnya hanya sebentar.
Salat tahajud yang dilakukan di tengah malam, di mana kebanyakan manusia terlelap dalam tidurnya dan berbagai aktivitas hidup berhenti, serta suasana begitu hening, sunyi dan tenang, sangat menunjang konsentrasi seseorang yang akan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Di samping kondisi eksternal ini, juga terdapat kondisi internal, yaitu sebuah ketenangan yang dirasakan oleh psikis atau batin manusia yang melakukan tahajud. Ketenangan dan ketentraman yang diperoleh oleh seseorang yang melakukan shalat tahajud memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Sebab, dalam shalat tahajud terdapat dimensi dzikrullah (mengingat Allah). Ini sebagaimana firman Allah SWT, �(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram�.(Ar-Ra�d : 28). (*)
*) Matin A. Rajak, MSi
(Kabid Kominfo Dishub Karawang)
Politik Uang Haram
-Kemenag: Suap Menyuap Masuk NeSekitar Karawang
KARAWANG, Sekitar Karawang - Dalam hitungan hari, negara kita akan menggelar hajat besar, yakni pemilihan wakil rakyat untuk duduk di DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota. Suhu perpolitikan baik di daerah maupun di ibu kota sudah memanas. Para calon wakil rakyat tengah sibuk berkampanye meyakinkan masyaSekitar Karawangt untuk dipilih. Berbagai cara dilakukan dari membuat stiker, spanduk, baliho sampai konvoi. Para calon wakil rakyat itu semakin rajin bersilaturahim ke tempat-tempat yang kalau bukan pemilu jarang sekali dikunjungi.
Menurut Kepala Kemenag Karawang H. Edy Yusuf, ada tiga kategori masyaSekitar Karawangt terhadap pemilihan calon wakil rakyat. Ada yang sudah menentukan pilihannya, ada yang ragu-ragu dan ada yang belum punya pilihan untuk mencoblos siapa dalam pemilu nanti. �Banyaknya partai politik peserta pemilu ditambah dengan banyaknya calon legislatif, membuat persaingan semakin ketat. Partai politik harus bersaing dengan partai politik lain dan di internal partai politik sendiri, calon legislatif juga harus bersaing dengan teman separtainya. Dalam persaingan itu, ditengarai adanya politik uang, yakni pemberian sejumlah uang untuk memilih partai atau caleg tertentu kepada pemegang hak suara,� ujar Edy kepada Sekitar Karawang belum lama ini.
Dalam pandangan Islam, istilah politik uang belum dikenal. Karena politik uang itu muncul dalam tradisi demokrasi yang dilaksanakan di negara kita sekarang. Namun, dalam istilah fiqih/hukum Islam kata risywah yang berarti suap, sogok, adalah sepadan dengan politik uang. Dalam Musnad Imam Ahmad bin Hambal, dikatakan bahwa Rasulullah SAW melaknat orang yang memberi suap dan yang disuap. Satu hadis lain mengatakan orang yang menyuap dan yang disuap dua-duanya masuk neSekitar Karawang. Penyuap dan yang disuap tidak dapat dipisahkan, sama halnya orang yang berkelahi dua-duanya, yang kalah dan yang menang adalah salah. Artinya dua-duanya sama-sama memiliki niatan yang tidak baik. Penyuap memberikan sesuatu atas dasar mengharapkan sesuatu. Sementara yang disuap melakukan sesuatu atas dasar mendapatkan sesuatu.
Dalam konteks pemilu, jika dasar memilih adalah uang, maka hanya partai atau caleg yang memiliki banyak uang saja yang dapat memberikan uang kepada rakyat, meskipun ia bukanlah orang terbaik untuk dipilih sebagai wakil rakyat. Sedangkan bagi partai dan caleg yang kekurangan modal, ia tidak akan terpilih mewakili rakyat meskipun dengan segudang prestasi dan idealisme. Alhasil, lahirlah para anggota legislatif yang punya banyak uang meskipun tak berprestasi. Dampaknya adalah melemahnya kinerja anggota dewan, karena ia sibuk untuk mengembalikan uang saat berkampanye, dan pada gilirannya akan menghasilkan produk legislasi yang tidak berorientasi kepada rakyat. Akhirnya, lembaga legislatif yang terhormat, perlahan memudar karena diisi oleh anggotanya yang kurang terhormat. Karena itu, mari sukseskan pemilu tanpa politik uang.(cr2)
KARAWANG, Sekitar Karawang - Dalam hitungan hari, negara kita akan menggelar hajat besar, yakni pemilihan wakil rakyat untuk duduk di DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota. Suhu perpolitikan baik di daerah maupun di ibu kota sudah memanas. Para calon wakil rakyat tengah sibuk berkampanye meyakinkan masyaSekitar Karawangt untuk dipilih. Berbagai cara dilakukan dari membuat stiker, spanduk, baliho sampai konvoi. Para calon wakil rakyat itu semakin rajin bersilaturahim ke tempat-tempat yang kalau bukan pemilu jarang sekali dikunjungi.
Menurut Kepala Kemenag Karawang H. Edy Yusuf, ada tiga kategori masyaSekitar Karawangt terhadap pemilihan calon wakil rakyat. Ada yang sudah menentukan pilihannya, ada yang ragu-ragu dan ada yang belum punya pilihan untuk mencoblos siapa dalam pemilu nanti. �Banyaknya partai politik peserta pemilu ditambah dengan banyaknya calon legislatif, membuat persaingan semakin ketat. Partai politik harus bersaing dengan partai politik lain dan di internal partai politik sendiri, calon legislatif juga harus bersaing dengan teman separtainya. Dalam persaingan itu, ditengarai adanya politik uang, yakni pemberian sejumlah uang untuk memilih partai atau caleg tertentu kepada pemegang hak suara,� ujar Edy kepada Sekitar Karawang belum lama ini.
Dalam pandangan Islam, istilah politik uang belum dikenal. Karena politik uang itu muncul dalam tradisi demokrasi yang dilaksanakan di negara kita sekarang. Namun, dalam istilah fiqih/hukum Islam kata risywah yang berarti suap, sogok, adalah sepadan dengan politik uang. Dalam Musnad Imam Ahmad bin Hambal, dikatakan bahwa Rasulullah SAW melaknat orang yang memberi suap dan yang disuap. Satu hadis lain mengatakan orang yang menyuap dan yang disuap dua-duanya masuk neSekitar Karawang. Penyuap dan yang disuap tidak dapat dipisahkan, sama halnya orang yang berkelahi dua-duanya, yang kalah dan yang menang adalah salah. Artinya dua-duanya sama-sama memiliki niatan yang tidak baik. Penyuap memberikan sesuatu atas dasar mengharapkan sesuatu. Sementara yang disuap melakukan sesuatu atas dasar mendapatkan sesuatu.
Dalam konteks pemilu, jika dasar memilih adalah uang, maka hanya partai atau caleg yang memiliki banyak uang saja yang dapat memberikan uang kepada rakyat, meskipun ia bukanlah orang terbaik untuk dipilih sebagai wakil rakyat. Sedangkan bagi partai dan caleg yang kekurangan modal, ia tidak akan terpilih mewakili rakyat meskipun dengan segudang prestasi dan idealisme. Alhasil, lahirlah para anggota legislatif yang punya banyak uang meskipun tak berprestasi. Dampaknya adalah melemahnya kinerja anggota dewan, karena ia sibuk untuk mengembalikan uang saat berkampanye, dan pada gilirannya akan menghasilkan produk legislasi yang tidak berorientasi kepada rakyat. Akhirnya, lembaga legislatif yang terhormat, perlahan memudar karena diisi oleh anggotanya yang kurang terhormat. Karena itu, mari sukseskan pemilu tanpa politik uang.(cr2)
RS Intan Barokah Disomasi Warga
PURWASARI,Sekitar Karawang- Rumah Sakit Intan Barokah, disomasi oleh kuasa hukum Erna Hermayanti ahli waris almarhum Maman, Endang Suharta SH MH dan Rudi Gunawan SH MM.Pd berdasarkan surat somasi nomor 18/Es-Adv/Som/III/2014. Somasi ini dilayangkan, setelah rumah sakit yang beralamat di Jalan Raya Kosambi-Telagasari, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari ini, diduga menolak melayani Maman yang berobat menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), padahal sakit parah. Sampai akhirnya, Maman meninggal dunia setelah pulang dari rumah sakit ini.
Kuasa hukum Erna Hermayanti, Endang Suharta SH MH mengatakan, Selasa 18 Maret 2014, Maman datang ke rumah sakit untuk berobat berdasarkan rujukan dari Puskesmas Purwasari dengan nomor 244/PKM/III/2014, agar mendapatkan pemeriksaan medis oleh RS Intan Barokah. "Berkas-berkas rujukannya komplit, tapi setelah dipelajari oleh petugas pendaftaran, klien kami ditolak oleh pegawai bagian pendaftaran rumah sakit. Katanya, penyakit klien kami tak perlu diobati di rumah sakit, cukup di puskesmas saja. Padahal, dia datangnya ke rumah sakit pun atas rujukan dari puskesmas," katanya pada Sekitar Karawang, Kamis (27/3) kemarin.
Diteruskannya, keluarga Maman berulang kali memohon agar Maman bisa segera ditangani, karena kondisinya saat itu sedang darurat. Tapi, upaya tersebut tetap tak berhasil. "Diduga kuat, penolakan tersebut karena pasien Maman ini merupakan peserta jamkesda," ucapnya.
Karena ditolak, lanjut Endang, Maman kembali ke Puskesmas Purwasari, setelah itu pulang ke rumahnya di Kampung Krajan, RT 005, RW 003, Desa Tamelang, Kecamatan Purwasari ini. Pada pukul 12.30 WIB, Maman akhirnya meninggal di rumahnya. "Melihat kronologisnya, kami berpendapat bahwa Maman meninggal karena tak segera dilakukan pemeriksaan atau tindakan medis. Dan ini telah melanggar undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 32 ayat 1 dan 2 serta pasal 190 ayat 1 dan 2," terangnya.
Endang sangat menyesalkan atas kejadian ini. Menurutnya, tak seharusnya rumah sakit menolak pasien dengan latar belakang apapun, apalagi pasien dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Endang berharap, kejadian seperti tak terjadi lagi, tak hanya di RS Intan Barokah, tapi juga di rumah sakit lainnya. "Somasi sudah kami layangkan. Kami tak ingin kejadian seperti ini terulang kembali, di rumah sakit manapun," tegasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak rumah sakit terkait hal ini. (asy)
Kuasa hukum Erna Hermayanti, Endang Suharta SH MH mengatakan, Selasa 18 Maret 2014, Maman datang ke rumah sakit untuk berobat berdasarkan rujukan dari Puskesmas Purwasari dengan nomor 244/PKM/III/2014, agar mendapatkan pemeriksaan medis oleh RS Intan Barokah. "Berkas-berkas rujukannya komplit, tapi setelah dipelajari oleh petugas pendaftaran, klien kami ditolak oleh pegawai bagian pendaftaran rumah sakit. Katanya, penyakit klien kami tak perlu diobati di rumah sakit, cukup di puskesmas saja. Padahal, dia datangnya ke rumah sakit pun atas rujukan dari puskesmas," katanya pada Sekitar Karawang, Kamis (27/3) kemarin.
Diteruskannya, keluarga Maman berulang kali memohon agar Maman bisa segera ditangani, karena kondisinya saat itu sedang darurat. Tapi, upaya tersebut tetap tak berhasil. "Diduga kuat, penolakan tersebut karena pasien Maman ini merupakan peserta jamkesda," ucapnya.
Karena ditolak, lanjut Endang, Maman kembali ke Puskesmas Purwasari, setelah itu pulang ke rumahnya di Kampung Krajan, RT 005, RW 003, Desa Tamelang, Kecamatan Purwasari ini. Pada pukul 12.30 WIB, Maman akhirnya meninggal di rumahnya. "Melihat kronologisnya, kami berpendapat bahwa Maman meninggal karena tak segera dilakukan pemeriksaan atau tindakan medis. Dan ini telah melanggar undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 32 ayat 1 dan 2 serta pasal 190 ayat 1 dan 2," terangnya.
Endang sangat menyesalkan atas kejadian ini. Menurutnya, tak seharusnya rumah sakit menolak pasien dengan latar belakang apapun, apalagi pasien dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Endang berharap, kejadian seperti tak terjadi lagi, tak hanya di RS Intan Barokah, tapi juga di rumah sakit lainnya. "Somasi sudah kami layangkan. Kami tak ingin kejadian seperti ini terulang kembali, di rumah sakit manapun," tegasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak rumah sakit terkait hal ini. (asy)
Orang Kaya Juga Konsumsi Raskin
- Kades: Biar Adil Saya Bagikan Semua
TIRTAMULYA,Sekitar Karawang- Kepala Desa Karangsinom, E. Ahyat, mengaku kesulitan dengan pola penyebaran beras miskin (raskin) yang kerap dihadapi saat turun ke desa. Pasalnya, banyak warga yang sebenarnya mampu malah justru turut serta meminta jatah. Ahyat pun mengaku enggan berdebat panjang dan memilih jalan tengah dan memberi jatah bagi si kaya dengan alasan keadilan.
Ahyat mengungkapkan bahwa, dari total Raskin yang diterimanya sebanyak 8,6 ton untuk 2500 warga yang tersebar di 3 dusun yakni dusun 1, dusun 2 dusun 3, masih terdapat sekelumit persoalan dalam distribusi. Sebab, ada orang mampu juga meminta haknya untuk mendapat beras miskin. "Ya mau gimana lagi, akhirnya saya juga kasihkan dengan beragam alasan yang dikemukakan mereka. Padahal mereka rumahnya bagus, motornya bagus, eh malah minta raskin juga," cibirnya.
Kuota terbanyak raskin di wilayahnya yakni berada di Dusun 3 dengan sebaran perkiraan mencapai 1200 kepala keluarga (KK). "Hampir sama semuanya, yang kaya juga minta. Sebab kalau tidak saya kasih nanti kalah pasirik-sirik, jadi biar adil saya bagikan semua," kata Ahyat.
Saat disinggung pola distribusi raskin selama ini, ia mengakui bahwa tak ada halangan sama sekali. "Kita normal tidak ada tunggakan untuk harga jual per liter Rp 2000. Dengan rincian kita adakan dana sosial ke masyaSekitar Karawangt yang dikumpulkan seribu dari 1 KK penerima. Jadi kalau ada yang meninggal akan dapat santunan Rp 300 ribu," tambahnya.
Dilanjutkannya, stok beras tidak terganggu, kendati Tirtamulya dihajar banjir beberapa waktu kemarin. Walaupun demikian, sawah yang menjadi tulang punggung petani disana terkena imbas. "Hampir 50 hektar terserang hama sundep, semuanya putih, makanya hasil panen juga anjlok, biasana panen per hektar 6 ton jadi 2 ton," ungkap pria itu.
Untuk mencegah hal serupa, pihaknya sudah kedatangan tim PPL dari Dinas Pertanian Karawang. "Kemarin sudah ada tim PPL datang memberikan penyuluhan ke tiap-tiap gapoktan, cuma saya tidak terlalu mengikuti, barangkali penyuluhan soal hama ini. Mudah-mudahan tidak berlangsung lama," pungkasnya. (fah)
TIRTAMULYA,Sekitar Karawang- Kepala Desa Karangsinom, E. Ahyat, mengaku kesulitan dengan pola penyebaran beras miskin (raskin) yang kerap dihadapi saat turun ke desa. Pasalnya, banyak warga yang sebenarnya mampu malah justru turut serta meminta jatah. Ahyat pun mengaku enggan berdebat panjang dan memilih jalan tengah dan memberi jatah bagi si kaya dengan alasan keadilan.
Ahyat mengungkapkan bahwa, dari total Raskin yang diterimanya sebanyak 8,6 ton untuk 2500 warga yang tersebar di 3 dusun yakni dusun 1, dusun 2 dusun 3, masih terdapat sekelumit persoalan dalam distribusi. Sebab, ada orang mampu juga meminta haknya untuk mendapat beras miskin. "Ya mau gimana lagi, akhirnya saya juga kasihkan dengan beragam alasan yang dikemukakan mereka. Padahal mereka rumahnya bagus, motornya bagus, eh malah minta raskin juga," cibirnya.
Kuota terbanyak raskin di wilayahnya yakni berada di Dusun 3 dengan sebaran perkiraan mencapai 1200 kepala keluarga (KK). "Hampir sama semuanya, yang kaya juga minta. Sebab kalau tidak saya kasih nanti kalah pasirik-sirik, jadi biar adil saya bagikan semua," kata Ahyat.
Saat disinggung pola distribusi raskin selama ini, ia mengakui bahwa tak ada halangan sama sekali. "Kita normal tidak ada tunggakan untuk harga jual per liter Rp 2000. Dengan rincian kita adakan dana sosial ke masyaSekitar Karawangt yang dikumpulkan seribu dari 1 KK penerima. Jadi kalau ada yang meninggal akan dapat santunan Rp 300 ribu," tambahnya.
Dilanjutkannya, stok beras tidak terganggu, kendati Tirtamulya dihajar banjir beberapa waktu kemarin. Walaupun demikian, sawah yang menjadi tulang punggung petani disana terkena imbas. "Hampir 50 hektar terserang hama sundep, semuanya putih, makanya hasil panen juga anjlok, biasana panen per hektar 6 ton jadi 2 ton," ungkap pria itu.
Untuk mencegah hal serupa, pihaknya sudah kedatangan tim PPL dari Dinas Pertanian Karawang. "Kemarin sudah ada tim PPL datang memberikan penyuluhan ke tiap-tiap gapoktan, cuma saya tidak terlalu mengikuti, barangkali penyuluhan soal hama ini. Mudah-mudahan tidak berlangsung lama," pungkasnya. (fah)
Bersihkan Lingkungan Agar Dapat Simpatik Warga
KARAWANG, Sekitar Karawang - Banyak cara dilakukan calon legislatif untuk menarik simpatik. Nah, mengisi masa kampanye, salah satu Caleg DPRD Karawang Dapil 1 Partai Bulan Bintang (PBB) Maya Mardiah mempunyai cara tersendiri. Dia tidak berkeliling atau konvoi. Namun hanya di isi dengan kerja bakti membersihkan lingkungan.
"Ibu tidak mau kampanye arak- aSekitar Karawangn, karena tidak ada gunanya. Ibu ingin masyaSekitar Karawangt ibu peduli dengan sesama lingkungan," ujarnya, kepada Sekitar Karawang di Maya Mardiah Centre di Jalan Rubaya, nomor 11, Kepuh Karangpawitan, Kamis (27/3).
Lanjut politisi PBB ini mengatakan, berkampanye dengan cara konvoi menurutnya tidak langsung berinteraksi dengan masyaSekitar Karawangt. "Konvoi tidak langsung berdekatan masyaSekitar Karawangt, kita ingin kegiatan kita ada maknanya oleh karena itu kita peduli dengan lingkungan," kata dia.
Selain itu, Maya juga mengaku dengan cara berkampanye dengan kerja bakti ini dapat menumbuhkan kembali semangat warga untuk gotong royong. "Iya kita juga mengangkat azas gotong royong yang saat ini sudah mulai pudar," seru Kader Partai bergambar Bulan Bintang ini.
Karena diyakini Maya, dengan cara ini dapat memberikan manfaat ketimbang berkampanye berkeliling. Dan nilai positif yang didapatnya akan lebih besar. "Setiap langkah itu berinteraksi dengan masyaSekitar Karawangt, jadi politik bukan mencari kekuasan, tapi bagaimana mensejahteraan masyaSekitar Karawangt. Kalau kekuasanan itu menimbulkan keributan, konflik kerususahan yang ada," jelasnya.
Sementara itu, salah satu simparisan Yakub (36) menuturkan, dia menyambut baik kegiatan kerja bakti ini. Ia menilai ini merupakan kegiatan yang positif. "Sangat meyambut posiitf, di respon warga sekitarnya. Jadi Azas gotong royong itu timbul," akunya.
Selain itu menurut Yakub, dia lebih memlih berkampanye dengan kerja bakit ketimbang harus konvoi. "Kalau sekarang ini kan konvoi - konvoi menganggu masyaSekitar Karawangt. Bikin macet, identik ke urak - uSekitar Karawangn, barangkali ini bermanfaat," tandasnya. (vid)
"Ibu tidak mau kampanye arak- aSekitar Karawangn, karena tidak ada gunanya. Ibu ingin masyaSekitar Karawangt ibu peduli dengan sesama lingkungan," ujarnya, kepada Sekitar Karawang di Maya Mardiah Centre di Jalan Rubaya, nomor 11, Kepuh Karangpawitan, Kamis (27/3).
Lanjut politisi PBB ini mengatakan, berkampanye dengan cara konvoi menurutnya tidak langsung berinteraksi dengan masyaSekitar Karawangt. "Konvoi tidak langsung berdekatan masyaSekitar Karawangt, kita ingin kegiatan kita ada maknanya oleh karena itu kita peduli dengan lingkungan," kata dia.
Selain itu, Maya juga mengaku dengan cara berkampanye dengan kerja bakti ini dapat menumbuhkan kembali semangat warga untuk gotong royong. "Iya kita juga mengangkat azas gotong royong yang saat ini sudah mulai pudar," seru Kader Partai bergambar Bulan Bintang ini.
Karena diyakini Maya, dengan cara ini dapat memberikan manfaat ketimbang berkampanye berkeliling. Dan nilai positif yang didapatnya akan lebih besar. "Setiap langkah itu berinteraksi dengan masyaSekitar Karawangt, jadi politik bukan mencari kekuasan, tapi bagaimana mensejahteraan masyaSekitar Karawangt. Kalau kekuasanan itu menimbulkan keributan, konflik kerususahan yang ada," jelasnya.
Sementara itu, salah satu simparisan Yakub (36) menuturkan, dia menyambut baik kegiatan kerja bakti ini. Ia menilai ini merupakan kegiatan yang positif. "Sangat meyambut posiitf, di respon warga sekitarnya. Jadi Azas gotong royong itu timbul," akunya.
Selain itu menurut Yakub, dia lebih memlih berkampanye dengan kerja bakit ketimbang harus konvoi. "Kalau sekarang ini kan konvoi - konvoi menganggu masyaSekitar Karawangt. Bikin macet, identik ke urak - uSekitar Karawangn, barangkali ini bermanfaat," tandasnya. (vid)
Kopri Karawang Kawal Pemilu Berkualitas
KARAWANG,Sekitar Karawang- Guna mengawal proses Pemilu Legislatif (pileg) 2014 yang berkualitas, Korp PergeSekitar Karawangn Mahasiswa Islam Indonesia (Kopri) Kabupaten Karawang, mengadakan dialog publik yang menghadirkan Komisioner KPU Kabupaten Karawang Asep Sugiarto dan pakar hukum tata negara Dr Holyness Singadimedja.
Ketua Kopri Kabupaten Karawang Siti Hamimah SH mengatakan, pemilu merupakan bagian dari proses demokratisasi di Indonesia. Selain itu, pemilu merupakan gerbang masa depan bangsa untuk lima tahun kedepan. "Oleh karena itu, proses pemilu ini harus dikawal, agar pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang baik pula. Sehingga, pengelolaan negera ini kedepan bisa lebih baik lagi," katanya pada Sekitar Karawang, Kamis (27/3) kemarin.
Salah satu upaya yang harus dilakukan, lanjutnya, adalah memberikan pemahaman tentang pemilu pada generasi muda, khususnya mahasiswa. Karena, keterlibatan mahasiswa dalam pemilu ini sangat krusial. "Atas dasar tersebut, kami kopri memiliki kewajiban moral untuk memberikan pemahaman-pemahaman yang benar bagi mahasiswa tentang pemilu ini salah satunya dengan acara dialog ini. Tujuannya, selain untuk silaturahmi antar pengurus, kader dan senior, juga untuk dapat menghasil pemikiran-pemikiran penting dalam upaya menekan adanya permasalahan-permasalahan pasca pemilu," terangnya dalam acara yang juga dihadiri oleh alumni-alumni PMII dari berbagai angkatan.
Mimah berharap, pelaksanaan pemilu yang akan diselenggaSekitar Karawangn 9 April mendatang, bisa berjalan dengan lancar. Dia juga menghimbau, agar seluruh kader PMII untuk menggunakan hak pilihnya nanti. "Pemilu ini jangan sampai dilewatkan begitu saja tanpa ada gagasan untuk perubahan. Kami berharap, pemilu kali ini sukses tanpa ekses," pungkasnya. (asy)
Ketua Kopri Kabupaten Karawang Siti Hamimah SH mengatakan, pemilu merupakan bagian dari proses demokratisasi di Indonesia. Selain itu, pemilu merupakan gerbang masa depan bangsa untuk lima tahun kedepan. "Oleh karena itu, proses pemilu ini harus dikawal, agar pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang baik pula. Sehingga, pengelolaan negera ini kedepan bisa lebih baik lagi," katanya pada Sekitar Karawang, Kamis (27/3) kemarin.
Salah satu upaya yang harus dilakukan, lanjutnya, adalah memberikan pemahaman tentang pemilu pada generasi muda, khususnya mahasiswa. Karena, keterlibatan mahasiswa dalam pemilu ini sangat krusial. "Atas dasar tersebut, kami kopri memiliki kewajiban moral untuk memberikan pemahaman-pemahaman yang benar bagi mahasiswa tentang pemilu ini salah satunya dengan acara dialog ini. Tujuannya, selain untuk silaturahmi antar pengurus, kader dan senior, juga untuk dapat menghasil pemikiran-pemikiran penting dalam upaya menekan adanya permasalahan-permasalahan pasca pemilu," terangnya dalam acara yang juga dihadiri oleh alumni-alumni PMII dari berbagai angkatan.
Mimah berharap, pelaksanaan pemilu yang akan diselenggaSekitar Karawangn 9 April mendatang, bisa berjalan dengan lancar. Dia juga menghimbau, agar seluruh kader PMII untuk menggunakan hak pilihnya nanti. "Pemilu ini jangan sampai dilewatkan begitu saja tanpa ada gagasan untuk perubahan. Kami berharap, pemilu kali ini sukses tanpa ekses," pungkasnya. (asy)
Anak-anak Dominasi Pelanggaran Kampanye
- Tak Ada Sanksi Tegas Sulit Ditindak
TIRTAMULYA,Sekitar Karawang- Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Tirtamulya mengatakan, pelanggaran terbanyak dalam masa kampanye terbuka adalah keterlibatan anak-anak dalam kampanye. Hampir semua kampanye partai politik dihadiri anak-anak. Alasannya, orang tua yang hadir dalam kampanye tidak memiliki pilihan selain mengajak anak-anak mereka. Padahal Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2013 Pasal 32 huruf (k) memuat larangan memobilisasi warga negara Indonesia yang belum memiliki hak pilih, termasuk melibatkan anak-anak dalam kampanye.
�Hanya, larangan itu tidak disertai dengan sanksi tegas. Sebenarnya panwaslu sendiri sudah melarang. Tapi memang enggak ada sanksi tegas, hanya sanksi administrasi saja,� kata Ghofur, Ketua Panwascam Tirtamulya saat ditanya soal pelanggaran kampanye terbanyak.
Menurut dia, seharusnya partai politik menyediakan tempat penitipan anak ketika kampanye berlangsung, sebagaimana yang pernah dilakukan pada masa kampanye menjelang Pemilu 2009. Waktu itu, dia menerangkan, ada tempat penitipan yang disediakan partai politik sehingga anak-anak tidak berbaur dengan peserta kampanye. Ia juga mengaku kesulitan mencegah anak kecil hadir dalam kampanye. Alasannya, acara musik yang biasa meramaikan kampanye sering kali menjadi daya tarik bagi anak-anak.
Ia pun merinci lebih jauh, soal larangan mengajak atau melibatkan anak-anak dalam kampanye juga diatur dalam undang-undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 15. Di dalamnya disebutkan, bahwa anak-anak harus dilindungi dari keterlibatan politik baik dalam kampanye, pawai, penggunaan atribut, penempelan poster, maupun pengibaran bendera partai. �Ya, mereka belum waktunya memilih, jadi tidak boleh diikut sertakan,� tambahnya.
Belum lagi, terkadang para peserta juga menggunakan mobil odong-odong untuk dijadikan moda transportasi utama, sehingga anak-anak pun akan merengek nangis jika tidak ikut dibawa. Namun dia menjamin, untuk Tirtamulya sendiri belum ada pelanggaran yang bersifat substantif yang dilakukan para peserta pemilu. �Karena kebetulan kita ini cuma dijadikan track saja, tidak ada yang melakukan kampanye terbuka disini, kebanyakan cuma pada lewat-lewat doang,� kata dia memastikan. (fah)
TIRTAMULYA,Sekitar Karawang- Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Tirtamulya mengatakan, pelanggaran terbanyak dalam masa kampanye terbuka adalah keterlibatan anak-anak dalam kampanye. Hampir semua kampanye partai politik dihadiri anak-anak. Alasannya, orang tua yang hadir dalam kampanye tidak memiliki pilihan selain mengajak anak-anak mereka. Padahal Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2013 Pasal 32 huruf (k) memuat larangan memobilisasi warga negara Indonesia yang belum memiliki hak pilih, termasuk melibatkan anak-anak dalam kampanye.
�Hanya, larangan itu tidak disertai dengan sanksi tegas. Sebenarnya panwaslu sendiri sudah melarang. Tapi memang enggak ada sanksi tegas, hanya sanksi administrasi saja,� kata Ghofur, Ketua Panwascam Tirtamulya saat ditanya soal pelanggaran kampanye terbanyak.
Menurut dia, seharusnya partai politik menyediakan tempat penitipan anak ketika kampanye berlangsung, sebagaimana yang pernah dilakukan pada masa kampanye menjelang Pemilu 2009. Waktu itu, dia menerangkan, ada tempat penitipan yang disediakan partai politik sehingga anak-anak tidak berbaur dengan peserta kampanye. Ia juga mengaku kesulitan mencegah anak kecil hadir dalam kampanye. Alasannya, acara musik yang biasa meramaikan kampanye sering kali menjadi daya tarik bagi anak-anak.
Ia pun merinci lebih jauh, soal larangan mengajak atau melibatkan anak-anak dalam kampanye juga diatur dalam undang-undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 15. Di dalamnya disebutkan, bahwa anak-anak harus dilindungi dari keterlibatan politik baik dalam kampanye, pawai, penggunaan atribut, penempelan poster, maupun pengibaran bendera partai. �Ya, mereka belum waktunya memilih, jadi tidak boleh diikut sertakan,� tambahnya.
Belum lagi, terkadang para peserta juga menggunakan mobil odong-odong untuk dijadikan moda transportasi utama, sehingga anak-anak pun akan merengek nangis jika tidak ikut dibawa. Namun dia menjamin, untuk Tirtamulya sendiri belum ada pelanggaran yang bersifat substantif yang dilakukan para peserta pemilu. �Karena kebetulan kita ini cuma dijadikan track saja, tidak ada yang melakukan kampanye terbuka disini, kebanyakan cuma pada lewat-lewat doang,� kata dia memastikan. (fah)
Technomart Juga Makin Komplit
GALUH Mas Karawang berupaya menjadi pusat hunian yang nyaman dan dinamis. Hal itu ditandai dengan pembangunan berbagai fasilitas bisnis dan hiburan yang satu per satu mulai rampung dibangun. Salah satunya adalah pembangunan gedung dan bergabungnya tenant-tenant besar di Technomart.
Corporate Promotion Manager Galuh Mas, Heru Mahad menyampaikan, technomart adalah pusat niaga otmotif, elektronik, perlengkapan teknik, dan furnitur terbesar di Jawa Barat. "Ke depan Technomart telah merencanakan menggelar topping off pada Mei 2014," terang Heru.
Technomart didirikan di atas tanah seluas 2,5 hektar dengan luas bangunan 50 ribu meter persegi. Memiliki desain modern dengan interior yang akan membuat pengunjung akan merasa nyaman. Parkir di Technomart dapat memuat 1000 buah mobil dan 1500 hingga 2000 sepeda motor.
"Telah bergabung bersama Technomart, tenant-tenant besar seperti Ace Hardware, Informa, White Brown, Hypermart, Honda Kumala, dan Suzuki RMK," ujarnya.
Technomart menyediakan 250 unit niaga dengan penempatan. Lantai dasar akan diisi Ace Hardware, bank, ATM, perusahaan pembiayaan (finance), show room mobil/motor, dan aksesoris mobil/motor.
Lantai satu diisi Informa, Hypermart, furniture, tools, dan hobi. Lantai dua akan diisi oleh White Brown, peralatan elektronik dan teknik. Sedangkan lantai tiga akan menjadi bengkel dan salon mobil berkualitas.
"Satu fasilitas kebanggan Technomart adalah adanya area test drive berupa mini sirkuit dan off road track. Area ini dapat digunakan saat konsumen ingin mencoba produk otomotif baru atau produk yang selesai diperbaiki," ujarnya.
Dia melanjutkan, mini sirkuit ini didesain dengan area berkerikil, licin, berpasir, basah mau pun berundak. Terletak di sebelah timur gedung Technomart dengan luas 2, 5 ha. Jadi selain menjadi arena uji coba bagi pengunjung Technomart yang membeli alat transportasi mobil atau motor, test drive akan menjadi pusat aktivitas promosi Technomart.
"Aneka event dan kompetisi dapat diadakan disini. Technomart saat ini makin komplit. Selain itu penjualan untuk Lantai 1 telah sold out, untuk zoningroof top (khusus bengkel akan segera dipasarkan)," ujarnya.
Technomart berlokasi di Central Business Park (CBP), yakni sebuah area yang memberikan kemudahan untuk para penghuni dan pengunjung Karawang baik itu para pebisnis maupun wisatawan untuk berbelanja, berekreasi, atau untuk bermalam melepaskan lelah di penginapan yang berkelas.
"Selain Karawang Central Plaza, di CBP akan dibangun pula Festive Walk, pusat hiburan, gaya hidup, dan kuliner, Wonderland Adventure Waterpark, pusat rekreasi dan hiburan untuk keluarga, Hotel Mercure Karawang, hotel bintang 4 berlantai 12," pungkasnya. (zie)
Corporate Promotion Manager Galuh Mas, Heru Mahad menyampaikan, technomart adalah pusat niaga otmotif, elektronik, perlengkapan teknik, dan furnitur terbesar di Jawa Barat. "Ke depan Technomart telah merencanakan menggelar topping off pada Mei 2014," terang Heru.
Technomart didirikan di atas tanah seluas 2,5 hektar dengan luas bangunan 50 ribu meter persegi. Memiliki desain modern dengan interior yang akan membuat pengunjung akan merasa nyaman. Parkir di Technomart dapat memuat 1000 buah mobil dan 1500 hingga 2000 sepeda motor.
"Telah bergabung bersama Technomart, tenant-tenant besar seperti Ace Hardware, Informa, White Brown, Hypermart, Honda Kumala, dan Suzuki RMK," ujarnya.
Technomart menyediakan 250 unit niaga dengan penempatan. Lantai dasar akan diisi Ace Hardware, bank, ATM, perusahaan pembiayaan (finance), show room mobil/motor, dan aksesoris mobil/motor.
Lantai satu diisi Informa, Hypermart, furniture, tools, dan hobi. Lantai dua akan diisi oleh White Brown, peralatan elektronik dan teknik. Sedangkan lantai tiga akan menjadi bengkel dan salon mobil berkualitas.
"Satu fasilitas kebanggan Technomart adalah adanya area test drive berupa mini sirkuit dan off road track. Area ini dapat digunakan saat konsumen ingin mencoba produk otomotif baru atau produk yang selesai diperbaiki," ujarnya.
Dia melanjutkan, mini sirkuit ini didesain dengan area berkerikil, licin, berpasir, basah mau pun berundak. Terletak di sebelah timur gedung Technomart dengan luas 2, 5 ha. Jadi selain menjadi arena uji coba bagi pengunjung Technomart yang membeli alat transportasi mobil atau motor, test drive akan menjadi pusat aktivitas promosi Technomart.
"Aneka event dan kompetisi dapat diadakan disini. Technomart saat ini makin komplit. Selain itu penjualan untuk Lantai 1 telah sold out, untuk zoningroof top (khusus bengkel akan segera dipasarkan)," ujarnya.
Technomart berlokasi di Central Business Park (CBP), yakni sebuah area yang memberikan kemudahan untuk para penghuni dan pengunjung Karawang baik itu para pebisnis maupun wisatawan untuk berbelanja, berekreasi, atau untuk bermalam melepaskan lelah di penginapan yang berkelas.
"Selain Karawang Central Plaza, di CBP akan dibangun pula Festive Walk, pusat hiburan, gaya hidup, dan kuliner, Wonderland Adventure Waterpark, pusat rekreasi dan hiburan untuk keluarga, Hotel Mercure Karawang, hotel bintang 4 berlantai 12," pungkasnya. (zie)
XL Dukung Pemanfaatan Internet untuk Nelayan di Karawang
PT XL Axiata (XL) kembali menggelar pemanfaatan internet untuk nelayan di Karawang. Dan kali ini XL berkomitmen berperan aktif melalui program Coorporate Social Responsibility (CSR).
Selain itu, XL juga memberikan donasi perangkat komputer lengkap dengan aplikasi SMS Broadcast untuk nelayan melalui Koperasi Perhimpunan Nelayan Karawang.
Penyerahan donasi dilakukan Regional Sales Manager XL Area Cikarang dan Karawang, Emanuel Fajar Cahyadi bersama Manager Management Service XL Jabodetabek, Laksmi Nurwandini di Balai Pengembangan Budi Daya Air Payau dan Laut, Jalan Raya Cipucuk No. 13 Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar Kabupaten Karawang, Kamis (27/3).
"Kemajuan teknologi terus berkembang pesat dan bahkan kita tidak menyadari bahwa saat ini kita telah masuk di era digital," ujar GM Finance and Management Services XL Jabodetabek, Tjen Romi.
Satu-satunya akses ke dunia digital adalah internet. Dengan internet kita bisa lebih mudah mengetahui segala perkembangan teknologi di segala bidang. Termasuk bidang perikanan dan kelautan yang aplikasinya dapat diterapkan untuk mendukung aktivitas nelayan.
"Untuk itu, melalui pelatihan yang diselenggaSekitar Karawangn ini kami berharap para nelayan mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan terhadap segala perkembangan teknologi melalui akses internet, sesuai kebutuhan dalam mendukung kegiatan nelayan sehari-hari," ujarnya.
Dia juga menyampaikan, pelatihan internet yang digelar ini diikuti lebih dari 100 orang nelayan di Karawang. Pada pelatihan tersebut pihak XL didorong pakar IT dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang memberikan pemahaman terkait pemanfaatan internet yang berdampak positif bagi nelayan. "Tidak hanya terbatas pada pemanfaat untuk fasilitas melautnya, manfaat dari internet juga dapat digunakan untuk fasilitas lain di luar aktifitas rutin mereka sebagai nelayan," paparnya.
Selain pelatihan pemanfaatan internet, tambah Romi, XL juga telah memberikan donasi berupa perangkat komputer lengkap dengan aplikasi dan modem yang diserahkan untuk nelayan secara simbolis.
"Perangkat komputer tersebut dilengkapi modem yang berfungsi sebagai alat untuk SMS Broadcast. Sebuah aplikasi yang telah terintegrasi dengan perangkat lunak komputer yang dapat mengirim SMS ke ratusan nomor seluler dalam sekali kirim. Misalnya, untuk keperluan memantau cuaca, referensi harga-harga peralatan nelayan dan lain sebagainya," pungkasnya. (zie)
Selain itu, XL juga memberikan donasi perangkat komputer lengkap dengan aplikasi SMS Broadcast untuk nelayan melalui Koperasi Perhimpunan Nelayan Karawang.
Penyerahan donasi dilakukan Regional Sales Manager XL Area Cikarang dan Karawang, Emanuel Fajar Cahyadi bersama Manager Management Service XL Jabodetabek, Laksmi Nurwandini di Balai Pengembangan Budi Daya Air Payau dan Laut, Jalan Raya Cipucuk No. 13 Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar Kabupaten Karawang, Kamis (27/3).
"Kemajuan teknologi terus berkembang pesat dan bahkan kita tidak menyadari bahwa saat ini kita telah masuk di era digital," ujar GM Finance and Management Services XL Jabodetabek, Tjen Romi.
Satu-satunya akses ke dunia digital adalah internet. Dengan internet kita bisa lebih mudah mengetahui segala perkembangan teknologi di segala bidang. Termasuk bidang perikanan dan kelautan yang aplikasinya dapat diterapkan untuk mendukung aktivitas nelayan.
"Untuk itu, melalui pelatihan yang diselenggaSekitar Karawangn ini kami berharap para nelayan mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan terhadap segala perkembangan teknologi melalui akses internet, sesuai kebutuhan dalam mendukung kegiatan nelayan sehari-hari," ujarnya.
Dia juga menyampaikan, pelatihan internet yang digelar ini diikuti lebih dari 100 orang nelayan di Karawang. Pada pelatihan tersebut pihak XL didorong pakar IT dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang memberikan pemahaman terkait pemanfaatan internet yang berdampak positif bagi nelayan. "Tidak hanya terbatas pada pemanfaat untuk fasilitas melautnya, manfaat dari internet juga dapat digunakan untuk fasilitas lain di luar aktifitas rutin mereka sebagai nelayan," paparnya.
Selain pelatihan pemanfaatan internet, tambah Romi, XL juga telah memberikan donasi berupa perangkat komputer lengkap dengan aplikasi dan modem yang diserahkan untuk nelayan secara simbolis.
"Perangkat komputer tersebut dilengkapi modem yang berfungsi sebagai alat untuk SMS Broadcast. Sebuah aplikasi yang telah terintegrasi dengan perangkat lunak komputer yang dapat mengirim SMS ke ratusan nomor seluler dalam sekali kirim. Misalnya, untuk keperluan memantau cuaca, referensi harga-harga peralatan nelayan dan lain sebagainya," pungkasnya. (zie)
Social Max, Inilah Paket Internet Simpati Terbaru
Ini dia paketinternet terbaru dari Simpati, Social Max, yang memberikan akses bebas ke lima aplikasi sosial.
Dengan paket seharga mulai dari Rp75.000 per 30 hari kamu dapat menikmati akses ke WhatsApp, Path, Line, Waze, dan BBMTM sepuasnya tanpa memotong kuota yang kamu dapat. Adapula tambaahan quota internet 2 GB.
�Telkomsel berusaha memanjakan pelanggannya khususnya brand simPATI untuk aktif menggunakan sosial media sesuai dengan lifestyle mereka bersama komunitas dan lingkungannya. Melihat tingginya penggunaan pelanggan simPATI akan internet terutama 5 aplikasi sosial ini, kami menawarkan paket terbaru simPATI Social Max yang dibuat khusus untuk semakin menjawab kebutuhan mereka,� kata VP Marketing Communications Irlamsyah Syam.
Semua pelanggan simPATI dapat menikmati paket ini, dengan cara mengakses ke *999# lalu pilih 1 (Paket Social MAX). Tentunya untuk dapat akses 5 aplikasi sosial tersebut, terlebih dahulu para pelanggan simPATI harus men-download di application store masing-masing.
Pada promo Social Max, simPATI membuat kompetisi digital bernama #SocialMax Challenge yang merupakan tantangan 30 hari. Games ini mengajak pelanggan mengikuti tantangan harian (tiap harinya tantangan berbeda) menggunakan 5 aplikasi sosial yang ditawarkan secara gratis pada paket, secara bergantian. Pelanggan dapat memenangkan hadiah liburan & paket internetan selama setahun. Untuk panduan yang lebih lengkap dapat dilihat di website. (rls)
Dengan paket seharga mulai dari Rp75.000 per 30 hari kamu dapat menikmati akses ke WhatsApp, Path, Line, Waze, dan BBMTM sepuasnya tanpa memotong kuota yang kamu dapat. Adapula tambaahan quota internet 2 GB.
�Telkomsel berusaha memanjakan pelanggannya khususnya brand simPATI untuk aktif menggunakan sosial media sesuai dengan lifestyle mereka bersama komunitas dan lingkungannya. Melihat tingginya penggunaan pelanggan simPATI akan internet terutama 5 aplikasi sosial ini, kami menawarkan paket terbaru simPATI Social Max yang dibuat khusus untuk semakin menjawab kebutuhan mereka,� kata VP Marketing Communications Irlamsyah Syam.
Semua pelanggan simPATI dapat menikmati paket ini, dengan cara mengakses ke *999# lalu pilih 1 (Paket Social MAX). Tentunya untuk dapat akses 5 aplikasi sosial tersebut, terlebih dahulu para pelanggan simPATI harus men-download di application store masing-masing.
Pada promo Social Max, simPATI membuat kompetisi digital bernama #SocialMax Challenge yang merupakan tantangan 30 hari. Games ini mengajak pelanggan mengikuti tantangan harian (tiap harinya tantangan berbeda) menggunakan 5 aplikasi sosial yang ditawarkan secara gratis pada paket, secara bergantian. Pelanggan dapat memenangkan hadiah liburan & paket internetan selama setahun. Untuk panduan yang lebih lengkap dapat dilihat di website. (rls)
Advan Yakin Target Penjualan di Jabar Tercapai
Produsen ponsel merek lokal Advan optimistis dapat mencatat penjualan sesuai target atau 150 ribu unit smartphone di Jabar pada Q1/2014.
Ellen Gunawan, Brand Manager Advan, mengungkapkan pada kuartal pertama ini perusahaan sengaja menargetkan penjulan sedikit lebih rendah dari pada periode yang sama tahun sebelumnya, karena terkait dengan masa pemilihan umum yang semakin dekat.
Pada kuartal pertama tahun ini, target penjualan smartphone Advan di Jabar sengaja diturunkan sekitar 10% dari kuartal yang sama tahun sebelumnya.
�Banyak industri termasuk Advan yang bergerak di industri ponsel berusaha wait and see terhadap pasar menjelang pemilu ini. Oleh karena itu, perusahaan sengaja tidak mematok jumlah penjualan tinggi agar target pasar tersebut dapat tercapai,� katanya saat coaching clinic produk T5c di Bandung, Kamis (27/3).
Ellen mengungkapkan pasar smartphone Advan terbesar masih dari produk S5E yang berkontribusi sekitar 30% dari total penjualan dan sisanya merupakan produk-produk 7 inch dan 8 inch.
Menurutnya, perusahaan mungkin akan kembali menargetkan jumlah yang lebih besar pada kuartal selanjutnya, seiring dengan berakhirnya masa pemilu.
Perusahaan juga berharap, penjualan pada tahun ini khususnya dapat didorong dari produk yang terakhir diluncurkan perusahaan yaitu Vandroid T5c yang baru diluncurkan satu bulan terakhir dengan harga Rp1,9 juta.
Ellen mengungkapkan T5c memang masih belum memberikan kontribusi besar karena ketersediaan produk ini terbilang cukup terbatas.
�Pada bulan pertama peluncurannya, penjualan T5c ini tidak besar karena memang masyaSekitar Karawangt masih harus diedukasi akan manfaat dari spesifikasi yang dimiliki oleh perangkat tersebut.�
Namun, seiring gencarnya berbagai program edukasi yang dilakukan perusahaan, pada Meret ini T5c di pasar area Jabar berhasil mencatat penjualan yang sudah ditargetkan yaitu 1.000 unit per bulan.
Dia mengungkapkan T5c sengaja didesain dengan harga dan spesifikasi khusus untuk menyasar segmen anak muda dengan manfaat yang sanggup memberikan performa besar untuk penggunanya.
Salah satu yang dilakukan Advan untuk mendongkrak penjualan di pasar Jabar yaitu berpartisipasi dalam berbagai pameran produk gadget dan elektronik di Bandung, salah satunya yaitu Mega Bazaar Computer 2014.
Pada pameran yang berlangsung hingga 30 Maret 2014 tersebut, Advan menargetkan penjualan minimal 300 unit smartphone. �Pada pameran ini kami menargetkan dapat mencatat penjualan hingga 500 unit dan minimal 300 unit. Dari hasil hari pertama, penjualan memang tidak terlalu besar, namun tetap di luar ekspektasi khususnya untuk produk T5c,� katanya. (zie*)
Ellen Gunawan, Brand Manager Advan, mengungkapkan pada kuartal pertama ini perusahaan sengaja menargetkan penjulan sedikit lebih rendah dari pada periode yang sama tahun sebelumnya, karena terkait dengan masa pemilihan umum yang semakin dekat.
Pada kuartal pertama tahun ini, target penjualan smartphone Advan di Jabar sengaja diturunkan sekitar 10% dari kuartal yang sama tahun sebelumnya.
�Banyak industri termasuk Advan yang bergerak di industri ponsel berusaha wait and see terhadap pasar menjelang pemilu ini. Oleh karena itu, perusahaan sengaja tidak mematok jumlah penjualan tinggi agar target pasar tersebut dapat tercapai,� katanya saat coaching clinic produk T5c di Bandung, Kamis (27/3).
Ellen mengungkapkan pasar smartphone Advan terbesar masih dari produk S5E yang berkontribusi sekitar 30% dari total penjualan dan sisanya merupakan produk-produk 7 inch dan 8 inch.
Menurutnya, perusahaan mungkin akan kembali menargetkan jumlah yang lebih besar pada kuartal selanjutnya, seiring dengan berakhirnya masa pemilu.
Perusahaan juga berharap, penjualan pada tahun ini khususnya dapat didorong dari produk yang terakhir diluncurkan perusahaan yaitu Vandroid T5c yang baru diluncurkan satu bulan terakhir dengan harga Rp1,9 juta.
Ellen mengungkapkan T5c memang masih belum memberikan kontribusi besar karena ketersediaan produk ini terbilang cukup terbatas.
�Pada bulan pertama peluncurannya, penjualan T5c ini tidak besar karena memang masyaSekitar Karawangt masih harus diedukasi akan manfaat dari spesifikasi yang dimiliki oleh perangkat tersebut.�
Namun, seiring gencarnya berbagai program edukasi yang dilakukan perusahaan, pada Meret ini T5c di pasar area Jabar berhasil mencatat penjualan yang sudah ditargetkan yaitu 1.000 unit per bulan.
Dia mengungkapkan T5c sengaja didesain dengan harga dan spesifikasi khusus untuk menyasar segmen anak muda dengan manfaat yang sanggup memberikan performa besar untuk penggunanya.
Salah satu yang dilakukan Advan untuk mendongkrak penjualan di pasar Jabar yaitu berpartisipasi dalam berbagai pameran produk gadget dan elektronik di Bandung, salah satunya yaitu Mega Bazaar Computer 2014.
Pada pameran yang berlangsung hingga 30 Maret 2014 tersebut, Advan menargetkan penjualan minimal 300 unit smartphone. �Pada pameran ini kami menargetkan dapat mencatat penjualan hingga 500 unit dan minimal 300 unit. Dari hasil hari pertama, penjualan memang tidak terlalu besar, namun tetap di luar ekspektasi khususnya untuk produk T5c,� katanya. (zie*)
SpeedUp Pad Gold Launching di Carrefour
Pusat perbelanjaan modern makin menjamur di Karawang ini. Tempat ini sudah menjadi pilihan utama para pengusaha untuk mengembangkan bisnisnya.
KALI ini Padi (Pad untuk Indonesia) yakni SpeedUp Pad Gold dilaunchingkan di Carrefour Karawang. "SpeedUp Pad Gold dipasarkan di seluruh Cabang Carrefour yang ada di Indonesia," ujar Lukman Muhajir, Duty bazar Carrefour Karawang.
Disampaikan, produk yang baru dilaunchingkan di Carrefour itu disebut juga dengan Padi atau Pad untuk Indonesia. Dengan nama tersebut ia yakin produk baru itu bisa membanjiri pasar ponsel pintar di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karawang.
"Ini hanya dipasarkan di Carrefour, di tempat lain tidak ada. Karenanya kami yakin ini bakal mennjadi iPad primadona warga khususnya di Karawang," ujarnya.
Dia juga menyampaikan, sebagai promosi atas launchingnya produk tersebut, harga yang ditawarkan sangat terjangakau, yakni hanya sebesar Rp. 1.149.000. "Harga tersebut sudah termasuk gratis internet sebesar 19,2 GB berlaku selama 1 tahun," ujarnya.
Menurutnya, gratis internet tersebut jika pembeli menggunakan kartu Simpati yang sudah disiapkan dalam dusnya. Pasalnya produk baru itu sudah melakukan kerjasama dengan pihak Telkomsel. Selain itu pulsanya sudah terisi sebesar 100 ribu.
Harga promo hanya sampai pada atanggal 31 maret 2014. Setelah lewat bulan Maret besar kemungkinan harganya bakal naik. "Makanya buruan miliki produk ini, mumpung masih promo launching," ajaknya berpromosi.
Segmen produk baru tersebut adalah kelas tengah. Jadi tidak terlalu rendah dan tidak terlalu mahal, namun dengan kualaitas barang dan spesifikasi yang sangat lengkap.
"Untuk spesifikasinya, HSPA 21 Mbps, dual camera, untuk kamera belakang 5 MP dan kamera depan 2 MP, dual sim card GSM, dual core 1.3 Ghz, jelly bean 4.2.2, layarnya 7 inci. Selain itu ada 1 juta konten untuk belajar anak-anak sekolah," terangnya.
Produk baru ini diyakini bakal membantu pekerjaan yang membutuhkan perangkat kerja secara online. Selain itu sangat bisa membantu perkembangan anak-anak dengan konten pendidikan yang disediakan di Speedup Studio.
"Ada dua warna pilihan, pertama silver dan kedua gold. Dengan pilihan warna dan spesifikasi yang lengkap tersebut kalau melihat prosfeknya kami kira di Karawang bakal booming," ujarnya.
Adapun untuk langkah awal mengenalkan produk tersebut, ia menyampaikan bakal mengenal masuk ke sekolah-sekolah, mulai dari SMP hingga SMA. Hal tersebut dilakukan karena saat ini gadget itu sudah menjadi trend di kalangan remaja dan anak muda.
"Mulai besok kami masuk ke sekolah-sekolah. Kami sih berharap, produk baru ini bisa dengan cepat dikenal masyaSekitar Karawangt, sehingga bisa diambil manfaat atas fasilitas-fasilitas yang tersedia di dalamnya," ujarnya.
Saat launching, belasan karyawan Carrefour turut serta mengenalakan produk baru yang hanya dipasarkan di Carrefour pada para pengunjung. (zie)
KALI ini Padi (Pad untuk Indonesia) yakni SpeedUp Pad Gold dilaunchingkan di Carrefour Karawang. "SpeedUp Pad Gold dipasarkan di seluruh Cabang Carrefour yang ada di Indonesia," ujar Lukman Muhajir, Duty bazar Carrefour Karawang.
Disampaikan, produk yang baru dilaunchingkan di Carrefour itu disebut juga dengan Padi atau Pad untuk Indonesia. Dengan nama tersebut ia yakin produk baru itu bisa membanjiri pasar ponsel pintar di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karawang.
"Ini hanya dipasarkan di Carrefour, di tempat lain tidak ada. Karenanya kami yakin ini bakal mennjadi iPad primadona warga khususnya di Karawang," ujarnya.
Dia juga menyampaikan, sebagai promosi atas launchingnya produk tersebut, harga yang ditawarkan sangat terjangakau, yakni hanya sebesar Rp. 1.149.000. "Harga tersebut sudah termasuk gratis internet sebesar 19,2 GB berlaku selama 1 tahun," ujarnya.
Menurutnya, gratis internet tersebut jika pembeli menggunakan kartu Simpati yang sudah disiapkan dalam dusnya. Pasalnya produk baru itu sudah melakukan kerjasama dengan pihak Telkomsel. Selain itu pulsanya sudah terisi sebesar 100 ribu.
Harga promo hanya sampai pada atanggal 31 maret 2014. Setelah lewat bulan Maret besar kemungkinan harganya bakal naik. "Makanya buruan miliki produk ini, mumpung masih promo launching," ajaknya berpromosi.
Segmen produk baru tersebut adalah kelas tengah. Jadi tidak terlalu rendah dan tidak terlalu mahal, namun dengan kualaitas barang dan spesifikasi yang sangat lengkap.
"Untuk spesifikasinya, HSPA 21 Mbps, dual camera, untuk kamera belakang 5 MP dan kamera depan 2 MP, dual sim card GSM, dual core 1.3 Ghz, jelly bean 4.2.2, layarnya 7 inci. Selain itu ada 1 juta konten untuk belajar anak-anak sekolah," terangnya.
Produk baru ini diyakini bakal membantu pekerjaan yang membutuhkan perangkat kerja secara online. Selain itu sangat bisa membantu perkembangan anak-anak dengan konten pendidikan yang disediakan di Speedup Studio.
"Ada dua warna pilihan, pertama silver dan kedua gold. Dengan pilihan warna dan spesifikasi yang lengkap tersebut kalau melihat prosfeknya kami kira di Karawang bakal booming," ujarnya.
Adapun untuk langkah awal mengenalkan produk tersebut, ia menyampaikan bakal mengenal masuk ke sekolah-sekolah, mulai dari SMP hingga SMA. Hal tersebut dilakukan karena saat ini gadget itu sudah menjadi trend di kalangan remaja dan anak muda.
"Mulai besok kami masuk ke sekolah-sekolah. Kami sih berharap, produk baru ini bisa dengan cepat dikenal masyaSekitar Karawangt, sehingga bisa diambil manfaat atas fasilitas-fasilitas yang tersedia di dalamnya," ujarnya.
Saat launching, belasan karyawan Carrefour turut serta mengenalakan produk baru yang hanya dipasarkan di Carrefour pada para pengunjung. (zie)
Antara Kerja dan Olahraga
TIAP orang memiliki hobi yang berbeda-beda. Gadis manis yang memiliki nama lengkap Anna Yuliana Widyawati ini memiliki hobi berenang. "Aku paling suka berenang, apalagi sama temen-temen. Itu pasti seru banget deh," ujar gadis yang akrab disapa Amoy itu.
Gadis kelahiran 23 juli 1994 itu selalu meluangkan waktu untuk menyalurkan hobi itu. Bahkan tiap kali libur kerja, yang pertama diagendakan adalah berenang.
"Pokoknya gak bakal pilih yang lain-lain dulu deh. Jika ada ada waktu libur aku pasti langsung berenang," ujarnya.
Dia juga mengaku, kesibukannya bekerja membuat dirinya mulai berkurang untuk menjalanakan olah raga. Karenanya dia harus pandai-pandai mengatur waktu agar kehidupannya bisa seimbang.
"Kalau kerja teruskan capek yah. Jadi harus ada hiburannya," ujar lulusan SMK Komputer itu.
Selain memiliki hobi yang cukup menantang, gadis cantik ini juga memiliki prinsip untuk selalu mandiri. Itu terlihat meski usianya tergolong masih muda namun dia selalu bekerja keras dalam menggeluti pekerjaan.
"Kalau di Karawang sih aku kerja baru satu bulan. Di sini di perusahaan distributor XL, sebelumnya aku kerja di Bekasi. Kalau di Karawang aku hidup sendiri, tapi di Cikampek keluargaku banyak," ujarnya.
Dia juga mengaku tak mau nyusahin orang tua atau keluarga. Karenanya ia sadar potensi yang dimilikinya harus dioptimalkan dengan baik. Bahkan dia memiliki keinginan untuk bisa menlanjutkan kuliah. (zie)
Gadis kelahiran 23 juli 1994 itu selalu meluangkan waktu untuk menyalurkan hobi itu. Bahkan tiap kali libur kerja, yang pertama diagendakan adalah berenang.
"Pokoknya gak bakal pilih yang lain-lain dulu deh. Jika ada ada waktu libur aku pasti langsung berenang," ujarnya.
Dia juga mengaku, kesibukannya bekerja membuat dirinya mulai berkurang untuk menjalanakan olah raga. Karenanya dia harus pandai-pandai mengatur waktu agar kehidupannya bisa seimbang.
"Kalau kerja teruskan capek yah. Jadi harus ada hiburannya," ujar lulusan SMK Komputer itu.
Selain memiliki hobi yang cukup menantang, gadis cantik ini juga memiliki prinsip untuk selalu mandiri. Itu terlihat meski usianya tergolong masih muda namun dia selalu bekerja keras dalam menggeluti pekerjaan.
"Kalau di Karawang sih aku kerja baru satu bulan. Di sini di perusahaan distributor XL, sebelumnya aku kerja di Bekasi. Kalau di Karawang aku hidup sendiri, tapi di Cikampek keluargaku banyak," ujarnya.
Dia juga mengaku tak mau nyusahin orang tua atau keluarga. Karenanya ia sadar potensi yang dimilikinya harus dioptimalkan dengan baik. Bahkan dia memiliki keinginan untuk bisa menlanjutkan kuliah. (zie)
Puluhan Buruh Perempuan PT Selim Kesurupan Massal
KARAWANG, Sekitar Karawang - Puluhan buruh perempuan PT Selim di Jalan Raya Curug, Desa Curug, Kecamatan Klari mengalami kesurupan massal. Peristiwa yang menggemparkan seisi perusahaan itu terjadi secara mendadak. Untung peristiwa itu segera teratasi dan mereka yang mengalami kesurupan akhirnya dipulangkan dengan alasan kesehatan.
Dijelaskan, peristiwa kesurupan ini menghebohkan seluruh karyawan yang sedang bekerja. Para pekerja yang tidak mengalami kesurupan terpaksa menghentikan pekerjaaannya dan membantu teman-temannya yang mengalami kesurupan. Bahkan sebagian mengantarkannya pulang.
Kesurupan massal ini berawal ketika salah seorang pekerja perempuan berteriak histeris. Hanya selang beberapa menit, pekerja-pekerja lainnya juga mengalami perisiwa yang sama. Informasi yang dihimpun menyebutkan, ada sekitar 50 pekerja perempuan itu mengalami peristiwa yang lebih populer disebut kesurupan tersebut. "Dari dua orang buruh di satu line itu, beberapa orang buruh di line yang lain juga mengalami hal yang sama. Hingga merembet ke sejumlah buruh lainnya," ujar seorang buruh PT. Selim, Neni (24) disela-sela peristiwa.
Peristiwa kesurupan massal buruh di PT. Selim, tentu saja mengagetkan warga yang tinggal di sekitar pabrik tersebut. "Tadinya saya mengira ada aksi unjuk rasa di PT. Selim. Soalnya terdengar sangat ramai dan terdengar ada suara teriakan serta tangisan,"ujar Eli (28) seorang warga setempat. Dengan adanya peristiwa tersebut disebutkann Eli, suasana kerja di PT. Selim menjadi ricuh hingga pihak managemen perusahaan memanggil para keluarga korban kesurupan serta warga sekitar untuk meminta pertolongan. "Yang kost di tempat saya juga ada yang menjadi korban. Dia masih belum sadarkan diri. Tadi dia dibawa oleh temannya pulang ke kosan ini. Bahkan bukan hanya satu orang, melainkan tiga orang yang kost disini kesurupan tadi pagi,"lanjut Eli.
Pihak manajemen PT Selim tidak mau memberikan keterangan tentang peristiwa kesurupan tersebut. Fenomena kesurupan sering terjadi dalam kehidupan masyaSekitar Karawangt. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesurupan diartikan sebagai kemasukan jin atau setan. Namun pakar psikiatri seperti Profesor Dadang Hawar, Tedy Hidayat, Venusi Latif menyebut ada tiga penyebab terjadinya kesurupan.
Pertama, seringnya melihat tayangan televisi yang menampilkan acara setan atau roh. Kedua, tekanan jiwa seperti sulit bertahan dalam kemiskinan dan penganguran serta kesulitan hidup lainnya. Dan ketiga, .diisosiasi atau hilangnya kemampuan untuk menyadari untuk berubah. Nah, apakah para buruh perempuan itu mengalami ketiga hal yang disebutkan para pakar tersebut. Apakah mereka mendapat ketekanan jiwa akibat rendahnya upah atau mereka menyadari tidak bisa mengubah nasibnya yang upahnya hanya cukup untuk makan saja. (ops)
Dijelaskan, peristiwa kesurupan ini menghebohkan seluruh karyawan yang sedang bekerja. Para pekerja yang tidak mengalami kesurupan terpaksa menghentikan pekerjaaannya dan membantu teman-temannya yang mengalami kesurupan. Bahkan sebagian mengantarkannya pulang.
Kesurupan massal ini berawal ketika salah seorang pekerja perempuan berteriak histeris. Hanya selang beberapa menit, pekerja-pekerja lainnya juga mengalami perisiwa yang sama. Informasi yang dihimpun menyebutkan, ada sekitar 50 pekerja perempuan itu mengalami peristiwa yang lebih populer disebut kesurupan tersebut. "Dari dua orang buruh di satu line itu, beberapa orang buruh di line yang lain juga mengalami hal yang sama. Hingga merembet ke sejumlah buruh lainnya," ujar seorang buruh PT. Selim, Neni (24) disela-sela peristiwa.
Peristiwa kesurupan massal buruh di PT. Selim, tentu saja mengagetkan warga yang tinggal di sekitar pabrik tersebut. "Tadinya saya mengira ada aksi unjuk rasa di PT. Selim. Soalnya terdengar sangat ramai dan terdengar ada suara teriakan serta tangisan,"ujar Eli (28) seorang warga setempat. Dengan adanya peristiwa tersebut disebutkann Eli, suasana kerja di PT. Selim menjadi ricuh hingga pihak managemen perusahaan memanggil para keluarga korban kesurupan serta warga sekitar untuk meminta pertolongan. "Yang kost di tempat saya juga ada yang menjadi korban. Dia masih belum sadarkan diri. Tadi dia dibawa oleh temannya pulang ke kosan ini. Bahkan bukan hanya satu orang, melainkan tiga orang yang kost disini kesurupan tadi pagi,"lanjut Eli.
Pihak manajemen PT Selim tidak mau memberikan keterangan tentang peristiwa kesurupan tersebut. Fenomena kesurupan sering terjadi dalam kehidupan masyaSekitar Karawangt. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesurupan diartikan sebagai kemasukan jin atau setan. Namun pakar psikiatri seperti Profesor Dadang Hawar, Tedy Hidayat, Venusi Latif menyebut ada tiga penyebab terjadinya kesurupan.
Pertama, seringnya melihat tayangan televisi yang menampilkan acara setan atau roh. Kedua, tekanan jiwa seperti sulit bertahan dalam kemiskinan dan penganguran serta kesulitan hidup lainnya. Dan ketiga, .diisosiasi atau hilangnya kemampuan untuk menyadari untuk berubah. Nah, apakah para buruh perempuan itu mengalami ketiga hal yang disebutkan para pakar tersebut. Apakah mereka mendapat ketekanan jiwa akibat rendahnya upah atau mereka menyadari tidak bisa mengubah nasibnya yang upahnya hanya cukup untuk makan saja. (ops)
Program KB di Karawang Belum Direspon MasyaSekitar Karawangt
KARAWANG, Sekitar Karawang - Penerapkan program Keluarga Berencana (KB) di masyaSekitar Karawangt, tanpa terkecuali di kalangan pemerintahan sendiri hingga saat ini belum berhasil diterapkan. Hal itu terjadi lantaran tingkat kelahiran di Karawang ternyata masih tinggi.
Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Karawang, dr. Yuska Yasin, mengakui itu, kemarin, saat rapat kerja daerah BKBPP di Aula Husni Hamid, Kamis (27/3). "Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) dari tahun 2007 saja TFR (angka rata-rata ibu melahirkan) Kabupaten Karawang masih tinggi. Yaitu 2,2. Padahal, target menurut kesepakatan MDG's harus mencapai TFR 2,0," ucap Yuska.
Diakuinya, kondisi ini masih perlu dicari upaya efektif dan cepat dalam menurunkan TFR Karawang. Diungkapkannya pula, populasi remaja di daerah lumbung padi dan industri sudah di posisi 14,2 persen dari total penduduk. Populasi ini, Yuska memperkiSekitar Karawangn, dalam 2 sampai 5 tahun kedepan bakal melangsungkan perkawinan.
"Rata-rata UKP (usia kawin pertama perempuan) di Karawang masih rendah, berkisar 17,76 tahun. Sementara partisipasi kaum pria untuk ber-KB dan kesehatan reproduksi rendah. Terbukti, SDKI melaporkan, pria yang menggunakan alat kontrasepsi baru mencapai 2,55 persen dari total peserta KB yang ada. Salah satu persoalan mendasar, disebabkan rendahnya pemahaman masyaSekitar Karawangt terhadap program KB secara komprehensif. Solusi yang kami lakukan sejak tahun 2013 untuk hal ini dengan memberikan advokasi KKB. Sosialisasinya melalui beberapa stasiun radio komersial yang ada di Karawang maupun melalui media-media lain seperti baliho, spanduk, umbul-umbul, banner, hingga mempromosikan lewat seni dan budaya tradisional," urai Yuska.
Disadarinya, masalah kependudukan dan KB merupakan tantangan bagi pembangunan kesejahteraan di Jawa Barat. Dari jumlah penduduk hasil survey penduduk tahun 2010, provinsi ini telah dihuni manusia sampai 41 juta jiwa. Karawang sendiri berdasar data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2013, Yuska kemukakan, sebanyak 2,176 juta jiwa. Kondisi begini apabila tidak diimbangi upaya pengendalian kuantitasnya akan semakin sulit bagi Pemkab Karawang untuk meningkatkan kualitas penduduknya. Pada akhirnya, Yuska pesimis, upaya-upaya ke pencapaian sasaran yang ditetapkan MDG's makin sulit dipenuhi.
"Situasi dan kondisi kependudukan di Kabupaten Karawang jelas fenomena yang memerlukan perhatian sekaligus penanganan seksama. Kita bersama mesti menyegarkan kembali komitmen terhadap program kependudukan, KB, dan pemberdayaan perempuan dari para SKPD dan mitra kerja program melalui rapat kerja daerah. Dari sini tersosialisasikan kebijakan, strategi, pokok-pokok program untuk pencapaian rencana strategis program ini. Arahnya, mendukung pencapaian IPM Kabupaten Karawang dengan mengacu pada 6 program pokok," urai Yuska. (vins)
Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Karawang, dr. Yuska Yasin, mengakui itu, kemarin, saat rapat kerja daerah BKBPP di Aula Husni Hamid, Kamis (27/3). "Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) dari tahun 2007 saja TFR (angka rata-rata ibu melahirkan) Kabupaten Karawang masih tinggi. Yaitu 2,2. Padahal, target menurut kesepakatan MDG's harus mencapai TFR 2,0," ucap Yuska.
Diakuinya, kondisi ini masih perlu dicari upaya efektif dan cepat dalam menurunkan TFR Karawang. Diungkapkannya pula, populasi remaja di daerah lumbung padi dan industri sudah di posisi 14,2 persen dari total penduduk. Populasi ini, Yuska memperkiSekitar Karawangn, dalam 2 sampai 5 tahun kedepan bakal melangsungkan perkawinan.
"Rata-rata UKP (usia kawin pertama perempuan) di Karawang masih rendah, berkisar 17,76 tahun. Sementara partisipasi kaum pria untuk ber-KB dan kesehatan reproduksi rendah. Terbukti, SDKI melaporkan, pria yang menggunakan alat kontrasepsi baru mencapai 2,55 persen dari total peserta KB yang ada. Salah satu persoalan mendasar, disebabkan rendahnya pemahaman masyaSekitar Karawangt terhadap program KB secara komprehensif. Solusi yang kami lakukan sejak tahun 2013 untuk hal ini dengan memberikan advokasi KKB. Sosialisasinya melalui beberapa stasiun radio komersial yang ada di Karawang maupun melalui media-media lain seperti baliho, spanduk, umbul-umbul, banner, hingga mempromosikan lewat seni dan budaya tradisional," urai Yuska.
Disadarinya, masalah kependudukan dan KB merupakan tantangan bagi pembangunan kesejahteraan di Jawa Barat. Dari jumlah penduduk hasil survey penduduk tahun 2010, provinsi ini telah dihuni manusia sampai 41 juta jiwa. Karawang sendiri berdasar data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2013, Yuska kemukakan, sebanyak 2,176 juta jiwa. Kondisi begini apabila tidak diimbangi upaya pengendalian kuantitasnya akan semakin sulit bagi Pemkab Karawang untuk meningkatkan kualitas penduduknya. Pada akhirnya, Yuska pesimis, upaya-upaya ke pencapaian sasaran yang ditetapkan MDG's makin sulit dipenuhi.
"Situasi dan kondisi kependudukan di Kabupaten Karawang jelas fenomena yang memerlukan perhatian sekaligus penanganan seksama. Kita bersama mesti menyegarkan kembali komitmen terhadap program kependudukan, KB, dan pemberdayaan perempuan dari para SKPD dan mitra kerja program melalui rapat kerja daerah. Dari sini tersosialisasikan kebijakan, strategi, pokok-pokok program untuk pencapaian rencana strategis program ini. Arahnya, mendukung pencapaian IPM Kabupaten Karawang dengan mengacu pada 6 program pokok," urai Yuska. (vins)
Informasi Palsu Diklat Cianjur
SUDAH jatuh tertimpa tangga. Kira-kira seperti itulah peribahasanya, untuk menceritakan penderitaan para guru yang belum berhasil sertifikasi. Kabarnya mereka harus mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di Kabupaten Cianjur dengan iuran Rp 750.000 per orang agar bisa diloloskan.
Terkait itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Agus Supriatman, dengan tegas mengatakan kabar tersebut adalah bohong. Diakuinya, dirinya banyak menerima laporan dari para guru yang belum berhasil sertifikasi tahun ini.
Malah ada informasi agar ikut diklat di cianjur dengan biaya Rp 750 ribu, namun saat dikonfirmasikan kepada Kepala Bagian Pusat pengembangan profesi pendidik, hal itu langsung ditampik.
Bagian itu mengaku belum pernah mengeluarkan informasi tersebut. Artinya info palsu tersebut diedarkan dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab diluar unsur Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). "Kabupaten/kota lainnya juga banyak dapati informasi tersebut, kasihan para guru, sudah tidak lolos sertifikasi eh dimanfaatkan oknum untuk ditipu diklat tersebut," Katanya kepada Sekitar Karawang .
Agus menambahkan, tidak ada kebijakan pusat soal diklat bagi guru yang tidak lulus sertifikasi dan tidak ada pula kebijakan lainnya untuk meluluskannya. Karena kesemuanya berdasarkan Pelatihan Pendidikan Guru (PLPG) sebagai acuan kelulusan guru yang akan disertifikasi. Ia meminta para kasek untuk meyakinkan guru yang tidak berhasil sertifikasi agar jangan mempercayai hal itu. Ditambahkan Agus, isu murahan lainnya yang selama ini beredar.
Soal kenaikan pangkat Golongan 4 A dan 4 B yang konon harus bayar jutaan rupiah. Dia juga menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan di cek sekalipun tidak pernah ada dilingkungan UPTD sekalipun. Atas isu yang beredar tersebut, Pihaknya sudah bentuk tim investigasi, karena diakuinya kabar tersebut entah dari mana datangnya. Namun sampai kenaikan pangkat ada saja oknum yang datang kesekolah menjadi pahlawan yang konon bisa berjasa untuk kenaikan pangkat tersebut. "Naik pangkat harus bayar sekian juta, itu informasi yang tidak benar, kita sudah bentuk tim investigasi walhasil tidak ada temuan dilingkungan UPTD manapun yang melakukan penipuan informasi tersebut," Ujarnya.
Sebelumnya, Kepala UPTD Paud/SD Lemahabang Rusta Anzela mengatakan, sedikitnya ada 8 guru yang tidak berhasil sertifikasi dikabari informasi via pesan singkat dengan nomor yang tidak diketahui. Info tersebut meminta para guru agar mengikuti diklat di cianjur dan membayar administrasi Rp 750 ribu. (rud)
Terkait itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Agus Supriatman, dengan tegas mengatakan kabar tersebut adalah bohong. Diakuinya, dirinya banyak menerima laporan dari para guru yang belum berhasil sertifikasi tahun ini.
Malah ada informasi agar ikut diklat di cianjur dengan biaya Rp 750 ribu, namun saat dikonfirmasikan kepada Kepala Bagian Pusat pengembangan profesi pendidik, hal itu langsung ditampik.
Bagian itu mengaku belum pernah mengeluarkan informasi tersebut. Artinya info palsu tersebut diedarkan dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab diluar unsur Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). "Kabupaten/kota lainnya juga banyak dapati informasi tersebut, kasihan para guru, sudah tidak lolos sertifikasi eh dimanfaatkan oknum untuk ditipu diklat tersebut," Katanya kepada Sekitar Karawang .
Agus menambahkan, tidak ada kebijakan pusat soal diklat bagi guru yang tidak lulus sertifikasi dan tidak ada pula kebijakan lainnya untuk meluluskannya. Karena kesemuanya berdasarkan Pelatihan Pendidikan Guru (PLPG) sebagai acuan kelulusan guru yang akan disertifikasi. Ia meminta para kasek untuk meyakinkan guru yang tidak berhasil sertifikasi agar jangan mempercayai hal itu. Ditambahkan Agus, isu murahan lainnya yang selama ini beredar.
Soal kenaikan pangkat Golongan 4 A dan 4 B yang konon harus bayar jutaan rupiah. Dia juga menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan di cek sekalipun tidak pernah ada dilingkungan UPTD sekalipun. Atas isu yang beredar tersebut, Pihaknya sudah bentuk tim investigasi, karena diakuinya kabar tersebut entah dari mana datangnya. Namun sampai kenaikan pangkat ada saja oknum yang datang kesekolah menjadi pahlawan yang konon bisa berjasa untuk kenaikan pangkat tersebut. "Naik pangkat harus bayar sekian juta, itu informasi yang tidak benar, kita sudah bentuk tim investigasi walhasil tidak ada temuan dilingkungan UPTD manapun yang melakukan penipuan informasi tersebut," Ujarnya.
Sebelumnya, Kepala UPTD Paud/SD Lemahabang Rusta Anzela mengatakan, sedikitnya ada 8 guru yang tidak berhasil sertifikasi dikabari informasi via pesan singkat dengan nomor yang tidak diketahui. Info tersebut meminta para guru agar mengikuti diklat di cianjur dan membayar administrasi Rp 750 ribu. (rud)
Satlantas Akan Rekayasa Lalin Pasar Rawasari
*Halaman Stasiun KA Karawang Bakal Disulap Jadi Tenpat Parkir
KARAWANG, Sekitar Karawang - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resort (Polres) Karawang menandaskan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan analisa dan evaluasi dampak lalu lintas Pasar Rawasari di Jalan Arif Rahman Hakim atau Jalan Niaga.
Rencana itu menyusul kekhawatiran timbulnya kemacetan hebat di ruas jalan itu pasca relokasi ratusan pedagang Pasar Baru Karawang.
"Satlantas akan melakukan analisa dan evaluasi (anev) dampak lalu lintas terlebih dahulu. Hal ini akan dibahas nanti dalam rapat hasil tim survey andalalin (analisa dampak lalu lintas)," ucap Kasatlantas Polres Karawang AKP AKP. M. Rano Hadiyanto. Dia ditanya soal tidak adanya tempat parkir yang disediakan PT Panglima Capital Itqoni, pengembang Pasar Rawasari, sehingga dikhawatirkan akan terjadi parkir pinggir jalan yang mengakibatkan kemacetan.
Kendati enggan menjawab lebih jauh, namun Rano menegaskan, untuk urusan parkir itu kewenangan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo). Tetapi ketika disinggung mengenai analisis dampak lalulintas yang harusnya dilakukan terlebih dahulu, jawab Kasatlantas malah membuat Sekitar Karawang terperangah. Betapa tidak, jika ternyata Rano sendiri mengaku belum tahu rencana relokasi pedagang Pasar Baru Karawang ke Pasar Rawasari. "Hingga kini Satlantas Polres Karawang belum menerima tembusan rencana relokasi pedagang Pasar Baru Karawang di Pasar Rawasari," tandas Rano.
Seperti diinformasikan sebelumnya, masyaSekitar Karawangt sempat mendesak pihak pengembang Pasar Baru Karawang agar menyediakan lahan parkir bagi pengunjung pasar yang membawa kendaraannya. Hal itu diungkapkan berbagai elemen masyaSekitar Karawangt melalui surat elektroniknya yang disampaikan ke meja redaksi Radar Karawang, terkait rencana relokasi sedikitnya 500 pedagang Pasar Baru Karawang, dalam waktu dekat ini. Mereka menilai rencana relokasi pedagang Pasar Baru Karawang nampaknya akan menimbulkan persoalan. Pasalnya tempat relokasi, yakni di Pasar Rawasari Pujasera tidak memiliki lahan parkir. Kondisi ini dikhawatirkan akan menimbulkan kemacetan parah di Jalan Niaga.
Saat ini pembangunan konstruksi lapak pedagang menggunakan baja ringan sudah mulai terpasang. Bahkan, halaman yang dulunya menjadi lahan parkir dijadikan lapak dan hanya menyisahkan trotoar. Hal itu dilakukan, karena qouta pedagang yang mencapai 500 pedagang ini, tak tertampung jika Pasar Rawasari tidak kembali di tata.
Ironisnya ketika hal itu dikonfirmasi, Manager PT Panglima Capital Itqoni (PCI) Ikhsan Wahyudi, justru menanggapi enteng. Menurutnya, dia bisa menggunakan trotoar untuk dioptimalkan sebagai lahan parkir. Selain itu untuk mengantisipasi kemacetan yang lebih parah, halaman parkir di stasiun kereta api karawang juga bisa digunakan. "Rencana awal itu parkir di stasiun, nanti juga trotoar akan dimaksimalkan. Untuk konsep perparkiran sepeda motor akan ditempatkan di atas trotoar dan untuk roda empat itu di halaman stasiun Karawang," katanya.
Jika dalam pelaksanaan nanti akan menimbulkan kemacetan, akan dilakukan beberapa alternatif. Sehingga tidak menimbulkan kemacetan. "Nanti akan di tes dan ciboba, kalau macet ya parkir semua di stasiun," katanya, seraya menambahkan dalam rapat dengan Pemerintah daerah, di jalan Arif Rahman Hakim akan dilakukan rekayasa lalu lintas dengan satu arah atau one way sistem.
Disinggung soal bongkar muat barang dagangan milik pedagang, diakui Ikhsan untuk bongkar muat sudah disiapkan dan terletak dibelakang pasar. "Nanti bongkar muat di belakang, kan ada gerbang nya,"akunya. Seperti diketahui seiring dengan akan dibangunnya Pasar Baru Karawang, tempat relokasi sudah disiapkan. Pasar Rawasari ditunjuk sebagai relokasi sementara bagi sekitar 500 pedagang Pasar Baru Karawang. Namun sayang, tidak ada lahan parkir dipasar ini karena lahan parkir sebelumnya dijadikan lapak pedagang. Dan khawatir hal ini akan menimbulkan kemacetan di jalan niaga.
Sementara itu, pengamat Kebijakan Publik M. Iqbal, mengatakan, lokasi parkir untuk kendaraan roda dua yakni trotoar tidaklah layak. Pasalnya trotoar merupakan fasilitas bagi pejalan kaki, bukan untuk parkir. "Masakan trotoar buat parkir, lalu buat pejalan kaki dimana?" ujarnya.
Ditambahkan Iqbal, jika pengungjung pasar membludak, tempat relokasi ini dikhawatirkan tidak akan menampung pengunjung bahkan kendaraan. Iqbal khawatir, badan jalan akan menjadi sasaran tempat parkir. "Pengunjung pasar bukan puluhan tapi ratusan, jangan jalan dikorbankan," imbuhnya.
Karena itu, Iqbal menyarankan areal parkir untuk di Stasiun Karawang yang memiliki kapasitas lahan parkir lebih luas ketimbang trotoar. Apalagi jalan niaga ini dikenal dengan jalur padat, khawatir akan terjadi kemacetan parah. "Kalau dipaksakan di trotoar bahkan badan jalan, dipastikan akan terjadi kemacetan," pungkasnya.
Perlu diketahui, PT Panglima Capital Itqoni (PCI) statusnya hanya sebagai penyewa Pasar Rawasari untuk dimanfaatkan sementara oleh para pedagang pasar Karawang Baru. Hal itu dilakukan agar Pasar Rawasari nyaman digunakan untuk berdagang, maka PT PCI membongkar dan kemudian membangunnya. Pedagang Pasar Karawang Baru memang segera direlokasi ke Pasar Rawasari karena tempat mereka berdagang akan direvitalisasi menjadi pasar tradisional modern. PT PCI sebagai investor Pasar Karawang Baru terpaksa menyewa Pasar Rawasari selama pembangunan itu berlangsung. (vid)
KARAWANG, Sekitar Karawang - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resort (Polres) Karawang menandaskan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan analisa dan evaluasi dampak lalu lintas Pasar Rawasari di Jalan Arif Rahman Hakim atau Jalan Niaga.
Rencana itu menyusul kekhawatiran timbulnya kemacetan hebat di ruas jalan itu pasca relokasi ratusan pedagang Pasar Baru Karawang.
"Satlantas akan melakukan analisa dan evaluasi (anev) dampak lalu lintas terlebih dahulu. Hal ini akan dibahas nanti dalam rapat hasil tim survey andalalin (analisa dampak lalu lintas)," ucap Kasatlantas Polres Karawang AKP AKP. M. Rano Hadiyanto. Dia ditanya soal tidak adanya tempat parkir yang disediakan PT Panglima Capital Itqoni, pengembang Pasar Rawasari, sehingga dikhawatirkan akan terjadi parkir pinggir jalan yang mengakibatkan kemacetan.
Kendati enggan menjawab lebih jauh, namun Rano menegaskan, untuk urusan parkir itu kewenangan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo). Tetapi ketika disinggung mengenai analisis dampak lalulintas yang harusnya dilakukan terlebih dahulu, jawab Kasatlantas malah membuat Sekitar Karawang terperangah. Betapa tidak, jika ternyata Rano sendiri mengaku belum tahu rencana relokasi pedagang Pasar Baru Karawang ke Pasar Rawasari. "Hingga kini Satlantas Polres Karawang belum menerima tembusan rencana relokasi pedagang Pasar Baru Karawang di Pasar Rawasari," tandas Rano.
Seperti diinformasikan sebelumnya, masyaSekitar Karawangt sempat mendesak pihak pengembang Pasar Baru Karawang agar menyediakan lahan parkir bagi pengunjung pasar yang membawa kendaraannya. Hal itu diungkapkan berbagai elemen masyaSekitar Karawangt melalui surat elektroniknya yang disampaikan ke meja redaksi Radar Karawang, terkait rencana relokasi sedikitnya 500 pedagang Pasar Baru Karawang, dalam waktu dekat ini. Mereka menilai rencana relokasi pedagang Pasar Baru Karawang nampaknya akan menimbulkan persoalan. Pasalnya tempat relokasi, yakni di Pasar Rawasari Pujasera tidak memiliki lahan parkir. Kondisi ini dikhawatirkan akan menimbulkan kemacetan parah di Jalan Niaga.
Saat ini pembangunan konstruksi lapak pedagang menggunakan baja ringan sudah mulai terpasang. Bahkan, halaman yang dulunya menjadi lahan parkir dijadikan lapak dan hanya menyisahkan trotoar. Hal itu dilakukan, karena qouta pedagang yang mencapai 500 pedagang ini, tak tertampung jika Pasar Rawasari tidak kembali di tata.
Ironisnya ketika hal itu dikonfirmasi, Manager PT Panglima Capital Itqoni (PCI) Ikhsan Wahyudi, justru menanggapi enteng. Menurutnya, dia bisa menggunakan trotoar untuk dioptimalkan sebagai lahan parkir. Selain itu untuk mengantisipasi kemacetan yang lebih parah, halaman parkir di stasiun kereta api karawang juga bisa digunakan. "Rencana awal itu parkir di stasiun, nanti juga trotoar akan dimaksimalkan. Untuk konsep perparkiran sepeda motor akan ditempatkan di atas trotoar dan untuk roda empat itu di halaman stasiun Karawang," katanya.
Jika dalam pelaksanaan nanti akan menimbulkan kemacetan, akan dilakukan beberapa alternatif. Sehingga tidak menimbulkan kemacetan. "Nanti akan di tes dan ciboba, kalau macet ya parkir semua di stasiun," katanya, seraya menambahkan dalam rapat dengan Pemerintah daerah, di jalan Arif Rahman Hakim akan dilakukan rekayasa lalu lintas dengan satu arah atau one way sistem.
Disinggung soal bongkar muat barang dagangan milik pedagang, diakui Ikhsan untuk bongkar muat sudah disiapkan dan terletak dibelakang pasar. "Nanti bongkar muat di belakang, kan ada gerbang nya,"akunya. Seperti diketahui seiring dengan akan dibangunnya Pasar Baru Karawang, tempat relokasi sudah disiapkan. Pasar Rawasari ditunjuk sebagai relokasi sementara bagi sekitar 500 pedagang Pasar Baru Karawang. Namun sayang, tidak ada lahan parkir dipasar ini karena lahan parkir sebelumnya dijadikan lapak pedagang. Dan khawatir hal ini akan menimbulkan kemacetan di jalan niaga.
Sementara itu, pengamat Kebijakan Publik M. Iqbal, mengatakan, lokasi parkir untuk kendaraan roda dua yakni trotoar tidaklah layak. Pasalnya trotoar merupakan fasilitas bagi pejalan kaki, bukan untuk parkir. "Masakan trotoar buat parkir, lalu buat pejalan kaki dimana?" ujarnya.
Ditambahkan Iqbal, jika pengungjung pasar membludak, tempat relokasi ini dikhawatirkan tidak akan menampung pengunjung bahkan kendaraan. Iqbal khawatir, badan jalan akan menjadi sasaran tempat parkir. "Pengunjung pasar bukan puluhan tapi ratusan, jangan jalan dikorbankan," imbuhnya.
Karena itu, Iqbal menyarankan areal parkir untuk di Stasiun Karawang yang memiliki kapasitas lahan parkir lebih luas ketimbang trotoar. Apalagi jalan niaga ini dikenal dengan jalur padat, khawatir akan terjadi kemacetan parah. "Kalau dipaksakan di trotoar bahkan badan jalan, dipastikan akan terjadi kemacetan," pungkasnya.
Perlu diketahui, PT Panglima Capital Itqoni (PCI) statusnya hanya sebagai penyewa Pasar Rawasari untuk dimanfaatkan sementara oleh para pedagang pasar Karawang Baru. Hal itu dilakukan agar Pasar Rawasari nyaman digunakan untuk berdagang, maka PT PCI membongkar dan kemudian membangunnya. Pedagang Pasar Karawang Baru memang segera direlokasi ke Pasar Rawasari karena tempat mereka berdagang akan direvitalisasi menjadi pasar tradisional modern. PT PCI sebagai investor Pasar Karawang Baru terpaksa menyewa Pasar Rawasari selama pembangunan itu berlangsung. (vid)
Nourkinan: Yang Tahu Keuangan Ketua
KARAWANG, Sekitar Karawang - Dugaan penyalahgunaan dana Panwaslu Karawang pada Pilgub Jabar 2013 yang kini diselidiki Kejaksaan Negeri Karawang, dikomentari seragam oleh anggota panwas yang kala itu dipimpin Asep Saepudin Muksin.
Mantan anggota Panwas Pilgub, Nourkinan MM, mengaku tidak tahu soal penyalahgunaan yang dimaksud. Dia menyebut, yang lebih mengetahui soal penggunaan keuangan Ketua Panwaslu kala itu, Asep Saepudin Muksin. "Saya juga baru tahu dari koran, saya tidak tahu di pemberitaan itu siapa?" ucapnya ketika ditemui Sekitar Karawang, kemarin.
Hingga kini, Nourkinan juga tidak mengetahui secara pasti soal dugaan penyalahgunaan tersebut, karena tidak disebutkan secara rinci oleh Kejaksaan Negeri Karawang. "Tidak tahu disalahgunakannya, tidak tahu dan tidak jelas," tandasnya.
Dibeberkan Noukinan, ketika dia masih menjadi anggota Panwaslu, dirinya tidak mengetahui seluk beluk keuangan. Menurut wartawan senior ini, yang lebih mengetahui soal anggaran tentu ketua Panwaslu. "Yang tahu soal keuangan ketua, kasek (kepala kesekretariatan) dan bendahara. Mereka yang memegang kendali kesekretariatan," beber Ketua Panwaslu 2014 ini.
Selaku anggota, saat itu dirinya hanya mengikuti perintah ketua sesuai dengan aturan. "Saya sebagai anggota mengikuti saja, kalau dikasih honor ya honor," imbuhnya.
Ketika disinggung soal kebenaran dugaan kasus ini, Nourkinan lebih memilih menyebutkan tidak tahu. "Ah gak nyebut, gak bener (dugaan penyalahgunaan anggaran). Itu tidak tahu lah kebenarannya," ujarnya.
Dirinya berharap, Kejaksaan Negeri Karawang dapat memberikan titik terang atas adanya dugaan kasus tersebut. Namun yang jelas, ketika diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak ditemukan indikasi kejanggalan. "Sekarang kan ditelusuri oleh kejaksaan, itu kan dugaan-dugaan," jelasnya.
Mantan anggota Panwaslu lainnya, Sri Wahyuni, mengaku belum mengetahui kabar tersebut. Karena dirinya saat ini sedang menggelar rapat koordinasi dengan panwas kecamatan. "Saya belum tahu, belum baca koran. Saya belum bisa komentar," tandas anggota Panwaslu 2014 ini.
Sayangnya, ketika dikonfirmasi mantan Ketua Panwaslu Pilgub Jabar Kabupaten Karawang Asep Saepudin Muksin sedang berada di luar kota. Asep yang saat ini duduk menjadi anggota KPU tersebut mengaku sedang rapat di Bandung. "Saya masih rapat di Bandung," ujarnya. (vid)
Mantan anggota Panwas Pilgub, Nourkinan MM, mengaku tidak tahu soal penyalahgunaan yang dimaksud. Dia menyebut, yang lebih mengetahui soal penggunaan keuangan Ketua Panwaslu kala itu, Asep Saepudin Muksin. "Saya juga baru tahu dari koran, saya tidak tahu di pemberitaan itu siapa?" ucapnya ketika ditemui Sekitar Karawang, kemarin.
Hingga kini, Nourkinan juga tidak mengetahui secara pasti soal dugaan penyalahgunaan tersebut, karena tidak disebutkan secara rinci oleh Kejaksaan Negeri Karawang. "Tidak tahu disalahgunakannya, tidak tahu dan tidak jelas," tandasnya.
Dibeberkan Noukinan, ketika dia masih menjadi anggota Panwaslu, dirinya tidak mengetahui seluk beluk keuangan. Menurut wartawan senior ini, yang lebih mengetahui soal anggaran tentu ketua Panwaslu. "Yang tahu soal keuangan ketua, kasek (kepala kesekretariatan) dan bendahara. Mereka yang memegang kendali kesekretariatan," beber Ketua Panwaslu 2014 ini.
Selaku anggota, saat itu dirinya hanya mengikuti perintah ketua sesuai dengan aturan. "Saya sebagai anggota mengikuti saja, kalau dikasih honor ya honor," imbuhnya.
Ketika disinggung soal kebenaran dugaan kasus ini, Nourkinan lebih memilih menyebutkan tidak tahu. "Ah gak nyebut, gak bener (dugaan penyalahgunaan anggaran). Itu tidak tahu lah kebenarannya," ujarnya.
Dirinya berharap, Kejaksaan Negeri Karawang dapat memberikan titik terang atas adanya dugaan kasus tersebut. Namun yang jelas, ketika diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak ditemukan indikasi kejanggalan. "Sekarang kan ditelusuri oleh kejaksaan, itu kan dugaan-dugaan," jelasnya.
Mantan anggota Panwaslu lainnya, Sri Wahyuni, mengaku belum mengetahui kabar tersebut. Karena dirinya saat ini sedang menggelar rapat koordinasi dengan panwas kecamatan. "Saya belum tahu, belum baca koran. Saya belum bisa komentar," tandas anggota Panwaslu 2014 ini.
Sayangnya, ketika dikonfirmasi mantan Ketua Panwaslu Pilgub Jabar Kabupaten Karawang Asep Saepudin Muksin sedang berada di luar kota. Asep yang saat ini duduk menjadi anggota KPU tersebut mengaku sedang rapat di Bandung. "Saya masih rapat di Bandung," ujarnya. (vid)
Oknum Pegawai Imigrasi 'Mainkan' Nomor Antrean
Siang itu, suasana di Kantor Imigrasi Karawang berubah menjadi gaduh. Yang menjadi pemicunya, petugas yang melakukan pemotretan berbuat curang. Pemohon pembuatan paspor tidak dipanggil berdasarkan nomor antrean.
Salah seorang pemohon pembuatan Paspor, Harun Maulana menyebutkan, saat itu dirinya sudah mengngantre cukup lama. Karena curiga, diam-diam diperhatikannya proses pemanggilan pemohon paspor untuk mengikuti sesi pemotretan. "Ternyata mereka hanya dipanggil namanya saja. Ketika saya tanya orang itu nomornya 138, padahal nomor saya lebih kecil. Makanya saat itu kami protes," ujarnya.
Harun mengaku, ia yang datang bersama 4 rekan sekantornya sejak pagi langsung protes dengan cara masuk bersama-sama. Karuan saja ruangan sedikit gaduh. Petugas yang ada di sana tidak mampu berbuat banyak selain meminta maaf. Yang disesalkannya, sebaik apapun teknologi penomoran antrean kalau kenyataannya diabaikan, tetap saja menyiksa masyaSekitar Karawangt yang membutuhkan pelayanan. "Percuma saja dibuat nomor antrean kalau masih seperti ini," sesalnya.
Pemohon paspor lainnya Sari Cahyono menduga, perlakuan petugas di sana terhadap warga yang membutuhkan pelayanan tak hanya dilakukan saat itu saja, namun setiap hari. "Kata petugasnya itu isi antrean kosong, tapi bagaimana mungkin ada antrean kosong. Wong daftar antreannya saja pakai barcode. Praktik seperti ini bisa saja terjadi setiap hari. Saya nunggu berjam-jam tak dipanggil-panggil, ternyata memang ada yang menyorobot langsung masuk ke dalam, padahal nomor antreannya setelah saya," ujarnya.
Cahyono berharap, Kantor Imigrasi memperbaiki kinerjanya. Jangan sampai masyaSekitar Karawangt dirugikan oleh oknum-oknum yang ada di dalamnya. "Saya berharap kejadian seperti ini tak terulang lagi agar tidak ada masyaSekitar Karawangt yang dirugikan. Kasihan kan orang yang tertib dengan nomor antrean tapi mereka harus menunggu lama?" pungkasnya. (asy)
Salah seorang pemohon pembuatan Paspor, Harun Maulana menyebutkan, saat itu dirinya sudah mengngantre cukup lama. Karena curiga, diam-diam diperhatikannya proses pemanggilan pemohon paspor untuk mengikuti sesi pemotretan. "Ternyata mereka hanya dipanggil namanya saja. Ketika saya tanya orang itu nomornya 138, padahal nomor saya lebih kecil. Makanya saat itu kami protes," ujarnya.
Harun mengaku, ia yang datang bersama 4 rekan sekantornya sejak pagi langsung protes dengan cara masuk bersama-sama. Karuan saja ruangan sedikit gaduh. Petugas yang ada di sana tidak mampu berbuat banyak selain meminta maaf. Yang disesalkannya, sebaik apapun teknologi penomoran antrean kalau kenyataannya diabaikan, tetap saja menyiksa masyaSekitar Karawangt yang membutuhkan pelayanan. "Percuma saja dibuat nomor antrean kalau masih seperti ini," sesalnya.
Pemohon paspor lainnya Sari Cahyono menduga, perlakuan petugas di sana terhadap warga yang membutuhkan pelayanan tak hanya dilakukan saat itu saja, namun setiap hari. "Kata petugasnya itu isi antrean kosong, tapi bagaimana mungkin ada antrean kosong. Wong daftar antreannya saja pakai barcode. Praktik seperti ini bisa saja terjadi setiap hari. Saya nunggu berjam-jam tak dipanggil-panggil, ternyata memang ada yang menyorobot langsung masuk ke dalam, padahal nomor antreannya setelah saya," ujarnya.
Cahyono berharap, Kantor Imigrasi memperbaiki kinerjanya. Jangan sampai masyaSekitar Karawangt dirugikan oleh oknum-oknum yang ada di dalamnya. "Saya berharap kejadian seperti ini tak terulang lagi agar tidak ada masyaSekitar Karawangt yang dirugikan. Kasihan kan orang yang tertib dengan nomor antrean tapi mereka harus menunggu lama?" pungkasnya. (asy)
Pembangunan Karawang Diambilalih Pusat
KARAWANG, Sekitar Karawang - Adanya zona dan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara di utara Karawang yang terbangun melalui arah kebijakan pola dasar pembangunan daerah sekitar tahun 1987, menjadi awal terbukanya lumbung padi Jawa Barat ini bagi investasi berskala besar.
Selanjutnya, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Karawang Samsuri, menjelaskan bahwa kebijakan tersebut diatur melalui Perda nomor 19 tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) saat itu. "Dulu, kebijakannya hanya berbentuk pola dasar pembangunan daerah. Sejak tahun 2004 diatur lebih lanjut oleh Perda Tata Ruang. Sehingga penataannya lebih terarah dan fokus ke wilayah utara Kabupaten Karawang. Karena kabijakan tersebut sambil tetap mempertahankan area pertanian teknis yang menjadi brand Karawang sebagai daerah lumbung padi Jawa Barat, serta bagian dari penyuplai kebutuhan pangan nasional," ungkapnya, Kamis (27/3).
Dalam perjalanan berikut, Karawang turut jadi perhatian serius pemerintah pusat untuk terus mengembangkan investasi dalam negeri maupun luar negeri. Dan di tengah kepadatan DKI Jakarta yang tak sanggup lagi menahan beban itu, kemudian lahir Peraturan Presiden (Perpres) nomor 54 tahun 2008 tentang Perubahan Jabodetabek Puncur (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur). Pada Perpres ini, menurut Kepala Bidang Sarana dan Tata Ruang Bapeda, Dindin Rachmadhy, Kabupaten Karawang dimasukan ke dalam kawasan megapolitan bersama Purwakarta. "Daerah kita diproyeksikan sebagai daerah yang mampu mengatasi kebutuhan dan persoalan di wilayah DKI Jakarta. Di banding empat daerah penyangga ibu kota lainnya, Pemerintah Pusat ternyata lebih menyukai membangun infrastruktur besar di Kabupaten Karawang," jelasnya.
Dindin katakan, keputusan Pemerintah Pusat tersebut bukan tanpa alasan. Diantaranya, letak geografis Karawang dianggap paling strategis sebagai lokasi pembangunan infrastruktur penunjang ibu kota. Dengan demikian, setidaknya ada empat proyek besar yang bakal dibangun di sini. Yakni, pembangunan pelabuhan Cilamaya, bandara, trek kereta api cepat, dan ruas tol baru yang menghubungkan Jakarta, Bekasi, hingga Cikampek. Keempat proyek besar itu diyakinkannya bakal segera terealisasi. Terutama diawali pembangunan pelabuhan Cilamaya yang lokasinya telah ditentukan di pantai utara antara Kecamatan Tempuran, Cilebar hingga Cilamaya Kulon.
"Terkait hal ini, Kementerian Perhubungan telah berkoordinasi dengan kementerian lainnya seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Perekonomian, Kelautan dan Perikanan, Pertanian, serta Pertamina dan PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara. Berdasar rencana awal, pembangunan pelabuhan Cilamaya harus sudah mulai pada pertengahan 2014. Sebab paling lambat tahun 2020 pelabuhan ini sudah beroperasi. Infrastruktur pendukungnya, dari lokasi pelabuhan akan dibangun pula jalan tol dan jalan kereta api dengan sistem double dekker (satu jalur digunakan dua akses, jalan mobil dan kereta)," papar Dindin.
Mengenai rencana pembangunan bandara berskala internasional sebagai solusi overload-nya bandara Soekarno-Hatta, Dindin optimis bisa terealisasi di Karawang. Indikasinya, ia baca melalui hasil kerja tim survei asal Jepang yang diutus pemerintah pusat, JICA (Japan International Cooperational Agency). Walaupun peruntukan lokasi bandara masih ada dua pilihan, yaitu di selatan Karawang memilih wilayah Kecamatan Ciampel, Telukjambe Barat, sampai Pangkalan. Alternatif lainnya, di utara Karawang pada wilayah pesisir mulai dari Kecamatan Pakisjaya sampai Cilamaya. Berarti bila pilihan kedua yang diambil berdampingan dengan pelabuhan. "Untuk menjangkau dua lokasi itu, pemerintah pusat berencana membangun jalan layang yang menghubungkan Pelabuhan Cilamaya dengan Pelabuhan Tanjungpriok Jakarta. Jalan tersebut dibangun di atas laut mengikuti garis pantai. Proyek raksasa lainnya adalah pembangunan trek kereta api cepat mulai dari Dukuh Atas Jakarta, Bekasi, Cikarang, Karawang, hingga ke Bandung. Sepanjang trek KA hanya akan dibangun lima stasiun pemberhentian dengan waktu tempuh dari Jakarta-Bandung 45 menit. Semua pembangunan infrastruktur besar tersebut diharapkan membawa manfaat bagi masyaSekitar Karawangt Karawang, khususnya dalam hal peningkatan kesejahteraan mereka. Pada akhirnya semua pembangunan itu diarahkan buat rakyat," beber Dindin lagi. (vins)
Selanjutnya, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Karawang Samsuri, menjelaskan bahwa kebijakan tersebut diatur melalui Perda nomor 19 tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) saat itu. "Dulu, kebijakannya hanya berbentuk pola dasar pembangunan daerah. Sejak tahun 2004 diatur lebih lanjut oleh Perda Tata Ruang. Sehingga penataannya lebih terarah dan fokus ke wilayah utara Kabupaten Karawang. Karena kabijakan tersebut sambil tetap mempertahankan area pertanian teknis yang menjadi brand Karawang sebagai daerah lumbung padi Jawa Barat, serta bagian dari penyuplai kebutuhan pangan nasional," ungkapnya, Kamis (27/3).
Dalam perjalanan berikut, Karawang turut jadi perhatian serius pemerintah pusat untuk terus mengembangkan investasi dalam negeri maupun luar negeri. Dan di tengah kepadatan DKI Jakarta yang tak sanggup lagi menahan beban itu, kemudian lahir Peraturan Presiden (Perpres) nomor 54 tahun 2008 tentang Perubahan Jabodetabek Puncur (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur). Pada Perpres ini, menurut Kepala Bidang Sarana dan Tata Ruang Bapeda, Dindin Rachmadhy, Kabupaten Karawang dimasukan ke dalam kawasan megapolitan bersama Purwakarta. "Daerah kita diproyeksikan sebagai daerah yang mampu mengatasi kebutuhan dan persoalan di wilayah DKI Jakarta. Di banding empat daerah penyangga ibu kota lainnya, Pemerintah Pusat ternyata lebih menyukai membangun infrastruktur besar di Kabupaten Karawang," jelasnya.
Dindin katakan, keputusan Pemerintah Pusat tersebut bukan tanpa alasan. Diantaranya, letak geografis Karawang dianggap paling strategis sebagai lokasi pembangunan infrastruktur penunjang ibu kota. Dengan demikian, setidaknya ada empat proyek besar yang bakal dibangun di sini. Yakni, pembangunan pelabuhan Cilamaya, bandara, trek kereta api cepat, dan ruas tol baru yang menghubungkan Jakarta, Bekasi, hingga Cikampek. Keempat proyek besar itu diyakinkannya bakal segera terealisasi. Terutama diawali pembangunan pelabuhan Cilamaya yang lokasinya telah ditentukan di pantai utara antara Kecamatan Tempuran, Cilebar hingga Cilamaya Kulon.
"Terkait hal ini, Kementerian Perhubungan telah berkoordinasi dengan kementerian lainnya seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Perekonomian, Kelautan dan Perikanan, Pertanian, serta Pertamina dan PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara. Berdasar rencana awal, pembangunan pelabuhan Cilamaya harus sudah mulai pada pertengahan 2014. Sebab paling lambat tahun 2020 pelabuhan ini sudah beroperasi. Infrastruktur pendukungnya, dari lokasi pelabuhan akan dibangun pula jalan tol dan jalan kereta api dengan sistem double dekker (satu jalur digunakan dua akses, jalan mobil dan kereta)," papar Dindin.
Mengenai rencana pembangunan bandara berskala internasional sebagai solusi overload-nya bandara Soekarno-Hatta, Dindin optimis bisa terealisasi di Karawang. Indikasinya, ia baca melalui hasil kerja tim survei asal Jepang yang diutus pemerintah pusat, JICA (Japan International Cooperational Agency). Walaupun peruntukan lokasi bandara masih ada dua pilihan, yaitu di selatan Karawang memilih wilayah Kecamatan Ciampel, Telukjambe Barat, sampai Pangkalan. Alternatif lainnya, di utara Karawang pada wilayah pesisir mulai dari Kecamatan Pakisjaya sampai Cilamaya. Berarti bila pilihan kedua yang diambil berdampingan dengan pelabuhan. "Untuk menjangkau dua lokasi itu, pemerintah pusat berencana membangun jalan layang yang menghubungkan Pelabuhan Cilamaya dengan Pelabuhan Tanjungpriok Jakarta. Jalan tersebut dibangun di atas laut mengikuti garis pantai. Proyek raksasa lainnya adalah pembangunan trek kereta api cepat mulai dari Dukuh Atas Jakarta, Bekasi, Cikarang, Karawang, hingga ke Bandung. Sepanjang trek KA hanya akan dibangun lima stasiun pemberhentian dengan waktu tempuh dari Jakarta-Bandung 45 menit. Semua pembangunan infrastruktur besar tersebut diharapkan membawa manfaat bagi masyaSekitar Karawangt Karawang, khususnya dalam hal peningkatan kesejahteraan mereka. Pada akhirnya semua pembangunan itu diarahkan buat rakyat," beber Dindin lagi. (vins)
Mesum di Kosan Lebih Murah Ketimbang di Hotel
Praktik Prostitusi Beralih ke Pemukiman
Sebanyak 8 pasangan mesum diamankan di sejumlah rumah kos-kosan. Mereka merupakan pekerja di tempat karaoke sebagai pemandu lagu yang sudah menjadi target operasi. Ironisnya, sebagian yang tertangkap berstatus mahasiswi kampus ternama di Karawang.
Pelaksanaan operasi kali ini cukup unik, karena dilakukan subuh sekitar pukul 05.00 WIB. Kabid Trantibum Sat Pol PP Kabupaten Karawang Basuki Rachmat mengatakan, penghuni kosan yang menjadi target operasi mayoritas bekerja di tempat hiburan malam. Mereka pulang kerja lebih dari Pukul 02.00. Karena itu operasi digelar waktu subuh.
Berdasarkan catatannya, dari delapan pasangan ini, sebagian masih berusia 18-24 tahun. Rata-rata kelahiran tahun 1990-an. Bahkan ada yang lahir tahun 1996. Diakui Basuki, mayoritas perempuan muda yang tertangkap basah sedang berduaan di kamar ini bekerja di tempat karaoke sebagai pemandu lagu. "Mereka ada yang bersama pacarnya, atau tamu yang mabuk. Dari keterangan mereka seperti itu," ujarnya.
Operasi yang melibatkan sekitar 40 anggota Satpol PP, Kepolisian dan TNI ini bergerak di 3 titik. Yang peratma di rumah kos Pengairan berhasil menjaring 6 pasangan, Kos Bangka 1 berhasil menggaruk sepasang mesum dan Kos Guro II memboyong satu pasangan. "Ada mahasiswa Unsika dan BSI yang tertangkap," jelas Basuki tanpa menyebut lebih rinci identitasnya.
Pasangan yang terjaring operasi ini selanjutnya akan didata, selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Karawang. Jika pasangan tersebut kembali terjaring petugas, maka akan disidang. "Yang ditangkap ini buat pernyataan dan kalau tertangkap lagi sidang tipiring (tindak pidana ringan)," imbuhnya.
Kabid Pemulihan dan Perlindungan Sosial Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang Ruchimat mengatakan, setelah didata Satpol PP, Dinsos akan memanggil kedua orangtua pasangan muda mudi agar member efek jera. "Kita panggil orangtuanya," kata dia.
Fenomena kos-kosan dijadikan tempat mesum nampaknya sudah menjadi rahasia umum. Hal itu juga diakui Basuki, karena kencan di kos-kosan lebih murah ketimbang harus menyewa hotel. "Kosan memang di Karawang dijadikan tempat mesum. Bayar hotel mahal, itu (hotel) bayar sekali bisa sebulan (kosan). jadi semua kalangan bisa di kos," kata dia.
Dia berjanji, ke depan pihaknya akan mengundang pemilik kosan untuk memperketat peraturan. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya tindakan mesum yang meresahkan masyaSekitar Karawangt. (vid)
Sebanyak 8 pasangan mesum diamankan di sejumlah rumah kos-kosan. Mereka merupakan pekerja di tempat karaoke sebagai pemandu lagu yang sudah menjadi target operasi. Ironisnya, sebagian yang tertangkap berstatus mahasiswi kampus ternama di Karawang.
Pelaksanaan operasi kali ini cukup unik, karena dilakukan subuh sekitar pukul 05.00 WIB. Kabid Trantibum Sat Pol PP Kabupaten Karawang Basuki Rachmat mengatakan, penghuni kosan yang menjadi target operasi mayoritas bekerja di tempat hiburan malam. Mereka pulang kerja lebih dari Pukul 02.00. Karena itu operasi digelar waktu subuh.
Berdasarkan catatannya, dari delapan pasangan ini, sebagian masih berusia 18-24 tahun. Rata-rata kelahiran tahun 1990-an. Bahkan ada yang lahir tahun 1996. Diakui Basuki, mayoritas perempuan muda yang tertangkap basah sedang berduaan di kamar ini bekerja di tempat karaoke sebagai pemandu lagu. "Mereka ada yang bersama pacarnya, atau tamu yang mabuk. Dari keterangan mereka seperti itu," ujarnya.
Operasi yang melibatkan sekitar 40 anggota Satpol PP, Kepolisian dan TNI ini bergerak di 3 titik. Yang peratma di rumah kos Pengairan berhasil menjaring 6 pasangan, Kos Bangka 1 berhasil menggaruk sepasang mesum dan Kos Guro II memboyong satu pasangan. "Ada mahasiswa Unsika dan BSI yang tertangkap," jelas Basuki tanpa menyebut lebih rinci identitasnya.
Pasangan yang terjaring operasi ini selanjutnya akan didata, selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Karawang. Jika pasangan tersebut kembali terjaring petugas, maka akan disidang. "Yang ditangkap ini buat pernyataan dan kalau tertangkap lagi sidang tipiring (tindak pidana ringan)," imbuhnya.
Kabid Pemulihan dan Perlindungan Sosial Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang Ruchimat mengatakan, setelah didata Satpol PP, Dinsos akan memanggil kedua orangtua pasangan muda mudi agar member efek jera. "Kita panggil orangtuanya," kata dia.
Fenomena kos-kosan dijadikan tempat mesum nampaknya sudah menjadi rahasia umum. Hal itu juga diakui Basuki, karena kencan di kos-kosan lebih murah ketimbang harus menyewa hotel. "Kosan memang di Karawang dijadikan tempat mesum. Bayar hotel mahal, itu (hotel) bayar sekali bisa sebulan (kosan). jadi semua kalangan bisa di kos," kata dia.
Dia berjanji, ke depan pihaknya akan mengundang pemilik kosan untuk memperketat peraturan. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya tindakan mesum yang meresahkan masyaSekitar Karawangt. (vid)
Kamis, 27 Maret 2014
Perbaikan Infrastruktur Akan Memicu Peningkatan Ekspor
KARAWANG,Sekitar Karawang- PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) siap mengekspor Toyota Vios buatan Karawang 6-7 ribu unit per bulan ke negara-negara di Timur Tengah.Namun volume ekspor tersebut akan dapat terealisasi apabila kondisi infrastruktur mendukung"Jika semua infrastruktur termasuk Pelabuhan Internasional Cilamaya sudah selesai dibangun, volume ekspor tersebut tentunya akan terealisasi," kata Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN), Masahiro Nonami disela-sela peluncuran ekspor perdana Toyota Vios di pabrik Karawang II di Kawasan Industri Karawang International Industrial City (KIIC), Rabu (26/3) kemarin. Untuk tahap awal, kata Nonami, TMMIN mengekspor 1000 unit per bulan ke negara Brunei Darussalam, Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Yordania, Libanon dan Yaman. Sebanyak 50 persen diantaranya akan dikirim Negara Saudi Arabia, Oman dan Uni Emirat Arab. "Secara bertahap, volume ekspor akan meningkat ke angka 3000 unit per bulan," tuturnya
Dikatakannya, ekspor sedan Vios akan berkontribusi signifikan pada neraca perdagangan Toyota Indonesia.Peningkatan aktivitas ekspor ini semakin mengukuhkan posisi Toyota Indonesia sebagai basis produksi dan suplai kendaraan multiguna dan sedan secara global. "Ekspansi ekspor Toyota hari ini merupakan wujud kerja keras dan tekad yang kuat dari 7600 karyawan kami," katanya.
Managing Officer Toyota Motor Corporation Hiroyuki Fukui dalam sambutannya menyebut Indonesia berperan penting dalam kemajuan perusahaannya. Toyota Indonesia telah terbukti kualitas dan kredibilitasnya sebagai basis produksi dan suplai kendaraan multiguna seperti Kijang Innova dan Fortuner.
Menurut dia, kapabilitas Toyota dalam menjalankan aktivitas ekspor telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah. Perjalanan panjang aktivitas ekspor Toyota menunjukkan, produk kendaraan buatan Indonesia mampu mendapatkan pengakuan dari pasar internasional. EKspor vios sendiri menandai semangat Toyota Indonesia untuk memasuki tahap terkini dari keberadaan selama lebih adri 40 tahun di Indonesia.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, Sedan Toyota Vios sebelumnya diproduksi di Thailand, dan kini diproduksi di Indonesia pada awal tahun 2013 dan produksi perdana diluncurkan pada 18 Desember 2013. Dalam jangka waktu sekitar tiga bulan hingga kini, PT TMMIN kembali melakukan sebuah capaian yang patut dibanggakan, dengan diresmikannya ekspor perdana produk Sedan Vios produksi Indonesia tersebut ke negara-negara anggota GCC (Gulf Cooperation Council).
Hal itu menunjukkan kalau kontribusi PT TMMIN sudah semakin meningkat dalam mendukung Indonesia sebagai basis produksi maupun ekspor otomotif. Untuk itu maka melalui kesempatan yang berbahagia ini, kami atas nama pemerintah sekali lagi menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PT TMMIN atas pencapaian itu.
Seiring dengan semakin kondusifnya iklim usaha saat ini, kata menteri, maka daya saing produk otomotif Indonesia hingga saat ini juga sudah semakin meningkat. Hal tersebut tercermin ekspor produk kendaraan bermotor produksi khususnya kendaraan CBU yang hingga saat ini telah dapat dieskpor ke sekitar 70 negara tujuan ekspor di dunia.
Ekspor kendaraan bermotor mencapai sekitar 125.000 unit 2012 dan sekitar 170.000 unit pada 2013. DiperkiSekitar Karawangn pada 2014 ekspor CBU tersebut akan meningkat hingga mencapai 200.000 unit. Ia mengaku pemerintah Indonesia bertekad akan senantiasa memberikan dukungan serta akan terus melakukan penyempurnaan terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi agar para investor akan mendapatkan kepastian usaha. "Peresmian ekspor perdana Toyota Vios hari ini tentunya akan semakin menambah keyakinan kita bahwa seiring dengan semakin membaiknya iklim investasi di Indonesia, ditambah dengan semakin tingginya kepercayaan dan komitmen produsen otomotif dunia," kata dia.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, sebagai negara berkembang, Indonesia kini semakin mendorong sektor industri manufaktur untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian. Ia menilai, industri otomotif merupakan salah satu industri yang memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan bukan hanya memberikan kontribusi yang penting bagi ekspor dan pertumbuhan ekonomi.
Pada 2013, total ekspor produk otomotif Indonesia mencapai nilai USD 4,45 miliar. Total nilai ekspor produk otomotif Indonesia pada periode 2009-2013 mengalami trend positif 25,49 persen. Lima besar negara tujuan ekspor otomotif Indonesia pada 2013 ialah Thailand, Arab Saudi, Filipina, Jepang, dan Malaysia. (ops)
(TMMIN), Masahiro Nonami disela-sela peluncuran ekspor perdana Toyota Vios di pabrik Karawang II di Kawasan Industri Karawang International Industrial City (KIIC), Rabu (26/3) kemarin. Untuk tahap awal, kata Nonami, TMMIN mengekspor 1000 unit per bulan ke negara Brunei Darussalam, Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Yordania, Libanon dan Yaman. Sebanyak 50 persen diantaranya akan dikirim Negara Saudi Arabia, Oman dan Uni Emirat Arab. "Secara bertahap, volume ekspor akan meningkat ke angka 3000 unit per bulan," tuturnya
Dikatakannya, ekspor sedan Vios akan berkontribusi signifikan pada neraca perdagangan Toyota Indonesia.Peningkatan aktivitas ekspor ini semakin mengukuhkan posisi Toyota Indonesia sebagai basis produksi dan suplai kendaraan multiguna dan sedan secara global. "Ekspansi ekspor Toyota hari ini merupakan wujud kerja keras dan tekad yang kuat dari 7600 karyawan kami," katanya.
Managing Officer Toyota Motor Corporation Hiroyuki Fukui dalam sambutannya menyebut Indonesia berperan penting dalam kemajuan perusahaannya. Toyota Indonesia telah terbukti kualitas dan kredibilitasnya sebagai basis produksi dan suplai kendaraan multiguna seperti Kijang Innova dan Fortuner.
Menurut dia, kapabilitas Toyota dalam menjalankan aktivitas ekspor telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah. Perjalanan panjang aktivitas ekspor Toyota menunjukkan, produk kendaraan buatan Indonesia mampu mendapatkan pengakuan dari pasar internasional. EKspor vios sendiri menandai semangat Toyota Indonesia untuk memasuki tahap terkini dari keberadaan selama lebih adri 40 tahun di Indonesia.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, Sedan Toyota Vios sebelumnya diproduksi di Thailand, dan kini diproduksi di Indonesia pada awal tahun 2013 dan produksi perdana diluncurkan pada 18 Desember 2013. Dalam jangka waktu sekitar tiga bulan hingga kini, PT TMMIN kembali melakukan sebuah capaian yang patut dibanggakan, dengan diresmikannya ekspor perdana produk Sedan Vios produksi Indonesia tersebut ke negara-negara anggota GCC (Gulf Cooperation Council).
Hal itu menunjukkan kalau kontribusi PT TMMIN sudah semakin meningkat dalam mendukung Indonesia sebagai basis produksi maupun ekspor otomotif. Untuk itu maka melalui kesempatan yang berbahagia ini, kami atas nama pemerintah sekali lagi menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PT TMMIN atas pencapaian itu.
Seiring dengan semakin kondusifnya iklim usaha saat ini, kata menteri, maka daya saing produk otomotif Indonesia hingga saat ini juga sudah semakin meningkat. Hal tersebut tercermin ekspor produk kendaraan bermotor produksi khususnya kendaraan CBU yang hingga saat ini telah dapat dieskpor ke sekitar 70 negara tujuan ekspor di dunia.
Ekspor kendaraan bermotor mencapai sekitar 125.000 unit 2012 dan sekitar 170.000 unit pada 2013. DiperkiSekitar Karawangn pada 2014 ekspor CBU tersebut akan meningkat hingga mencapai 200.000 unit. Ia mengaku pemerintah Indonesia bertekad akan senantiasa memberikan dukungan serta akan terus melakukan penyempurnaan terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi agar para investor akan mendapatkan kepastian usaha. "Peresmian ekspor perdana Toyota Vios hari ini tentunya akan semakin menambah keyakinan kita bahwa seiring dengan semakin membaiknya iklim investasi di Indonesia, ditambah dengan semakin tingginya kepercayaan dan komitmen produsen otomotif dunia," kata dia.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, sebagai negara berkembang, Indonesia kini semakin mendorong sektor industri manufaktur untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian. Ia menilai, industri otomotif merupakan salah satu industri yang memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan bukan hanya memberikan kontribusi yang penting bagi ekspor dan pertumbuhan ekonomi.
Pada 2013, total ekspor produk otomotif Indonesia mencapai nilai USD 4,45 miliar. Total nilai ekspor produk otomotif Indonesia pada periode 2009-2013 mengalami trend positif 25,49 persen. Lima besar negara tujuan ekspor otomotif Indonesia pada 2013 ialah Thailand, Arab Saudi, Filipina, Jepang, dan Malaysia. (ops)
Remaja 13 Tahun Hilang
- Sudah Enam Hari tak Pulang
LEMAHABANG WADAS, Sekitar Karawang- Rasdi, remaja 13 tahun asal Dusun Lampean II, RT 02/07, Desa Kedawung, Kecamatan Lemahabang hilang selama 6 hari terakhir. Remaja yang memiliki keterbelakangan mental ini, tak ada pulang setelah dikabarkan naik elf ke arah Johar.
Paman Rasdi, Topan mengatakan, Rasdi hilang setelah naik elf jurusan Johar, meski memiliki keterbelakangan mental, orang tua Rasdi merasa cemas karena sudah 6 hari dicari tak kunjung ditemukan. Pasalnya, Rasdi juga sering mengalami kejang-kejang mendadak. Menurut Topan, Rasdi yang memiliki ciri kulit hitam manis dengan gaya bicara yang agak sulit dicerna dan tangannya cacat tersebut, diharapkan bisa kembali. Bagi siapapun masyaSekitar Karawangt yang menemukannya, diharapkan mengabari keluarga Rasdi. "Keluarga cemas, apalagi sering kejang-kejang, usianya baru 13 tahun, makanya saya meminta kepada Sekitar Karawang agar kiranya ada masyaSekitar Karawangt yang menemukannya dengan ciri-ciri tersebut, agar dipulangkan ke orang tuanya," ujarnya.
Terakhir, Rasdi dikabarkan membawa tas kecil berwarna hitam dan menggunakan kaos tangan panjang garis berwarna orange dengan celana pendak levis warna biru. Sampai saat ini, meskipun sudah disusul ke johar tak kunjung ditemukan. Orang tua Rasdi Eman dan Aneung masih cemas dan berharap Rasdi segera pulang. "Sudah disusul dan dicari belum ketemu juga, sampai sekarang juga kita belum lapor ke polisi," pungkasnya. (rud)
LEMAHABANG WADAS, Sekitar Karawang- Rasdi, remaja 13 tahun asal Dusun Lampean II, RT 02/07, Desa Kedawung, Kecamatan Lemahabang hilang selama 6 hari terakhir. Remaja yang memiliki keterbelakangan mental ini, tak ada pulang setelah dikabarkan naik elf ke arah Johar.
Paman Rasdi, Topan mengatakan, Rasdi hilang setelah naik elf jurusan Johar, meski memiliki keterbelakangan mental, orang tua Rasdi merasa cemas karena sudah 6 hari dicari tak kunjung ditemukan. Pasalnya, Rasdi juga sering mengalami kejang-kejang mendadak. Menurut Topan, Rasdi yang memiliki ciri kulit hitam manis dengan gaya bicara yang agak sulit dicerna dan tangannya cacat tersebut, diharapkan bisa kembali. Bagi siapapun masyaSekitar Karawangt yang menemukannya, diharapkan mengabari keluarga Rasdi. "Keluarga cemas, apalagi sering kejang-kejang, usianya baru 13 tahun, makanya saya meminta kepada Sekitar Karawang agar kiranya ada masyaSekitar Karawangt yang menemukannya dengan ciri-ciri tersebut, agar dipulangkan ke orang tuanya," ujarnya.
Terakhir, Rasdi dikabarkan membawa tas kecil berwarna hitam dan menggunakan kaos tangan panjang garis berwarna orange dengan celana pendak levis warna biru. Sampai saat ini, meskipun sudah disusul ke johar tak kunjung ditemukan. Orang tua Rasdi Eman dan Aneung masih cemas dan berharap Rasdi segera pulang. "Sudah disusul dan dicari belum ketemu juga, sampai sekarang juga kita belum lapor ke polisi," pungkasnya. (rud)
Musim Kampanye, Mobil Dora Kebanjiran Order
TELAGASARI, Sekitar Karawang- Seiring adanya larangan berkampanye dengan mobil bak terbuka pada pemilu tahun ini, sejumlah tim sukses dan simpatisan partai memanfaatkan kendaraan yang murah dan hemat biaya namun menggunakan bak tertutup. Tak ayal, mobil dora atau yang lebih dikenal dengan mobil odong-odong menjadi pilihan baru untuk kampanye.
Salah seorang tim sukses salah satu partai politik asal Lemahabang Casmita (35) mengatakan, masyaSekitar Karawangt masih antusias untuk berkampanye. Besarnya keinginan masyaSekitar Karawangt ikut serta dalam berkampanye tersebut, semakin tidak terbendung, namun kendaraan bak terbuka yang dianggap mencukupi untuk mengangkut peserta kampanye saat ini sudah menjadi larangan. Namun demikian, mencari solusinya, pihaknya sudah menyewa beberapa mobil dora untuk mengangkut massa kampanye. Dengan adanya kendaraan alternatif yang tertutup tersebut, cukup membantu, meskipun volumenya tidak sebesar mobil bak terbuka. "Kita manfaatkan mobil ini saja, sama-sama hemat tapi kapasitasnya tidak sebesar mobil bak terbuka sih," katanya kepada Sekitar Karawang.
Sementara pemilik usaha mobil dora asal Cilamaya Kulon, Kamsir (30), mengaku keuntungan yang didapat untuk berkampanye cukup besar. Pasalnya dalam satu kali kampanye partai politik, dalam sehari dirinya mendapatkan untung yang lumayan, selain mematok harga Rp 300 ribu dalam satu kali mengangkut 25 orang, dirinya juga turut serta mendapatkan kaos dan atribut kampanye secara gratis.
Musim kampanye ini, lanjut Kamsir, dirinya sudah 3 kali ikut mengangkut massa kampanye seperti Partai Demokrat ke Telagasari, PDI Perjuangan dan Partai Hanura. Bahkan dirinya juga mengaku sempat mengangkut masyaSekitar Karawangt berkunjung ke kediaman caleg. "Kita patok harga Rp 300 ribu dalam satu kali mengangkut, lumayan sih mobil dora juga membawa berkah," pungkasnya. (rud)
Salah seorang tim sukses salah satu partai politik asal Lemahabang Casmita (35) mengatakan, masyaSekitar Karawangt masih antusias untuk berkampanye. Besarnya keinginan masyaSekitar Karawangt ikut serta dalam berkampanye tersebut, semakin tidak terbendung, namun kendaraan bak terbuka yang dianggap mencukupi untuk mengangkut peserta kampanye saat ini sudah menjadi larangan. Namun demikian, mencari solusinya, pihaknya sudah menyewa beberapa mobil dora untuk mengangkut massa kampanye. Dengan adanya kendaraan alternatif yang tertutup tersebut, cukup membantu, meskipun volumenya tidak sebesar mobil bak terbuka. "Kita manfaatkan mobil ini saja, sama-sama hemat tapi kapasitasnya tidak sebesar mobil bak terbuka sih," katanya kepada Sekitar Karawang.
Sementara pemilik usaha mobil dora asal Cilamaya Kulon, Kamsir (30), mengaku keuntungan yang didapat untuk berkampanye cukup besar. Pasalnya dalam satu kali kampanye partai politik, dalam sehari dirinya mendapatkan untung yang lumayan, selain mematok harga Rp 300 ribu dalam satu kali mengangkut 25 orang, dirinya juga turut serta mendapatkan kaos dan atribut kampanye secara gratis.
Musim kampanye ini, lanjut Kamsir, dirinya sudah 3 kali ikut mengangkut massa kampanye seperti Partai Demokrat ke Telagasari, PDI Perjuangan dan Partai Hanura. Bahkan dirinya juga mengaku sempat mengangkut masyaSekitar Karawangt berkunjung ke kediaman caleg. "Kita patok harga Rp 300 ribu dalam satu kali mengangkut, lumayan sih mobil dora juga membawa berkah," pungkasnya. (rud)
Hari Ini Pengumuman Seleksi Pendamping PKH
TELAGASARI, Sekitar Karawang- Setelah sebelumnya direncanakan bakal diumumkan pada 25 Maret kemarin, pengumuman seleksi pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Karawang akan dilakukan hari ini, berdasarkan informasi yang ada di website remsmi PKH Kementrian Sosial. Untuk Karawang, dari 270 orang pelamar, akan disaring menjadi 56 pendamping untuk di tempatkan di 11 kecamatan.
Pendamping PKH Kecamatan Telagasari Ida Farida mengatakan, menjelang ditutupnya pendaftaran pelamar PKH 21 Maret lalu, pihak penaggung jawab PKH Kabupaten Karawang mengabarkan jumlah pelamar masih sedikit yang masuk di Karawang yaitu hanya 240 orang, karenanya upaya rekrutmen disebar ulang jelang penutupan sampai ke kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Karawang. Ssampai akhirnya pendaftar bertambah 30 orang menjadi 270.
Ditambahkan Ida, kemungkinan saat pengumuman nanti, seleksi dari tahap ke tahap akan bersaing dengan sistem 1 berbanding 4 orang. Misalnya, di satu kecmatan butuhkan pendamping PKH sebanyak 6 orang, maka yang akan bersaing adalah 24 orang dan kemudian di urai lagi 1 banding 4. "Kita dikabarkan, katanya memang jumlah pelamar di Karawang 270 orang, sementara yang dibutuhkan 56 orang saja," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan pendamping PKH Telagasari H Asep. Menurutnya, penentu dari keputusan kelulusan langsung dari pusat. Disinggung tahapannya, menurut Asep, kemungkinan memakan waktu berbulan-bulan. Ia menyebut, saat nanti sudah diumumkan hasil seleksi online, pelamar dalam waktu dekat segera mengumpulkan berkas-berkas persyaratannya dan berkas tersebut akan langsung dibawa ke Provinsi Jawa Barat sampai akhirnya pihak provinsi menjadwalkan seleksi lanjutan seperti tertulis dan wawancara. Ditambahkan Asep, jika jumlah pelamar sedikit, mungkin saja digabung dengan kabupaten/kota lainnya untuk tes tertulis dan wawancara langsung dalam satu hari tersebut. Namun melihat besarnya jumlah pelamar, menurutnya, tes dalam satu hari tersebut bisa dilaksanakan di Karawang. "Prosesnya memang ketat, layaknya CPNS, nanti di tes tulis dan wawancara ya peserta bersaing," pungkasnya. (rud)
Pendamping PKH Kecamatan Telagasari Ida Farida mengatakan, menjelang ditutupnya pendaftaran pelamar PKH 21 Maret lalu, pihak penaggung jawab PKH Kabupaten Karawang mengabarkan jumlah pelamar masih sedikit yang masuk di Karawang yaitu hanya 240 orang, karenanya upaya rekrutmen disebar ulang jelang penutupan sampai ke kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Karawang. Ssampai akhirnya pendaftar bertambah 30 orang menjadi 270.
Ditambahkan Ida, kemungkinan saat pengumuman nanti, seleksi dari tahap ke tahap akan bersaing dengan sistem 1 berbanding 4 orang. Misalnya, di satu kecmatan butuhkan pendamping PKH sebanyak 6 orang, maka yang akan bersaing adalah 24 orang dan kemudian di urai lagi 1 banding 4. "Kita dikabarkan, katanya memang jumlah pelamar di Karawang 270 orang, sementara yang dibutuhkan 56 orang saja," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan pendamping PKH Telagasari H Asep. Menurutnya, penentu dari keputusan kelulusan langsung dari pusat. Disinggung tahapannya, menurut Asep, kemungkinan memakan waktu berbulan-bulan. Ia menyebut, saat nanti sudah diumumkan hasil seleksi online, pelamar dalam waktu dekat segera mengumpulkan berkas-berkas persyaratannya dan berkas tersebut akan langsung dibawa ke Provinsi Jawa Barat sampai akhirnya pihak provinsi menjadwalkan seleksi lanjutan seperti tertulis dan wawancara. Ditambahkan Asep, jika jumlah pelamar sedikit, mungkin saja digabung dengan kabupaten/kota lainnya untuk tes tertulis dan wawancara langsung dalam satu hari tersebut. Namun melihat besarnya jumlah pelamar, menurutnya, tes dalam satu hari tersebut bisa dilaksanakan di Karawang. "Prosesnya memang ketat, layaknya CPNS, nanti di tes tulis dan wawancara ya peserta bersaing," pungkasnya. (rud)
Buat Akta Kelahiran Gratis Jangan Hanya Slogan
JATISARI,Sekitar Karawang� Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcatpil) Kabupaten Karawang, mulai menerapkan terobosan baru kaitan dengan pembuatan akta kelahiran. Kini, pembuatan akta kelahiran itu bisa ditangani langsung oleh desa yang ditunjuk pemerintah kecamatan. Tak hanya itu, dalam pengurusannya pun, masyaSekitar Karawangt tak akan dipungut biaya alias gratis. Warga meminta agar wacana tersbut tak sekedar pemanis semata. Sebab selama ini, mereka kesulitan untuk memperoleh akta kelahiran.
Iwir Wijaya, Kepala Seksi Kependudukan Kecamatan Jatisari mengatakan, berdasarkan surat nomor 474/211/DISDUKCATPIL, pembuatan akta kelahiran gratis itu bisa dilaksanakan dengan catatan para pemohon harus menyiapkan beberapa persyaratan, sebagaimana yang biasa dilakukan. �Berdasarkan surat yang ditanda tangani Sekda Karawang, pembuatan akta kelahiran bisa dilakukan di desa atau kelurahan yang ditunjuk oleh kecamatan setempat. Tentunya hal ini bisa dilayani dengan catatan para pemohon sudah menyiapkan beberapa persyaratan,� tuturnya.
Lanjut Wijaya mejelaskan, persyaratan yang harus di persiapkan para pemohon adalah surat permohonan. Adapun surat kuasa yang ditanda tangani saksi -saksi, Kartu Keluarga (KK), yang di dalamnya tercantum nama yang akan dibuatkan akta. Diantaranya, surat akta nikah, KTP orang tua suami istri, KTP saksi minimal dua orang atau petugas desa. �Jika hal ini sudah dipersiapkan sepenuhnya oleh pemohon, maka proses pembuatan akan segera selesai� jelasnya.
Ditandaskan, peraturan ini akan diberlakukan beberapa bulan kedepan. Namun sebelumnya, pihak Disdukcatpil akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu ke desa yang sudah ditujuk untuk melaksanakan pelayanan pembuatan akta kelahiran tersebut. �Saya mohon kepada masyaSekitar Karawangt, agar sebelum mengajukan permohonan sebelumnya menyiapkan persyaratan tadi, agar pembuatan akta tidak bertele-tele dan memudahkan para petugas untuk memprosesnya secara cepat,� ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Nurfalah, warga Desa Balonggandu meminta agar peraturan itu tak sekedar pemanis semata. Sebab menurut dia, persoalan akta kelahiran anak masih menjadi persoalan yang belum juga tuntas. �Ya mudah-mudahan aja bener, gratis gak ada biaya sama sekali,� harapnya.
Mengingat, kata dia, akta kelahiran bukan hanya sekedar surat keterangan yang menginformasikan tentang nama, asal usul namun akta kelahiran merupakan salah satu bentuk pengakuan negara terhadap seorang anak. Akta kelahiran merupakan hak dasar yang wajib diberikan oleh negara. Pemerintah sebagai pelaksana memiliki tanggung jawab dalam memenuhi hak anak tersebut. (fah)
Iwir Wijaya, Kepala Seksi Kependudukan Kecamatan Jatisari mengatakan, berdasarkan surat nomor 474/211/DISDUKCATPIL, pembuatan akta kelahiran gratis itu bisa dilaksanakan dengan catatan para pemohon harus menyiapkan beberapa persyaratan, sebagaimana yang biasa dilakukan. �Berdasarkan surat yang ditanda tangani Sekda Karawang, pembuatan akta kelahiran bisa dilakukan di desa atau kelurahan yang ditunjuk oleh kecamatan setempat. Tentunya hal ini bisa dilayani dengan catatan para pemohon sudah menyiapkan beberapa persyaratan,� tuturnya.
Lanjut Wijaya mejelaskan, persyaratan yang harus di persiapkan para pemohon adalah surat permohonan. Adapun surat kuasa yang ditanda tangani saksi -saksi, Kartu Keluarga (KK), yang di dalamnya tercantum nama yang akan dibuatkan akta. Diantaranya, surat akta nikah, KTP orang tua suami istri, KTP saksi minimal dua orang atau petugas desa. �Jika hal ini sudah dipersiapkan sepenuhnya oleh pemohon, maka proses pembuatan akan segera selesai� jelasnya.
Ditandaskan, peraturan ini akan diberlakukan beberapa bulan kedepan. Namun sebelumnya, pihak Disdukcatpil akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu ke desa yang sudah ditujuk untuk melaksanakan pelayanan pembuatan akta kelahiran tersebut. �Saya mohon kepada masyaSekitar Karawangt, agar sebelum mengajukan permohonan sebelumnya menyiapkan persyaratan tadi, agar pembuatan akta tidak bertele-tele dan memudahkan para petugas untuk memprosesnya secara cepat,� ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Nurfalah, warga Desa Balonggandu meminta agar peraturan itu tak sekedar pemanis semata. Sebab menurut dia, persoalan akta kelahiran anak masih menjadi persoalan yang belum juga tuntas. �Ya mudah-mudahan aja bener, gratis gak ada biaya sama sekali,� harapnya.
Mengingat, kata dia, akta kelahiran bukan hanya sekedar surat keterangan yang menginformasikan tentang nama, asal usul namun akta kelahiran merupakan salah satu bentuk pengakuan negara terhadap seorang anak. Akta kelahiran merupakan hak dasar yang wajib diberikan oleh negara. Pemerintah sebagai pelaksana memiliki tanggung jawab dalam memenuhi hak anak tersebut. (fah)
Mahasiswa Desak Jalan Rusak Segera Diperbaiki
- Ancam Demo Besar-besar Jika tak Dilakukan
CIKAMPEK,Sekitar Karawang- Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Senat Mahasiswa (SEMA) Bina Sarana Informatika (BSI) Cikampek, terus menyoroti kerusakan sejumlah ruas jalan di wilayah Cikampek. Menurut mereka, sudah sepatutnya pemerintah daerah, provinsi maupun pusat bersinergis memperbaiki jalan dan tidak mengulur-ngulur waktu.
Pasalnya, kerusakan jalan yang ada wilayah Cikampek tersebut, tak jarang memakan korban. Khususnya untuk pengguna jalan, oleh karena itu sebelum jatuhnya lebih banyak korban, mereka meminta pemerintah segera memperbaikinya secepat mungkin. Jika tak jua ditanggapi, mahasiswa akan melakukan aksi demonstrasi jika pengelola jalan masih bergeming.
Menurut pantauan Aidilla Fitri, Mahasiswi BSI Cikampek. Tak jarang, jalanan rusak membuat moda transportasi dengan ukuran jumbo kewalahan menghindari jalanan berlubang. Sehingga beberapa kendaraan berat mengalami patah as roda belakang. �Karena turunan dan kontur tanah yang terlalu curam hingga semua beban benar-benar di tumpuan roda-roda kendaraan. Kalau tidak kuat, bisa pecah ban ataupun patah as rodanya bahkan sampai ada yang sampai terguling beberapa kali, akhir-akhirnya di derek dan di evakuasi pakai alat berat crane juga kan,� ungkapnya.
Selain itu, Deni Gunawan, Wakil Ketua SEMA BSI Cikampek, mengaku prihatin dengan keadaan jalan utama atau jalan nasional saat ini. Sebab, di jalan itu terdapat lubang menganga yang demikian besar hingga saat ini hanya di lakukan tambal sulam. �Bisa dilihat sendiri, kemacetan yang terjadi disebabkan kondisi jalan berlubang yang semakin hari makin parah. Mereka terpaksa melintas satu demi satu,� katanya.
Akibatnya, selain membahayakan keselamatan warga dan pengguna jalan lainnya, aktivitas masyaSekitar Karawangt pun menjadi terganggu. �Biasanya jalanan disini lancar tanpa hambatan. Gara-gara jalan jelek, kemacetan menjadi makanan sehari-hari. Macetnya bukan cuma 1-2 kilometer aja, bahkan bisa sampai puluhan kilometer,� terangnya.
Sementara itu, ditandaskan oleh G.Sevta, Kepala Bidang Kemahasiswaan SEMA BSI Cikampek, tak segan-segan bakal melakuan aksi demonstrasi besar-besaran kepada pengelola jalan nasional jika tak ada progres yang dilakukan untuk memperbaiki jalan rusak tersebut. �Kami akan mempertimbangkan hal lain jika dinas terkait tetap bergeming menyikapi hal ini termasuk melakuan aksi unjuk rasa kalau terus menerus seperti ini,� kata dia menegaskan. (fah)
CIKAMPEK,Sekitar Karawang- Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Senat Mahasiswa (SEMA) Bina Sarana Informatika (BSI) Cikampek, terus menyoroti kerusakan sejumlah ruas jalan di wilayah Cikampek. Menurut mereka, sudah sepatutnya pemerintah daerah, provinsi maupun pusat bersinergis memperbaiki jalan dan tidak mengulur-ngulur waktu.
Pasalnya, kerusakan jalan yang ada wilayah Cikampek tersebut, tak jarang memakan korban. Khususnya untuk pengguna jalan, oleh karena itu sebelum jatuhnya lebih banyak korban, mereka meminta pemerintah segera memperbaikinya secepat mungkin. Jika tak jua ditanggapi, mahasiswa akan melakukan aksi demonstrasi jika pengelola jalan masih bergeming.
Menurut pantauan Aidilla Fitri, Mahasiswi BSI Cikampek. Tak jarang, jalanan rusak membuat moda transportasi dengan ukuran jumbo kewalahan menghindari jalanan berlubang. Sehingga beberapa kendaraan berat mengalami patah as roda belakang. �Karena turunan dan kontur tanah yang terlalu curam hingga semua beban benar-benar di tumpuan roda-roda kendaraan. Kalau tidak kuat, bisa pecah ban ataupun patah as rodanya bahkan sampai ada yang sampai terguling beberapa kali, akhir-akhirnya di derek dan di evakuasi pakai alat berat crane juga kan,� ungkapnya.
Selain itu, Deni Gunawan, Wakil Ketua SEMA BSI Cikampek, mengaku prihatin dengan keadaan jalan utama atau jalan nasional saat ini. Sebab, di jalan itu terdapat lubang menganga yang demikian besar hingga saat ini hanya di lakukan tambal sulam. �Bisa dilihat sendiri, kemacetan yang terjadi disebabkan kondisi jalan berlubang yang semakin hari makin parah. Mereka terpaksa melintas satu demi satu,� katanya.
Akibatnya, selain membahayakan keselamatan warga dan pengguna jalan lainnya, aktivitas masyaSekitar Karawangt pun menjadi terganggu. �Biasanya jalanan disini lancar tanpa hambatan. Gara-gara jalan jelek, kemacetan menjadi makanan sehari-hari. Macetnya bukan cuma 1-2 kilometer aja, bahkan bisa sampai puluhan kilometer,� terangnya.
Sementara itu, ditandaskan oleh G.Sevta, Kepala Bidang Kemahasiswaan SEMA BSI Cikampek, tak segan-segan bakal melakuan aksi demonstrasi besar-besaran kepada pengelola jalan nasional jika tak ada progres yang dilakukan untuk memperbaiki jalan rusak tersebut. �Kami akan mempertimbangkan hal lain jika dinas terkait tetap bergeming menyikapi hal ini termasuk melakuan aksi unjuk rasa kalau terus menerus seperti ini,� kata dia menegaskan. (fah)
Langganan:
Postingan (Atom)