Hal itu diungkapkan pemerhati masalah budaya Akbar Sunda Makassar, beberapa waktu lalu. Dia menyikapi lambannya perhatian pemerintah daerah terhadap masalah-masalah yang menyangkut sejarah dan budaya di Karawang. Terlebih, sebelumnya juga sudah beberapa desakan terhadap pemerintah daerah agar meningkatkan status situs tersebut, namun hingga saat ini tak kunjung mendapat perhatian.
"Sebaiknya, cepat ditindaklanjuti agar tidak dimanfaatkan oleh tangan-tangan jahil dan tidak bertanggungjawab. Sehingga situs-situs yang ada sekarang bisa terselamatkan dari kerusakan. Biar bagaimanapun peningkatan status situs kebonjambe ini menjadi daerah cagar budaya merupakan upaya antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan," ucap Akbar, seraya menyebutkan beberapa situs menhir atau batu tunggal (monolith) diantara temuan yang mesti mendapat perhatian.
Hal senada diungkapkan Asep Ruhyani. Menurut dia dengan ditingkatkannya status situs Kebon Jambe menjadi daerah cagar budaya dliharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap lingkunganya secara keseluruhan. "Minimal dengan peningkatan status situs tesebut akan memberikan daya tarik tersendiri bagi wisata untuk mengunjungi situ bersangkutan," terang Asep.
Selain itu, tambah Asep, imbas lainnya, yang sudah pasti terkait adalah pemasukan bagi pendapatan asli daerah (PAD). Selain sudah tentu akan mendongkrak perekonomian masyaSKt setempat. "Semakin banyak wisatawan yang datang berkunjung akan makin merangsang peningkatan perekonomian masyaSKt setempat," ucapnya.
YANG terpenting dalam konteks disini adalah nilai sejarahnya. Nilai ini yang harus dikembangkan dan dipelihara sebagai asset tak ternilai. Seperti diungkapkan Ginardi Kamaludin, dia mengingatkan betapa pentingnya sejarah bagi sebuah bangsa. "Ingat sejarah adalah wajah dari sebuah peradaban. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Sebuah negara akan menjadi besar jika berangkat dari sejarah yang besar. Hanya saja ini yang perlu dibuktikan. Benarkah Karawang ini berangkat dari sebuah sejarah besar. Itu yang mesti digali dari temuan-temuan purbakala," ucapnya.
Sementara pemerhati lainnya, Danis Sumarsana, mengatakan untuk mengubah status Kebonjambe menjadi daerah cagar budaya sudah tentu memerlukan sebuah kajian. Paling tidak melalui kajian ini bisa dipahami pentingnya situs itu untuk ummat. Sebagai wilayah yang berangkat dari sejarah mesti temuan-temuan seperti yang ditemukan di situs Kebon Jambe bisa menjadi asset yang mesti dikembangkan. Paling tidak dengan temuan-temuan itu nantinya akan menguak sejarah terbesar Karawang. (SK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar