Ketika baru menjabat 3 hari di Kabupaten Karawang, ia sudah harus berhadapan dengan LSM anti korupsi yang melakukan aksi demo di kantor Kejaksaan Negeri Karawang beberapa waktu lalu. Namun dia menerima mereka disertai dengan sikap yang ramah dan lugas menjelaskan mengenai duduk persoalan yang dipertanyakan oleh para demonstrans. Keberaniannya menghadapi demonstran dan kemampuannya menjelaskan tentang perkara hukum yang sedang ditangani kejari Karawang membuat aksi demo berlangsung kondusif dan berakhir secara damai.
"Kita harus bisa memberikan pemahaman hukum kepada masyaSKt yang mempertanyakan perkara yang sedang kita tangani. Selama itu tujuan aksi demo, justru bisa memberi dorongan buat kita untuk menyelesaikan setiap perkara. Dan masyaSKt memang berhak mempertanyakan perkara yang ditangani kejaksaan,� katanya.
Sulvia memang belum seumur jagung menjadi Kasipidsus Kejari Karawang, persisnya 13 Juni 2014. Namun pengalamannya menangani kasus korupsi jangan dianggap enteng. Dia pernah menangani kasus-kasus besar di Kejaksaan Agung kala menjabat sebagai anggota tim satuan khusus anti korupsi jaksa agung muda pidana khusus di Kejaksaan Agung.
Kasus korupsi berskala nasional pernah ditanganinya seperti PT. Sang Hyang Seri dalam kasus korupsi benih unggul. Lalu korupsi di Kementrian Pertanian kasus Bantuan langsung benih unggul. Kasus korupsi PT. Angkasa Pura II soal pengadaan simulator. Selain itu ada PT. Cevron soal korupsi di bidang lingkungan. Dia juga pernah menangani korupsi Rintisan Sekolah bertaraf Internasional (RSBI) yang menjerat sejumlah kepala sekolah.
Kariernya sebagai jaksa dimulai ketika menjadi staf di Kejaksaan Tinggi Medan Sumatera Utara tahun 2002 hingga tahun 2004. Lalu pindah tugas di Kejari Belawan saat baru menjadi jaksa. Lalu tahun 2006 hingga 2007 menjadi staf di Jaksa Agung Muda Pembinaan. Tahun 2007 menjadi Kasubsi Prosarin intel Kejari Jakarta Barat hingg Tahun 2012. Tahun 2013 masuk Biro hukum kejagung selama 8 bulan dan kemudian mendapat tugas di Karawang.
Sulvia berharap selama bertugas di Karawang dapat memberikan manfaat kepada masyaSKt Karawang. Oleh karena itu dia bertekad agar karawang bisa lebih baik lagi dari sekarang yaitu lebih tertib dan teratur. "Waktu pertama datang kesan yang saya dapat Karawang ini penuh debu dan kurang nyaman dilihatnya." Katanya. Namun Sulvia mengakui kalau masyaSKt Karawang ramah dan mudah bergaul. Hanya saja Sulvia berharap agar masyaSKt Karawang dapat memahami hukum terutama pidana korupsi.
Sulvia mengaku prihatin dengan kondisi jalan-jalan banyak yang rusak. Dia berharap agar Pemerintah Karawang dapat serius memperbaikinya. Sulvia mengaku siap mengawal dan mengawasi semua program pembangunan di Karawang. Dia siap mengingatkan pejabat di Karawang jika ada program pembangunan yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. "Kalau sudah kita ingatkan tapi terus dilakukan terpaksa kita proses secara hukum," Katanya. (ops)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar