CIKAMPEK,SK- Perilaku berandalan motor di Karawang semakin menjadi-jadi, hampir setiap akhir pekan selalu jatuh korban luka hingga meninggal. Seperti yang terjadi hari Minggu (8/6) dini hari kemarin, di dua lokasi berbeda yaitu Jalan Syech Quro, Karawang Timur dan Jalan Raya Purwasari, Kecamatan Purwasari, kebrutalan mereka menimbulkan lima orang korban, satu diantaranya meninggal di lokasi kejadian.
Informasi yang diperoleh SK, korban meninggal bernama Dodi Gunawan (26), sementara korban luka parah bernama Kusmawan (22) dan Apep Sopian (26), ketiganya merupakan warga Dusun Kamijaya 1, Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek. Kejadian tersebut bermula ketika ketiga korban hendak pulang ke Cikampek dari Kosambi menggunakan satu motor. Ketika melintasi PT Beesco, Desa Tamelang, Kecamatan Purwasari, ketiganya dihadang oleh sekelompok pemuda yang tak dikenal dari depan dan belakang. Mereka langsung dipukul dengan benda tumpul hingga terjatuh, lalu dibacok menggunakan senjata tajam. Dodi meninggal di tempat kejadian karena mengalami luka paling parah di kepala serta badan. Sementara dua orang lainnya mengalami luka bacok di kepala, tangan dan punggung. Ketiga korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Karya Husada Cikampek. "Katanya (Kusmawan), mereka mau pulang dari Kosambi, Dodi yang bawa motor, Kusmawan di tengah. Di depan PT Beesco ada yang menghadang, anak-anak usianya di bawah dia, terus dipukul dari belakang langsung terjatuh. Terus langsung dibacok pakai senjata tajam," kata ibu Kusmawan, Sawiyah (54), saat ditemui SK di rumahnya kemarin.
Dia tidak menyangka anaknya bakal mengalami kejadian seperti itu. Akibat kejadian ini, korban harus mendapat 38 jahitan karena mengalami luka di kepala, tangan dan dadanya terasa pengap akibat pukulan benda tumpul. Dia menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada kepolisian, untuk mengusut tuntas dan menangkap pelakunya. "Sekarang anak saya belum banyak bicara, karena masih pusing. Saya serahkan sepenuhnya masalah ini pada pihak yang berwajib," paparnya.
Di tempat terpisah, orangtua korban lainnya Apep Sopian, Anda (63), belum memikirkan langkah selanjutnya untuk menindaklanjuti kejadian yang dialami oleh anaknya. Dia akan melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan orangtua korban lainnya. "Yang paling parahkan disana (Dodi). Saya nanti akan kordinasi dulu, musyawarah bagaimana langkah selanjutnya. Kalau harus lanjut ke polisi, saya ikut saja, nanti bagaimana kesepakatannya saja," ucapnya.
Anda menambahkan, anaknya mengalami luka yang cukup parah dibagian belakang dan kepala akibat senjata tajam. Saat ini anaknya masih terbaring lemas dan belum bisa banyak bergerak. "Belum banyak bicara, masih tertidur karena masih trauma," terangnya.
Perang Geng Motor di Syech Quro
Sementara itu, di Jalan Syech Quro, dua orang anggota geng motor mengalami luka bacok di wajah dan lengan setelah berpapasan dengan kelompok lain. Korban yang diketahui bernama Robi Baehadi (16) dan Deni Jaka Supriatna (18) warga Kampung Sukamulya Kecamatan Karawang Timur, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Karawang.
Syamsul (35) saksi mata mengatakan, saat dirinya melintasi SMPN 2 Karawang Timur, ada kedua kelompok geng motor berpapasan, sejurus kemudian tawuran pun terjadi. "Kejadian sekitar pukul 23.30 WIB, kedua geng motor langsung terlibat tawuran dengan menggunakan berbagai senjata tajam. Karena saya takut, saya menghindar dan melihat dari jarak jauh. Dan saya melihat ada anggota geng motor yang jatuh," ujarnya.
Tak lama kemudian, petugas kepolisan dari Polres Karawang yang mendapatkan informasi dari masyaSKt langsung datang ke tempat kejadian perkara, dengan membawa senjata lengkap untuk membubarkan anggota geng motor yang terlibat tawuran.
Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Donny Satria Wicaksono mengatakan, pihaknya langsung melakukan pengejaran terhadap para pelaku pengeroyokan. Dia pun menegaskan, dalam hal ini Polres Karawang akan bersikap tegas menindak terhadap pelaku kekerasan, terlebih geng motor. "Setelah melakukan olah TKP kami sebar petugas untuk melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku," ujarnya.
Di tempat terpisah, Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartadi, yang baru sehari menjabat mengatakan, dirinya akan menyempurnakan kebijakan yang telah dilakukan pejabat kapolres sebelumnya, dalam hal penanganan aksi brutal geng motor dan tawuran di Karawang. "Langkah awal yang saya lakukan adalah melakukan scaning terhadap berbagai kasus tersebut. Yang jelas, kami akan melakukan tindakan keras terhadap pelaku anarkisme, kekerasan dan tawuran yang terjadi di wilayah hukum kami," ujarnya.
Aksi brutal geng motor telah memberikan image negatif terhadap keamanan di wilayah Kabupaten Karawang. Pasalnya, aksi ini membuat masyaSKt khawatir beraktivitas tengah malam dengan mengendarai sepeda motor, karena seringkali terjadi perampasan motor dan harta benda lainnya oleh anggota geng motor yang terdiri anak-anak muda. (asy/vid/ops)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar