KARAWANG, SK - Tiga dari empat komplotan pencurian kendaraan bermotor tewas setelah ditembus timah panas Tim Buser Unit Jatanras Polda Jawa Barat di Kampung Pasirjengkol, Kelurahan Tanjungpura, Karawang Barat, Rabu (4/6) siang, sekitar pukul 14.10 Wib.
Sementara, satu anggota jaringan Lampung lainnya berhasil lolos meski kakinya terkena tembakan senjata polisi. Dari pelaku, polisi berhasil sepeda motor, dua pucuk senjata rakitan, sebuah pisau, 4 kunci leter "T" yang biasa digunakan untuk mecuri kendaraan, dompet, serta jimat.
Kejadian yang cukup singkat ini, membuat warga di pinggiran Jalan By Pass Karawang penasaran. Apalagi, penyergapan yang dilakukan polisi terjadi di pinggir jalan yang tak jauh dari Rumah Sakit Islam Karawang. Dadang, salah seorang warga yang berjualan makanan di pinggir jalan menyebutkan, awalnya ia menanya seorang pengendara sepeda motor yang berhenti dekat warungnya. Saat ditanya, orang tersebut mengaku sedang menunggu temannya. "Waktu itu dia teleponan. Saya tanya jawabnya lagi nunggu teman," ujarnya bercerita.
Namun tiba-tiba suasana berubah ketika sebuah mobil menghampiri pengendara sepeda motor yang berhenti di mulut Gang ABC tersebut. Sang pengendara motor terlihat seperti mau kabur. Namun, saat itu mobil yang belakangan diketahui dikendarai aparat kepolisian dari Polda Jabar langsung menabrak bagian belakang motor yang ditumpanginya. "Setelah motornya ditabrak, orang itu lari. Tapi kemudian polisi menembaknya dan tewas di tempat," ujarnya.
Karena takut, Dadang memilih lari ke dalam warungnya. Ia mulai tenang kembali ketika pria yang membawa senjata laras panjang itu mengaku bahwa dirinya anggota polisi yang sedang memburu sindikat pelaku pencurian kendaraan bermotor. Satu per satu Warga berkerumun di sekitar lokasi kejadian dan membantu petugas mengangkat jasad pelaku curanmor yang terkapar ke dalam mobil.
Aksi bak film laga, juga terjadi masih di lorong Gang ABC. Petugas dari Polda Jabar menyergap tiga anggota sindikat lainnya. Di sini bahkan petugas sempat mendapatkan perlawanan karena komplotan ini membawa senjata api dan senjata tajam itu. Akibatnya, dua anggota jaringan Lampung tewas. Sementara satu orang lagi lolos meski sudah terkena tembakan di bagian kakinya.
Di lokasi kejadian, tampak sejumlah aparat berpakaian preman. Namun mereka menenteng senjata laras panjang. Ada pula yang memegang pistol. Bahkan, beberapa petugas terlihat memegang pistol dan senjata laras panjang. Kejadian ini berlangsung singkat, hanya sekitar 10 menit. Namun proses evakuasi jasad pelaku curanmor cukup menyita perhatian para pengendara. Meski begitu, keadaan kembali seperti semula setelah petugas meninggalkan lokasi.
Kanit Jatanras Polda Jabar Kompol Andry Kurniawan menyebutkan, pihaknya berhasil melumpuhkan komplotan yang dikenal ganas ini setelah mengintai serta melakukan penyamaran sebagai calon pembeli kendaraan bodong. Saat itu, anggotanya janjian dengan para pelaku untuk bertransaksi. Setelah terjebak, pelaku langsung dibekuk oleh petugas yang berjumlah 10 orang. Merasa terdesak, pelaku berjumlah 4 orang ini sempat memberikan perlawaan terhadap petugas karena mereka membawa senjata api.
Aksi baku tembak pun tak dapat dihindari. Beruntung petugas lebih dulu berhasil melumpuhkan pelaku dengan menembak mereka. Sayangnya, satu pelaku berhasil melarikan diri, meski sempat beberapa kali dihadiahi timah panas. "Pelakunya ada empat orang, satu lagi kabur. 3 orang melawan petugas, sudah sempat baku tembak dengan anggota. Kita lumpuhkan dibawa ke rumah sakit, meninggal dunia," jelasnya.
Ditegaskan dia, pihak kepolisian tak ingin mengambil risiko sehingga terpaksa menembak para pelaku di bagian badan. "Anggota kita tak ingin ambil resiko, begitu mengancam keselamatan jiwa akhirnya kita lumpuhkan. Tembakan peringatan tidak dihiraukan, masih melakukan perlawanan. Sehingga tembak di badan," jelas mantan Kapolsek Cikampek ini.
Dijelaskan Andry, komplotan pencuri spesialis kendaraan roda dua ini merupakan target operasi Polda Jabar. Komplotan Lampung ini kerap beraksi di berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat yang tak segan-segan melukai korbannya. "Nah ini kelompok Lampung Timur, biasa bermain di Jawa Barat, terutama Karawang, Subang Purwakarta, Garut, Bandung dan hampir seluruh Jawa Barat," bebernya.
Menurutnya, komplotan ini sudah dibuntuti sejak lama, ketika di Garut. Lalu ketika beralih ke Karawang kepolisian melakukan pengintaian dan selanjutnya melakukan transaksi dan berhasil membengkuknya. "Sudah lama target kita, semenjak di Garut, Tasik, ini sudah bermain di sana. Karena di sana kita tekan, mereka bergeser ke Karawang dan Bogor," imbuh Andry.
Kawanan pencuri ini dalam satu hari bisa mencuri hingga 10 kendaraan bermotor. Dapat dibayangkan, dalam satu bulan atau satu tahun, berapa jumlah kendaraan yang berhasil dicuri. Kemarin subuh, pihak kepolisian mengintai di kediamannya dan terus membuntuti pergeSKnnya hingga berhasil menjebak pelaku. "Awalnya kita intai di Tanjungpura, subuh tadi kita sudah di Karawang," pungkasnya.
Atas kejadian ini, pihak kepolisian berhasil menyita barang bukti satu motor CBR bernomor polisi T 2486 KV yang hendak dijual dan satu unit sepeda motor Supra X 125 bernomor polisi T 4608 LV. Lalu dua senjata api rakitan jenis revolver dan SNW, 1 pisau, empat kunci T. Ketiga pelaku yang tewas ini bernama Adit, Minak Mulyo (34) dan Saryono (25). Dari identitasnya, seluruh pelaku berasal dari Lampung Timur. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar