English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Selasa, 10 Juni 2014

Sistem Penilaian Kurikulum 2013 Membingungkan

LEMAHABANG WADAS, SK- Materi pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kurikulum 2013 yang masih berlangsung, ternyata masih belum sepenuhnya terserap oleh peserta. Pasalnya, instruktur masih banyak dihujani pertanyaan soal  sistem penilaian dalam kurikulum yang akan diterapkan menyeluruh pada tahun ajaran ini. Pertanyaan muncul lantaran penilaian kali ini lebih menonjolkan deskripsi sikap dengan format skala.
Instruktur Diklat TPK Kecamatan Lemahabang Abdul Qodir S.Pd mengatakan, buku rapot pada Kurimkulum 2013 dicetak di sekolah berdasarkan deskripsi bagi sekolah sasaran yang sudah melakukan. Deskripsi, lanjut Qodir, tidak boleh sembarangan mencantumkan kosa kata, karena ada standar yang diperhalus dalam mengukur sikap dan keterampilan siswa. Hal inilah yang juga menjadi pertanyaan peserta selain panduan rapot baku itu sendiri. Karenanya, ia memberikan arahan, bahwa selain mengukur sikap dan keterampilan, rekapan nilai juga dicantumkan secara khusus untuk mengukur tingkat kecerdasan siswa, "Penilaian dalam Kurikulum 2013 ini memang masih banyak pertanyaan, karena pendekatan sikap dituangkan dalam bentuk deskripsi, namun tidak boleh sembarangan deskripsinya," katanya.
Ia menambahkan, dengan sistem penilaian itu, para orang tua jangan terlalu khawatir memperhatikan perkembangan sikap anak diluar yaitu sepengetahuan guru sekolah. Sikap itulah, tambahnya, yang dikejar dalam Kurikulum 2013 ini, yang dampak psikologis pada perbaikan sikap dan mental anak sekarang akan mulai dirasakan di tahun 2045. "Penilaian semacam ini menambah pengetahuan orang tuanya untuk memperhatikan perkembangan anaknya," ujarnya, disela-sela istirahat pelatihan di SDSN Pulojaya 1, Kecamatan Lemahabang.
Ditemui di lokasi yang sama, ketua panitia sosialiasi Kurikulum 2013 Kecamatan Lemahabang, Hj Yetty Maryati mengatakan, jumlah peserta diklat sebanyak 138 guru dari Kecamatan Lemahabang dan Telagasari. Para peserta itu ditatar dan diakomodasi biaya transpot, dalam realisasinya para peserta dibiayai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) dengan biaya Rp 40 ribu per hari per orang. Kegiatan ini akan dilaksanakan sampai Rabu (11/6) mendatang. "Tidak ada pungutan apapun, semuanya ditanggung LPMP," pungkasnnya. (rud)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar