"MasyaSKt menjadi ketakutan dan khawatir akibat serangan ke rumah penduduk. Banyak warga yang mengungsi ke rumah teman untuk menhindari serangan susulan. Saya meminta pihak kepolisian untuk segera menyelesaikan masalah tersebut agar warga merasa aman dan tentram," ujar Rifki Yusuf (20), warga Desa Tamelang.
Rifki menambahkan, pada saat kejadian dirinya langsung bersembunyi di dalam kamar mandi untuk menghindari penyerangan. Menurutnya, banyak warga yang mengamankan diri. Menurutnya, satu anggota kepolisian yang berdiri dekat warteg pinggir jalan tidak bisa berbuat banyak karena terlalu banyak warga Dawuan yang menyerang.
"Saya meminta agar cepat selesai masalah secara damai dan tidak menimbulkan kerugian serta korban yang berjatuhan. Dalam waktu 3 sampai 4 hari warga terus berhati-hati dan menjaga lingkungan sekitar untuk menghindari serangan susulan. Banyak warga Desa Dawuan yang mebawa senjata tajam dan mencari pelaku pembunuhan yang menewaskan warga Dawuan," katanya.
Warga lainnya, Hasan (45) mengatakan, lebih dari ratusan kendaraan bermotor yang menyerang desa dengan membawa senjata tajam dan merusak rumah warga Tamelang. Banyak rumah warga yang rusak akibat kejadian tersebut. Ia juga meminta warga lainnya tetap siaga menjaga lingkungan. Apalagi tersiar kabar, warga Dawuan tidak akan berhenti menyerang sampai ada warga Desa Tamelang yang menjadi korban.
"Istri saya luka ringan di bagian kepala dan banyak gerobak dagang yang dirusak. Ketika penyerangan, saya beserta keluarga mengamankan diri di dalam rumah dan warga lainya kekatukan segera mengamankan dirinya masing-masing. Saya juga belum mendengar ada korban dalam serangan tersebut, cuma banyak rumah warga, warteg, serta kontSKn yang dirusak. Saya meinta secepatnya masalah ini selesai dalam proses musyarawarah dan tidak menimbulkan korban selanjutnya," ujarnya. (cr3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar