TEGALWARU, RAKA - Tembok penahan tanah lapangan utama Bumi Perkemahan (Buper) Kwartir Cabang (kwarcab) Karawang di Kampung Cilalay, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, jebol diterjang longsor. Peristiwa itu terjadi diduga akibat kontur tanah yang labil setelah diguyur hujan terus menerus pekan lalu.
Terkait itu, penjaga bumi perkemahaan Cilalay, Acip, mengatakan, kejadian tersebut diawali dari peristiwa longsor yang terjadi pada bagian talun (hutan milik warga, red) tak jauh dari lokasi tembok penahan jebol. Sehingga ketika hujan turun air yang mengalir dari bagian atas area bumi perkemahan terjadi amat deras dan mengakibatkan tekanan air tanah di lingkungan bumi perkemahan pun sangat kuat. Hal inilah yang menyebabkan kontur tanah dibawah fondasi menjadi labil hingga meruntuhkan tembok lapangan utama buper.
Masih dijelaskan Acip, jika mencermati karakter longsor yang terjadi malam hari dan turut menutup selokan (saluran air kecil, red) besar kemungkinan air dari atas akan langsung melimpas ke area lapangan dibawahnya. Kemungkinan terburuk dari limpasan air itu, dikhawatirkan akan mengancam fondasi tembok bangunan lainnya yang berada di bumi perkemahan. "Saya berharap pihak terkait dapat langsung memperbaikinya karena dikhawatirkan kerusakannya akan terus menambah. Terlebih jika mencermati intensitas hujan yang tinggi," ucap Acip.
Acip menandaskan, logikanya, tembok yang disertai fondasi yang kuat saja bisa jebol apalagi bangunan tanpa fondasi. Yang lebih mengkhawatirkan jika ada kelompok atau komunitas yang menggunakan buper. Karenanya, pemerintah daerah harus segera malakukan antisipasi agar tidak terjadi longsoran lagi. "Paling tidak untuk antisipasinya bisa dilakukan pemasangan bronjong terlebih dahulu. Karena secara teknik jika air yang ada pada tanah tidak dapat dikeluarkan secara teratur akan selalu berdampak pada jebolnya tembok," ucap Acip. Masih dijelaskan penjaga buper ini, pemasangan bronjong, selain menahan tanah secara teknikpun akan lebih baik jika sebelum ditembok terlebih dahulu dipasang bronjong.
Secara terpisah, pengurus kwarcab Karawang, Apyu, saat ditemui belum lama ini di sekretariat kwarcab karawang menjelaskan,
terkait longsor yang terjadi, Acip (penjaga bumi perkemanah Cilalay, red) sudah mengambil tindakan sesuai prosedur. "Penjaga ini sudah langsung melaporkan pada pihak kwarcab," ucapnya. Berkat informasi itu, tim survey kwarcab sudah melakukan surver kejadian. Bahkan saat ini penangangannya sudah mencapai tahap pembahasan cara mengantisipasinya sebelum diperbaiki secara permanen.
Namun demikian, harapan dari anggota Pengurus Pramuka Kwarcab Karawang ini sama dengan harapan yang dilontarkan Acip, yaitu adanya perbaikan dengan kualitas yang lebih baik lagi. Karena untuk saat ini para pengguna buper selalu ada terutama setelah dipasang listrik dan sudah tidak lagi hanya mengandalkan genset. Kalaupun Gensetnya tetap ada, namun fungsinya untuk berjaga-jaga jika ada pemadaman listrik.
Saat ini keberadaan buper Cilalay sudah banyak yang mengetahui. Buper sendiri dibentuk dengan konsep kemping, namun kepentingan dalam administrasi untuk dimasa sekarang hampir semuanya tidak lepas dari keberadaan listrik itu sendiri. Terlebih jika yang mengadakan kegiatannya sendiri lebih banyak seperti satu sekolah, atau lembaga lainnya. Berbeda dengan pada waktu dimana ketika masih menggunakan genset dan dinyalakan diwaktu malam saja, sementara kebutuhan terhadap listrikpun sudah menjadi kebutuhan pokok, terutama untuk laptop dan komunikasi lainnya. Alasan lain menggunakan listrik, ketika genset yang hanya dinyalakan dimalam hari itu, ternyata tenaga listrik yang didapatkan dari genset kurang baik pada peralatan elektronik. Baik komputer, laptop dan HP yang sudah menjadi bagian peralatan kerja.
Sementara itu, Empar, warga Kampung Cilalay, menyampaikan, kejadian longsor yang terjadi di buper itu sebenarnya kejadiannya berbarengan dengan terjadinya longsoran yang terjadi pada jalan akses menuju buper itu sendiri. Tepatnya di Kampung Cilalay tak jauh dari lokasi longsor di area buper. Longsor yang terjadi itu turut merobohkan rumah warga dan menciptakan keretakn dibagian bangunan rumah lainnya. Warga inipun berharap ada perbaikan di lokasi longsor yang merupakan satu-satunya akses menuju Kampung Cijati itu telah membuat aktivitas warga saat ini terganggu bisa kembali normal. (ark)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar