Pantauan di lapangan sekitar Pukul 16.00 WIB, puluhan anggota Satpol PP menggunakan kendaraan menggelar operasi gepeng di sejumlah titik ruas jalan di wilayah Kabupaten Karawang. Dalam operasi ini sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas Sapol PP dengan gepeng dan anak jalanan, bahkan ada diantaranya yang menangis ketika diangkut ke mobil petugas. Operasi ini juga sempat menjadi tontonan warga.
Salah satu anak kecil yang terjaring operasi ini, Noval (13) mengaku, dirinya mengamen di lampu merah Klari hanya untuk membantu orangtuanya yang saat ini sedang sakit stroke dan tidak bisa bangun dari tempat tidur. "Untuk bantu bapak lagi sakit," ujarnya sambil menangis saat diamankan petugas.
Bocah asal Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari, ini mengungkapkan, hasil dari mengamen di jalanan untuk membantu pengobatan orangtuannya, untuk makan, berikut untuk biaya sekolah. "Kalau tidak mengamen untuk biaya sekolah dan pengobatan dari mana?" sebutnya.
Kabid Trantibum Satpol PP Karawang Basuki Rachmat mengatakan, operasi gepeng dan anjal ini masih difokuskan di wilayah perkotaan Karawang. Baik orangtua maupun anak kecil akan digelandang jika terbukti berada di jalanan. Karena selama ini diakuinya, keberadaan gepeng dan anjal di Kabupaten Karawang semakin meningkat, terutama di persimpangan jalan. Karena itu, dibutuhkan tindakan agar mereka tidak kembali turun ke jalan. "Harusnya jangan dilepas, tapi dibina beberapa bulan ke panti sosial," jelasnya.
Menurut Basuki, gepeng dan anjal yang terjaring akan diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang untuk dilakukan pendataan dan dilakukan pembinaan. Selanjutnya, mereka akan diberikan pelatihan di pusat rehabilitasi di Jakarta atau Cirebon. Dikatakannya pula, Satpol PP akan melakukan patroli untuk pengawasan anjal dan gepeng agar tidak kembali marak di daerah ini. ""Kita serahkan ke dinsos, karena mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum," imbuhnya.
Berdasarkan penelurusannya, penghasilan gepeng ataupun anjal di Karawang cukup menggiurkanm. Dalam hitungan setengah hari saja, mereka dapat mengantongi uang hingga Rp 200 ribu. "Sangat menggiurkan, tidak ada capeknya. Cuma modal compang camping, kadang borok buatan," tandasnya. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar