English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Kamis, 27 Maret 2014

Oknum Kades Diduga Lakukan Penggiringan Suara

*Ketua Panwas: Kita Masih Menunggu Laporan

PONDOKSALAM, Sekitar Karawang � Rekaman suara penggiringan massa terhadap salah satu Calon anggota Legislatif (Caleg) DPRD Purwakarta menyebar luas di masyaSekitar Karawangt. Ironisnya rekaman tersebut justru dilakukan oknum kepala Desa Gurudug, Kecamatan Pondok Salam. 

Isi rekaman suara yang mengajak masyaSekitar Karawangt desa tersebut untuk memilih Caleg Gerindra itu berdurasi 8 menit 17 detik. DiperkiSekitar Karawangn, rekaman yang sudah ramai diperbincangkan itu didapat dariwarga setempat yang sengaja merekam sambutan oknum kades dalam sebuah acara di Majelis Taklim ibu-ibu pengajian.
"Simkuring katitipan saur, oge amanat ti Pa Bupati. Teu sakabeh calon DPR anu dititipekun ka singkuring. Tapi nu namina Ibu Dini langsung kasingkuring Pa. Bupati nitipkeun, nitip Ibu Dini di gurudug suarana sing alus nya. Pa. Bupati  tos nyangemkeun ka singkuring nitip lurah, Ibu Dini sing alus, sorana sing loba, sorana sing sukses di Gurudug. Sebab anu tujuanana waktu kamari nuju Pilkada dihareupkeunana 80 persen 70 persen, cuma meunang 58 persen. Jauh kenehkan kana 70 persen boro-boro 80 persen. (saya ketitipan ucapan juga amanat dari pa bupati. Tidak semua calon DPR yang dititipkan kepada saya, tapi yang namanya ibu Dini langsung pada saya. Pa bupati menitipkan ibu Dini di Gurudug suaranya yang bagus. Pa bupati sudah menyanggupi pada saya nitip lurah. Ibu Dini harus bagus suaranya harus banyak. Suaranya harus sukses di Gurudug. Sebab yang tujuannya waktu kemarin pilkada diharapkan 70-80 persen, cuma menang 58 persen. Masih jauh ke 70 persen apalagi 80 persen)," ujar suara yang diduga milik Kepala Desa Gurudug.
Masih dilanjutkan. "Hayu urang sasarengan tanggal salapan nyoblos partai gerindra nomor 6 dina nomor 6 didinya aya nomor urutna. Nomor sabaraha ceunah didinya, nomor satu. Anu kabare listrik, anu kabere BLT, anu kabere keluarga harapan sing nurut kalurah. Naon sebabna singkuring, sabab om Binjen atawa Bapak Saepul Bahri teh alona Pa. Bupati, kahartos. Pa. Binjenteh carogena Ibu Dini teh alona Pa. Bupati. Matak samemeh batur dulur heula. Sabab naon, Pa. Bupati di bantu ku Om Binjen, dina pembangunan, dina sagala bidang pengairan jeung sajabana. Lamun karunya kasingkuring pilih Ibu Dini. (Hayu bareng bareng tanggal sembilan nyoblos partai gerindra nomor 6 di dalam no 6 disini ada nomor urutnya, nomor berapa? Nomor satu. Yang menerima listrik, yang menerima BLT, yang menerima keluarga harapan harus patuh ke lurah. Apa sebabnya saya, sebab om binjen atau bnapak Saepul Bahri itu keponakan pa bupati, ngerti, pak Binjen itu suaminya ibu Dini keponakannya pa bupati. Makanya sebelum orang lain saudara dulu. Sebab apa, pa bupati dibantu sama om binjen, dalam pembangunan, dalam segala bidang pengairan dan sejenisnya. Kalau kasihan pada saya pilih ibu Dini," ujar Lurah Gurudug dalam rekaman tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Gurudug, saat dikonfirmasi melalui selularnya tidak kunjung menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Hanya saja, pihaknya sempat menanyakan nama dan setelah itu tidak ada balasan yang menjelaskan terkait rekaman yang saat ini tengah beredar. "Maaf dengan siapa ini? Terimakasih," bunyi pesan singkat yang diterima Radar Purwakarta.
Secara terpisah, Ketua Panwas Kabupaten Purwakarta Didin Syaprudin mengaku, pihaknya belum menerima laporan terkait dugaan penggiringan massa yang dilakukan oknum kades tersebut. �Kita akan menunggu pelapor yang akan melaporkannya, karena kejadian tersebut merupakan laporan adauan, bukan temuan, � jelasnya. (awk)



Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar