English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Jumat, 28 Maret 2014

Program KB di Karawang Belum Direspon MasyaSekitar Karawangt

KARAWANG, Sekitar Karawang - Penerapkan program Keluarga Berencana (KB) di masyaSekitar Karawangt, tanpa terkecuali di kalangan pemerintahan sendiri hingga saat ini belum berhasil diterapkan. Hal itu terjadi lantaran tingkat kelahiran di Karawang ternyata masih tinggi.

Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Karawang, dr. Yuska Yasin, mengakui itu, kemarin, saat rapat kerja daerah BKBPP di Aula Husni Hamid, Kamis (27/3). "Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) dari tahun 2007 saja TFR (angka rata-rata ibu melahirkan) Kabupaten Karawang masih tinggi. Yaitu 2,2. Padahal, target menurut kesepakatan MDG's harus mencapai TFR 2,0," ucap Yuska.
Diakuinya, kondisi ini masih perlu dicari upaya efektif dan cepat dalam menurunkan TFR Karawang. Diungkapkannya pula, populasi remaja di daerah lumbung padi dan industri sudah di posisi 14,2 persen dari total penduduk. Populasi ini, Yuska memperkiSekitar Karawangn, dalam 2 sampai 5 tahun kedepan bakal melangsungkan perkawinan.
"Rata-rata UKP (usia kawin pertama perempuan) di Karawang masih rendah, berkisar 17,76 tahun. Sementara partisipasi kaum pria untuk ber-KB dan kesehatan reproduksi rendah. Terbukti, SDKI melaporkan, pria yang menggunakan alat kontrasepsi baru mencapai 2,55 persen dari total peserta KB yang ada. Salah satu persoalan mendasar, disebabkan rendahnya pemahaman masyaSekitar Karawangt terhadap program KB secara komprehensif. Solusi yang kami lakukan sejak tahun 2013 untuk hal ini dengan memberikan advokasi KKB. Sosialisasinya melalui beberapa stasiun radio komersial yang ada di Karawang maupun melalui media-media lain seperti baliho, spanduk, umbul-umbul, banner, hingga mempromosikan lewat seni dan budaya tradisional," urai Yuska.
Disadarinya, masalah kependudukan dan KB merupakan tantangan bagi pembangunan kesejahteraan di Jawa Barat. Dari jumlah penduduk hasil survey penduduk tahun 2010, provinsi ini telah dihuni manusia sampai 41 juta jiwa. Karawang sendiri berdasar data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2013, Yuska kemukakan, sebanyak 2,176 juta jiwa. Kondisi begini apabila tidak diimbangi upaya pengendalian kuantitasnya akan semakin sulit bagi Pemkab Karawang untuk meningkatkan kualitas penduduknya. Pada akhirnya, Yuska pesimis, upaya-upaya ke pencapaian sasaran yang ditetapkan MDG's makin sulit dipenuhi.
"Situasi dan kondisi kependudukan di Kabupaten Karawang jelas fenomena yang memerlukan perhatian sekaligus penanganan seksama. Kita bersama mesti menyegarkan kembali komitmen terhadap program kependudukan, KB, dan pemberdayaan perempuan dari para SKPD dan mitra kerja program melalui rapat kerja daerah. Dari sini tersosialisasikan kebijakan, strategi, pokok-pokok program untuk pencapaian rencana strategis program ini. Arahnya, mendukung pencapaian IPM Kabupaten Karawang dengan mengacu pada 6 program pokok," urai Yuska. (vins)


Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar