English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Sabtu, 08 Maret 2014

Mesin Pemotong Padi Diminati Petani

CILAMAYA KULON, RAKA- Memasuki masa panen, menjadi berkah bagi penjual jasa power tresser atau mesin rontog padi menjadi incaran petani. Pasalnya, saat ini banyak petani yang menggunakan mesin untuk memanen padi.
Ketua Kelompok Tani Taruna Jaya Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Otoy mengatakan, selain menggarap sawah, ia juga memiliki alat power tresser baik tipe 27 maupun tipe 39. Alat tersebut, tambahnya, dibeli seharga Rp 16 juta per unit. Menurutnya, alat ini sebenarnya sudah ada sejak dahulu, hanya baru saat ini banyak digunakan petani, karena dinilai lebih praktis dan ekonomis. "Dalam 1 hektar saja, petani bisa hasilkan 6-7 ton. Jumlah tersebut biasanya dalam satu hektar hanya sampai 2 jam saja untuk menyelesaikan rontogan sampai bersih. Jika menggunakan tipe 39, sementara patokan harganya dihitung variatif, entah itu berbau atau tonase produksi padi yang dihasilkan," paparnya.
Ia menyebut, dalam 1 ton gabah yang dihasilkan, ia mematok harga Rp 160 ribu sampai Rp 170 ribu. Artinya, jika dalam satu hektar petani hasilkan 7 ton, ia mendapat bayaran Rp 1,2 juta. "Power tresser ini instan dan bersih, makanya kita jajakan jasa ini ke berbagai kecamatan seperti Tirtamulya, Tempuran dan Lemahabang," katanya, kepada RAKA.
Sementara itu, salah seorang petani Lemahabang, Wanda, mengaku terbantu dengan alat yang semakin merata dipakai semua petani saat panen selama 2 tahun terakhir. Jika dibandingkan alat tradisional dan mesin, harga jasanya sama saja, namun produktifitasnya lebih bagus pakai mesin.Ia berharap, kedepan pemerintah bisa lebih banyak mensuplai alat ini untuk membantu petani. "Instan aja cepat, harga jasa juga sama saja cuman volumenya lebih bersih dan berat," pungkasnya. (rud)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar