Wardi (32) salah seorang warga mengaku, dari pelataran rumah yang luasnya lima belas meter persegi, setiap akhir pekan bisa mendapatkan penghasilan lebih dari Rp. 50 ribu. "Saya tidak memamtok tarif parkir. Besar sedikitnya pemberian pengunjung, saya terima dengan penuh berkah. Alhamdulillah, kalau lagi ramai saya bisa mendapatkan uang lebih dari Rp. 50 ribu," tuturnya, kemarin. Wardi yang kesehariannya sebagai petani penggarap mengatakan, penghasilan tambahan yang diterima dari uang parkir, cukup untuk menutupi kekurangan kebutuhan keluarga.
Begitu pula yang dikatakan oleh Ade (43), setiap akhir pekan lahan yang ia miliki mampu menampung ratusan motor dan beberapa mobil. Dari jasa parkir tersebut, ia bisa memperoleh sedikitnya Rp 100 ribu per hari.
"Kalau lagi ramai lahan seluas 30 meter persegi yang saya miliki tidak bisa menampung kendaraan pengunjung. Biasanya kalau sudah tidak tertampung, saya mengalihkan parkir ke tetangga. Alhamdulillah dari lahan parkir, saya bisa membeli TV baru dan memperbaiki motor," katanya.
Oktaf (19) salah seorang pengunjung objek wisata Curug Pete, mengeluhkan kondisi jalan menuju objek wisata. Ia berharap Pemkab Karawang segera memperbaiki jalan tersebut, agar objek wisata di Tegalwaru bisa terus berkembang. "Selama ini yang saya lihat permasalahan tidak berkembangnya objek wisata disini adalah fasilitas jalan yang tidak memadai. Meski banyak layanan jasa parkir di setiap rumah warga, namun tetap saja para pengunjung harus rela jalan kaki sejauh 1 kilometer untuk sampai di tempat wisata," katanya. (ark)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar