Seperti diungkapkan Yayan (35) Warga Kampung Coblong, Desa Plered, kemacetan yang terjadi di depan rumahnya paling parah pada hari minggu. Sementara untuk hari-hari biasa, kemacetan tidak terlalu parah dan cenderung mudah untuk diatasi. "Saya juga bingung, setiap hari hari macet apalagi hari minggu, macetnya luar biasa," ucap Yayan, kemarin (2/3) kepada Radar Purwakarta. Ia mengaku sering membantu mengurai kepadatan lalu lintas di depan rumahnya itu jika macetnya semakin parah.
Selain PKL kemacetan yang terjadi juga diakibatkan angkutan umum jurusan Plered - Cisomang yang ngetem di sembarang tempat, lanjut Dia. Kemacetan juga dikarenakan motor dan mobil yang keluar masuk pasar Jokowi (Pasar tumpah sekitar Puskesmas Plered, red). Terlebih pada hari minggu, pasar tumpah tersebut selalu ramai pengunjung.
"Kebanyakan kendaraan yang menuju atau keluar dari pasar Jokowi memakai jalan Gang sakola. Jadi kendaraan dari arah Cibogo ke Plered atau sebaliknya tertahan di pertigaan gang sakola itu. Ditambah kendaraan Delman (gelebeug) dan Ojeg yang parkir menunggu penumpang di pinggir jalan, membuat ruas jalan menyempit, makanya macet," jelasnya.
Informasi yang didapat Radar Purwarkata, para pedagang yang saat ini berjualan di sepanjang Jalan Coblong tadinya adalah PKL Pasar Plered sebelum direlokasi. Bahkan banyak yang membuka lapak disekitar Mesjid Besar Baeturohhim Plered. Tepatnya di sekitar halaman puskesmas dan KUAPlered. (awk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar