English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Kamis, 06 Februari 2014

11 Cabang PDAM Terancam Dapat Distribusi Air Keruh

KARAWANG, RAKA - Musim hujan yang terus mengguyur ternyata berdampak terhadap kualitas air PDAM yang menjadi keruh. Kualitas air jelek ini akan dirasakan langsung ribuan pelanggan di 11 Cabang PDAM yang menggunakan bahan baku air irigasi.

"Ada terganggu (kualitas terganggu lantaran hujan, red), sehingga menyebabkan kekeruhan," ucap Kepala Bidang Hubungan Langganan PDAM Karawang, Jaswadi Wildana, kepada RAKA baru-baru ini.
Dilanjutkan Jaswadi, terganggunya kualitas air PDAM ini karena bahan baku air yang dipakai kondisinya sangat keruh. Dan kekeruhan tersebut telah melampaui batas toleransi yakni dalam skala kekeruhan di atas 400 NTU. "Penyebabnya karena air bakunya keruh, karena minimal itu 20 - 400 NTU (air bakunya), kalau lebih dari 500 itu akan terganggu ngolahnya gitu loh," beber Jaswadi.
Meski terjadi kekeruhan dalam pendistribusiannya, namun diakui Jaswadi tingkat kekeruhan tersebut masih dapat ditoleransi untuk dapat digunakan oleh pelanggan. "Tapi kekeruhan ini bisa ditoleransi," akunya.
Kekeruhan dalam pendistribusian air ini akan mengancam ribuan pelanggan di 11 Cabang PDAM di Kabupaten Karawang. Karena di 11 cabang ini menggunakan bahan baku air irigasi, sehingga jika kualitas air irigasi ini keruh tentu akan mempengaruhi kualitas produksi air jika sudah melampaui ambang batas yakni 400 NTU.
Meski hujan turun namun kualitas sumber bahan baku airnya di bawah batas normal tentu kualitas air secara otomatis akan kembali normal. Namun sebaliknya, jika tingkat kekeruhan tinggi, makan air pendistribusian akan mengalami kekeruhan. "Ketika air bakunya normal kembali ya seperti biasanya, pengaruh akibat curah hujan tinggi, ya keruhnya tinggi," kata dia.
Diakui Jaswadi, jika tingkat kekeruhan di sumber bahan baku air ini tinggi, maka menyulitkan PDAM untuk menekan angka kekeruhannya hingga 100 persen. Karena adanya keterbatasan alat pengolahan. Namun semua itu dapat disiasati jika adanya penambahan kapasitas pengolahan. "Dengan kekurahan tinggi, PDAM sulit. Itu bisa (diatasi) dengan tambah kapasitas, tambah WTP (water treatment plaint)," imbuhnya.
Selain mempengaruhi kualitas air menjadi keruh, dampak lainnya akibat kekeruhan ini yakni akan mengganggu pasokan distribusi air ke pelanggan. Karena terjadi pengurangan debit ait akibat kekeruhan tersebut. Dan secara otomatis Kualitas, Kuantittas dan Kontinuitas atau K3 menjadi terganggu. "Akan menggangu suplai air,  karena keruh debitnya kurang," imbuhnya.
Jaswadi mencontohkan, saat ini akibat hujan yang terus mengguyur mempengaruhi produksi air di PDAM Cabang Karawang. Jika normal cabang ini dapat mensuplai air hingga 324 liter perdetik, namun saat ini anjlok hingga 270 liter perdetik. " Contoh cabang karawang, yang awal produksi air 324 liter perdetik, sekarang menjadi 270 liter perdetik karena kekeruhan," tandasnya.
Sementara 11 Cabang PDAM yang terancam terganggu kualitas distribusi airnya seperti Cabang Karawang, Rengasdengklok, Klari, Telukjambe, Cilamaya, Jatisari, Pedes, Batujaya, Ciampel, Cibuaya dan Cabang Cipule. (vid)


Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar