JATISARI,RAKA- Guna memenuhi pasokan air di 767 hektar pesawahan yang berada di Kecamatan Jatisari, yang selama ini masih sangat membutuhkan pasokan air, BBWS pusat akan melakukan normalisasi. Normalisasi itu dilakukan di sepanjang enam kilometer saluran air yang meliputi 4 desa, yakni Desa Situdam, Desa Jatisari, Desa Cirejag dan Desa Cikalongsari, Kecamatan Jatisari. Keberadaan saluran ini berfungsi untuk kepentingan suplai air ke daerah pertanian di wilayah Jatisari dan sekitarnya.
�Saya berama tim dari BBWS sengaja lakukan sosialisai terkait akan dilakukan proyek normalisasi sungai di wilayah Kecamatan Jatisari, agar pada pelaksanaannya nanti pihak pemerintahan desa dan kecamatan bisa menginformasikan hal ini kepada para petani yang ada di wilayah ini,� kata Kepala Seksi Tarum Timur Wilayah II Jatisari, Sarpin ST RAKA, Rabu (26/2).
Lanjut Sarpin menjelaskan, terkait pelaksanaan normalisasi ini waktunya bersifat Multi Years dengan waktu pengerjaan selama 545 hari kerja dan di kerjakan oleh PT SUJAEKO. Kendati proyek ini sudah diputuskan sejak bulan Desember 2013 lalu, namun pihaknya membutuhkan persiapan lainnya.
Disebutkan juga, pengerjaan ini akan menggunakan alat berat, jadi jika ada bangunan yang ada di pinggiran irigasi, diminta dari sekarang agar segera mempersiapkan untuk membongkar bangunannya. Pasalnya, tanggul saluran akan digunakan pembuang lumpur hasil dari pengerukan yang dilakukan oleh pelaksana proyek, dan pihak BBWS tidak menyediakan biaya pembebasan dalam bentuk apapun. �Saya berharap agar untuk memudahkan pelaksanaan proyek normalisasi ini, agar jika ada warga yang memiliki bangunan di atas tanggul irigasi segera mengevakuasi bangunannya, dan perlu diketahui bahwa pihak BBWS tidak menyediakan anggaran pembebasan,� terangnya.
Sementara itu, untuk pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan di Kantor Seksi Saluran Tarum Timur (STT) Jatisari, dalam kesempatan tersebut Camat Jatisari AJ Koswara menyampaikan, adanya proyek yang dilakukan pihak BBWS, tentunya adalah bagian dari tugas pihak BBWS guna untuk melayani kebutuhan air bagi masyarakat petani yang ada di area tersebut.
Serta ditambahkan Koswara, dirinya sangat berterima kasih, atas hal ini, camat juga meminta agar pelaksanaan proyek tersebut diharapkan agar tidak menggangu kebutuhan air bagi petani pada saat musim tanam, karena, jika ini dilakukan akan mengganggu terhadap produksi pertanian. �Saya berharap agar pelaksanaan proyek Normalisasi tidak besamaan dengan saat petani sedang membutuhkan suplay air, hingga tidak mengganggu pada produksi pertanian,� tandasnya. (fah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar