English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Rabu, 26 Februari 2014

Topeng Banjet Dihidupkan di Unsika

-Digelar PWI Reformasi

KARAWANG, RAKA - Menumbuhkan kecintaan kawula muda terhadap kesenian asli daerah, Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) bersama pengurus pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Reformasi akan menggelar pagelaran seni asli Karawang Topeng Banjet, Rabu (26/2) malam. Hal itu diungkapkan Kepala Biro Kemahasiswaan dan Kerjasama Unsika, H.Rudy Muhammad Setiadi, SE, saat berbincang dengan RAKA di ruang kerjanya, Selasa (25/2) siang.

�Jadi PWI Reformasi ini punya program kerja untuk melestarikan kearifan lokal yang bekerjasama dengan beberapa kampus seluruh Indonesia, kalau di Karawang akan digelar di Unsika,� jelasnya.
Sebagai pengelola kampus, Rudy sangat mengapresiasi kegiatan yang akan melibatkan mahasiswa yang sudah seharusnya mencintai budaya dan kesenian asli daerahnya. �Mudah-mudahan usai pagelaran seni Topeng Banjet, mahasiswa bisa menjadi penyambung lidah ke masyarakat agar lebih mencintai kesenian lokal,� katanya.
Ia berharap mahasiswa yang terlibat maupun melihat pertunjukan kesenian yang memiliki pesan moral tersebut, bisa melestarikan kearifan lokal dan menyosialisasikannya ke masyarakat. �Saya lihat kesenian tersebut terdapat bahasa khas Karawang, dimana orang Karawang dikenal dengan istilah �heuras genggerong�, dan itu terdapat di kesenian ini,� tandasnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal PWI Reformasi Pusat, Yaya Suryadarma, mengatakan, kegiatan kerjasama PWI Reformasi dengan berbagai kampus di Indonesia sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap budaya, dan kesenian lokal yang mulai ditinggalkan. Ia yakin dengan kegiatan seperti ini, mahasiswa sebagai agen of change bisa lebih mencintai kesenian asli daerahnya. �Kami berpikir mahasiswa adalah segmen tepat untuk membangun generasi muda, agar bisa lebih mencintai kesenian asli daerah,� jelasnya.
Substansinya, menurut dia, PWI Reformasi hanya sebagai pemancing agar kawula muda bisa lebih mencintai kesenian lokal. Program ini menurut Yaya adalah kegiatan rutin organisasinya yang berubah dalam setiap tahun. �Tahun ini kita sepakat untuk membuat program kesenian seperti ini, bekerjasama dengan beberapa perusahaan besar seperti Pertamina,� pungkasnya. (cr2)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar