English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Selasa, 25 Februari 2014

Proyek Prototype Ganggu Pelayanan

-Kades Baehaki Minta Pembangunan Selesai Mei

TEGALWARU, RAKA - Proyek prototype kantor Desa Wargasetra, Kecamatan Tegalwaru yang belum selesai, ternyata menghambat pelayanan publik. Hal itu diakui oleh Kepala Desa Wargasetra, Baehaki, saat mengawasi pekerjaan pembangunan kantor desanya, kemarin.

Baehaki berharap agar proyek tersebut bisa selesai bulan Mei nanti, agar pihaknya bisa konsentrasi menjalankan program yang digulirkan untuk kepentingan masyarakat. "Saya khawatir jika tidak selesai tepat waktu, dapat menghambat pelaksanaan program lainnya. Meski selama pembangunan pelayanan terhadap masyarakat tetap ada, namun tidak dapat dipungkiri bahwa akan terasa lebih nyaman jika balai desa selesai," ungkapnya.
Ia melanjutkan, balai desa merupakan tempat pelayanan masyarakat, maka harus dibuat senyaman mungkin agar masyarakat yang datang merasa nyaman hingga semua urusan bisa diselesaikan dengan baik. Disamping sebagai tempat pelayanan administrasi, balai desa juga menjadi tempat bermusyawarah warga saat membahas berbagai kegiatan program pembangunan lainnya."Sebetulnya pelayanan kepada masyarakat tidak hanya dilakukan di balai desa saja, bisa dimana saja. Jika keadaan betul-betul mendesak dan masyarakat membutuhkan pelayanan dengan cepat, maka bisa dilakukan di rumah atau di kantor desa sementara," ujarnya.
Kepala desa yang baru menjabat ini berharap, semua masyarakat yang datang ke balai desa bisa terlayani dengan baik. Ia juga berjanji, jika balai desanya selesai dibangun akan diresmikan dengan acara keagamaan atau tabligh akbar.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Wargasetra, Jaenal Arifin, juga berharap bangunan yang diswakelolakan dapat selesai dengan baik, sesuai dengan harapan.  Begitupun dengan umur bangunan itu, harus bisa bertahan sampai puluhan tahun kedepan. Sebab jika bangunan balai desa bisa bertahan mencapai puluhan tahun bahkan ratusan tahun, paling tidak selanjutnya pemerintahan desa hanya berfikir untuk menjalankan program.
Dudin, pengatur pelaksanaan pembangunan kantor desa mengatakan, kendala terbesar saat ini adalah hujan yang terus menerus. Menurutnya, jika curah hujan tidak terlalu tinggi, para pekerja bisa bekerja maksimal.
Ia juga menjelaskan, pekerjaan yang dilakukan dengan swakelola, jauh lebih baik kualitasnya dibanding dilakukan oleh pemborong. "Hari ini (kemarin) sudah mulai memasang rangka untuk bagian atas dengan menggunakan baja ringan," tuturnya.
"Kami berkehendak agar bangunan ini mempunyai kualitas lebih baik," lanjutnya. (ark)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar