English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Sabtu, 15 Februari 2014

Janji Pemkab, 2015 Karawang Bebas Buta Aksara

KARAWANG, RAKA - Pemerintah Kabupaten Karawang optimis hingga tahun 2015, semua warganya akan terbebas dari buta aksara. Meski diketahui saat ini Kabupaten Karawang masuk dalam lima besar se-Jabar daerah terbanyak warganya yang buta aksara.

Kabid Pendidikan Formal Informal Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karawang, Amid Mulyana, mengatakan, rasa optimis bisa menuntaskan permasalahan buta aksara itu sangat mendasar. Menurut dia, sudah menjadi salah satu program Pemkab Karawang di 2014 yang bertekad untuk menjadikan Kabupaten Karawang bebas buta aksara di 2015. "Ada beberapa tahapan yang kini tengah dilakukan untuk menuju Karawang bebas buta aksara 2015. Sebelum melangkah ke konsep penuntasan buta aksara itu, langkah pertama yang kami lakukan adalah melakukan pendataan ulang terkait angka buta aksara di Karawang," ujar Amid, yang ditemui RAKA di ruang kerjanya, Jumat (14/2) kemarin.
Pendatan ulang itu, kata Amid, harus dilakukan lantaran saat ini terjadi perbedaan yang sangat besar antara data buta aksara di BPS dengan hasil pendataan Disdikpora Karawang. Berdasarkan versi BPS, angka buta aksara di Karawang mencapai 117 ribu orang. "Tapi jumlah itu berbeda dengan data hasil dari para penilik kami di sini. Jumlahnya berbeda lebih besar data BPS 50 persen," jelas Amid.
Dengan verifikasi ulang, terang Amid, pihaknya bisa mengetahui secara jelas dan nyata terkait angka buta aksara juga keberadaan penyandangnya. "Jika sudah diperoleh data nyata berikut nama dan alamatnya, kami bisa dengan mudah melakukan upaya penuntasan itu. Langkah selanjutnya setelah pendataan ulang, adalah menyebar para penilik ke objek yang dimaksud," kata Amid.
Konsep yang dilakukan dalam program penuntasan angka buta aksara itu, kata Amid, adalah dengan mengoptimalkan PKBM (pusat kegiatan belajar mengajar) di setiap kecamatan sampai ke kampung-kampung. "Nantinya, setiap peserta akan diberi insentif berupa uang ongkos dari rumah ke PKBM sebesar Rp5000. Selain itu, di setiap PKBM juga akan dilakukan penambahan pengajar dari guru-guru yang ada di Karawang," papar Amid.
Ketika disinggung soal kapan akan dilakukannya kegiatan pendataan ulang itu, Amid mengaku, pihaknya belum bisa memastikannya. Pasalnya, anggaran dari Pemkab Karawang untuk program itu belum jelas keberadaannya. "Itu masih dipending di Bappeda. Pasalnya, semula program penuntasan buta aksara itu akan dilakukan pada tahun ini, ternyata diundur. Makanya, anggaran untuk itu dialihkan dulu pada program-program lain. Tapi kami menginginkan program itu diawali di tahun ini dengan melakukan pendataan ulang terlebih dahulu," kata Amid. (cr2)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar