English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Sabtu, 01 Februari 2014

Imlek Sahaja Kelenteng Namsankung

Sambut Imlek, Kelenteng Vihara Buddha Sasana atau Namsankung yang berlokasi di Desa Rengasdengklok Utara Cikangkung Kecamatan Rengasdengklok secara khusus tidak menggelar acara seremonial. Tapi peribadatan, Kelenteng yang ada sejak tahun 50-an dan bisa dibilang tertua di Karawang ini mempersiapkan tempat peribadatan dan acara secara sederhana.

APALAGI saat ini warga Rengasdengklok masih dalam suasana berduka dengan musibah banjir, sehingga kesederhanaan adalah bentuk empati tanpa mengurangi nilai perayaan Imlek tahun 2014 ini.
Kemarin, di kelenteng ini warga yang bukan warga keturunan mengerubuti kelenteng. Sementara warga keturunan terlihat tidak terlalu banyak, karena memang kegiatan kelenteng sudah digelar kemarin malam.
Para pengunjung berniat beribadah meminta keberkahan dan meminta kesuksesan di tahun Kuda Kayu ini. Di sisi lain, kerumunan warga berharap ada angpau yang diberikan warga keturunan.
Seorang pengurus kelenteng Vihara Buddha Sasana, Icih pada RAKA mengatakan, untuk kegiatan Imlek 2014 ini, sudah dilakukan secara sederhana kemarin malam (Kamis malam jam 12-an). "Untuk kegiatan khusus memang kita tidak ada secara seremonial. Tapi memang untuk merayakan pergantian malam tahun baru Imlek dirayakan kemarin malam dengan berkumpul dan doa bersama dengan harapan lebih baik dari tahun ular,"ungkapnya pada RAKA.
Ditambahkannya, kegiatan Imlek memang secara rutin dirayakan secara sederhana berbeda dengan acara cap go meh, dimana kemeriahan kelenteng lebih ramai. Selain itu atraksi barongsai menjadi menu utama. Namun untuk Imlek ini lebih pada beribadah untuk meminta agar tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Untuk barongsai kelenteng ini saja pada imlek ini lebih milih tampil di luar kelenteng Rengasdengklok dan tampil di luar Karawang. Sehingga imlek di kelenteng ini sifatnya hanya beribadah seperti yang dilakukan pengunjung warga keturunan. Selebihnya mereka melakukan perayaan dengan keluarga masing- masing,"jelasnya.
Saat dimintai tanggapan sio kuda kayu, Icih menjelaskan secara umum kalau sio kuda kayu lebih bagaimana kita diajak bekerja lebih keras dan langkah lebih panjang. Sehingga yang tahun kemarin bekerjanya setengah keras, diharapkan tahun ini lebih keras lagi. "Kuda identik dengan cepat, keras dan juga tangguh. Sehingga tahun kuda diharapkan lebih ulet dan keras dari tahun sebelumnya,"ujarnya.
Sementara itu, Liana seorang pengunjung pada RAKA mengaku suami dan anaknya meminta keberkahan dalam tahun baru ini. Dalam setiap awal tahun doa yang terbaik dipanjatkan agar tahun ini lebih baik lagi."Untuk saya dan keluarga, tahun baru merupakan tahun dimana kita harus lebih baik. Dan sebagai langkah menyambut tahun baru, berdoa dan melakukan sembahyang yang juga diajarkan orang tua saya dilakukan hingga sekarang,"akunya pada RAKA. Ditambahkan dia, dalam doa yang dipanjatkan,selain meminta usaha lebih maju, kehidupan keluarga lebih baik dan juga kesehatan. (dri)


Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar