Dari informasi yang berhasil dihimpun Radar Purwakarta, lokasi amblasan jalur tol arah Jakarta menuju Bandung tersebut, terpantau sudah bisa dilalui oleh kendaraan-kendaraan kecil dari KM 70 sampai dengan KM 73 mulai dari hari Kamis petang (30/1) kemarin. Meski perbaikan amblasan di badan jalan sudah rampung dan dapat dilalui oleh kendaraan kecil, petugas kepolisian masih memberlakukan rekayasa arus kendaraan, yakni kendaraan dari Jakarta menuju Bandung menggunakan dua jalur. Yaitu lajur sistem contra flom di jalur Bandung-Jakarta, dan menggunakan lajur cepat untuk jalur Jakarta-Bandung.
Kapolres Purwakarta, AKBP Selamet Hariyadi, mengatakan, masih diberlakukannya contra flow di sekitar lokasi amblasan, untuk menyerap peningkatan volume kendaraan dari arah Jakarta menuju Bandung menjelang waktu libur panjang. "Untuk antisipasi pertemuan arus kendaraan dari arah lajur cepat dan contra flow, kita pasang rambu-rabu dan trafic cone sepanjang 200 meter agar tidak terjadi pertemuan arus yang bisa membahayakan pengendara. Dengan pemasangan trafic cone, kendaraan akan mengalir dengan sendirinya dan akan bersatu di jalur normal dari arah Jakata menuju Bandung," papar Selamet.
Sebelumnya, perbaikan jalan yang mengalami ambles di ruas Tol Cipularan KM 72 terkendala cuaca buruk. Meski demikian, pengelola jalan bebas hambatan itu tak menghentikan perbaikan. Hanya saja, pengerjaan dilakukan tidak maksimal seperti hari sebelumnya. Kabid Pemeliharaan Jasamarga, Riki Wardana mengatakan, sejak dini hari tadi hujan terus mengguyur wilayah Purwakarta. Hal tersebut jelas menghambat petugas yang tengah melakukan perbaikan jalan. �Cuaca buruk menjadi kendala utama kami. Jika cuacanya terus seperti ini terus, akan menambah panjang waktu perbaikannya,� ujar Riki.
Meski cuacanya tak bersahabat, dia menegaskan petugas perbaikan terus melakukan pekerjaannya. Namun dalam pengerjaannya mereka harus berhati-hati karena lokasi tersebut sangat licin. �Khususnya untuk alat berat. Jika operatornya tidak hati-hati, bisa tergelincir,� cetus dia.
Terkait pengerjaan perbaikannya, dia mengaku, saat ini difokuskan pada pengurugan tanah bagian bawah, pemasangan bronjong, serta penancapan tiang pancang.
Hal itu ditempuh supaya bisa memperkuat jalan agar tidak kembali ambles. Sebab, getaran dari alat berat yang membantu proses perbaikan menyebabkan tanah kembali anjlok.
�Hingga kini, pemasangan tiang pancang baru 19 titik. Rencananya, tiang pancang yang akan dipasang di lokasi tersebut sebanyak 180 titik,� jelas dia.
Terkait lamanya waktu perbaikan jalan itu, dia mengaku tidak bisa memperkirakannya. Namun, diprediksi akan memakan waktu semakin lama. Apalagi, jika cuacanya tak bersahabat seperti sekarang ini. (awk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar