English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Selasa, 11 Februari 2014

6 Rumah di Jatisari Amblas

-Tergerus Air Kali Waru
-Kades Telarsari Ngungsi

JATISARI, RAKA - Sebanyak 6 unit rumah yang berada di pinggiran Kali Waru di Dusun Telar RT 01/03 Desa Telarsari, Kecamatan Jatisari, dilaporkan rusak akibat kontur tanah yang labil dan menyebabkan longsor. Keenam rumah itu amblas dan retak-retak hingga menyebabkan para penghuni rumah cemas dan ketakutan.
Mereka terpaksa mengevakuasi diri masing-masing mengingat kondisi rumahnya sudah tidak bisa ditinggali karena berbahaya. Termasuk diantaranya menimpa rumah Kepala Desa Telarsari Falahudin SAg. Orang nomor satu di Telarsari itu pun mengungsi ke rumah orangtuanya yang terletak tak jauh dari lokasi kejadian.
Tanah amblas tersebut, menurut Wahyudi, warga Dusun Telar Desa Telarsari RT 01/03 Desa Telarsari, salah satu korban yang rumahnya longsor menjelaskan bahwa amblasnya rumah telah terjadi secara perlahan dan bertahap. "Kejadiannya semenjak hujan terus turun yang mengakibatkan meluapnya aliran sungai Kali Waru. Perlahan-lahan air tersebut mengikis tanah rumah kami. Lama kelamaan karena mungkin terus terkikis, rumah-rumah pun jadi amblas," terangnya, Senin (10/2) kemarin.
Air yang meluap itu, diakuinya mencapai batas halaman belakang rumah. Karena terus dihantam air, tanah pun menjadi labil. "Kalau lagi meluap, air itu sampai halaman belakang rumah. Beberapa bagian rumah pun amblas yang paling parah ialah bagian dapur, kamar mandi dan gudang," tambah pria yang memiliki anak 2 itu.
Ia merasa, setiap hari selalu ada penurunan tanah antara 5-10 sentimeter. "Dan akhirnya terjadilah hal terparah semalam, amblasnya tanah bahkan sampai terdengar suara "bruk". Kemudian lampu belakang langsung mati," timpal pemilik bengkel tersebut. Sementara sambil menunggu perbaikan, Wahyudi terpaksa mengalihkan semua barang-barang ke bagian depan karena berbahaya untuk ditinggali.
Pantauan RAKA di lapangan menunjukan amblasnya tanah di 6 rumah itu bisa dibilang membahayakan. Sebab dengan panjang 100 meter dan kedalaman 1 meter, tanah itu memang terlihat anjlok serta berpotensi lebih membahayakan jika hujan turun lagi. Karena luapan sungai akan semakin memperparah keadaan.
Menurut Kepala Desa Telarsari Falahuddin, akibat amblasnya tanah menimpa 6 warga. "Yaitu Wahyudi, Nawawi, Edi, Farida, Tasrip dan saya sendiri, Falahuddin. Kerugian diperkirakan mencapai 100 juta rupiah. Karena takut hujan dan keadaan semakin memburuk, saya evakuasi keluarga dan barang-barang ke rumah orangtua sementara waktu," tandasnya. Kejadian amblasnya 6 rumah ini pun, sudah dilaporkan kepada Camat Jatisari. (fah)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar