KARAWANG, RAKA - Ruas jalan perkotaan Karawang mulai rusak lagi, padahal belum lama diperbaiki. Yang kasat mata, ruas Jalan AR Hakim atau Jalan Niaga. Padahal proyek pembangunan jalan yang menghabiskan APBD Karawang pekerjaannya belum setahun.
"Kalau tidak salah jalan ini belum ada satu tahun, tapi sudah rusak lagi," ujar Caswi, salah seorang pengguna jalan. Sebagai masyarakat, dirinya menilai penyelesaian proyek jalan tersebut belum lama diselesaikan namun sudah rusak kembali. Kalau pun nanti diperbaiki lagi, pihaknya berharap agar dalam pelaksanaannya dilakukan secara optimal. Sehingga, hasil perbaikannya akan mampu bertahan lama atau tidak mudah cepat rusak lagi.
"Sepengetahuan kami, memang jalur ini baru berapa bulan saja telah diperbaiki, tapi sekarang kok sudah rusak lagi? Entah apa penyebabnya. Apakah karena faktor alam karena hujan kemarin atau karena kualitas pekerjaan saat dilakukan perbaikan yang kurang maksimal? Sehingga belum juga berjalan satu tahun jalan tersebut sudah rusak lagi," bebernya.
Caswi mengatakan bahwa jalan rusak tersebut memang sudah terjadi sekitar dua bulan lebih, diperparah setelah hujan yang mengguyur Kabupaten Karawang beberapa waktu lalu mengakibatkan aspal-aspal tampak mengelupas dan berkerikil.
Keluhan serupa juga disampaikan Ruri, pengendara lainnya. Menurutnya, jalan tersebut rusak lantaran seringnya terdapat genangan air. "Mungkin tidak ada saluran air yang tidak berfungsi jadi airnya tidak mengalir," katanya. Ruri berharap segera ada perbaikan, sehingga tidak mengakibatkan kecelakaan. "Ya harus segera diperbaiki," tandasnya.
Secara terpisah, Ketua DPRD Karawang Tono Bahtiar mendesak perbaikan jalan harus menomorsatukan kualitas, bukan hanya panjang jalan yang sudah diperbaiki. Dikatakan, perlu evaluasi Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Jangan sampai dinas ini hanya melihat panjangnya jalan yang berhasil diperbaiki, namun kualitas jalan pun harus diperhatikan. "Harus dicek ulang kembali kenapa infrasrtukur kembali rusak. Bukan hanya panjangnya jalan yang harus diperbaiki, tetapi kualitas jalan yang harus dipertanggungjawabkan," ujarnya kepada sejumlah wartawan, Jumat (14/2).
Tingginya anggaran bagi infrastruktur tahun ini yakni sekitar Rp 400 miliar, katanya, seharusnya bisa menjaga kualitas badan jalan. Disamping itu, pihaknya menyesalkan alasan air musuh aspal sehingga kualitas jalan rusak dalam waktu yang singkat. "Berarti butuh inovasi. Dan yang penting kalau tidak sesuai spek harus minta tanggungjawab ke pihak ketiga. Bina Marga untuk melakukan langka-langkah," katanya. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar