English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Sabtu, 15 Februari 2014

Dengklok Bisa Bebas Banjir

- BPJS Bantu Warga yang Masih Kebanjiran

Warga Rengasdengklok menyambut baik upaya Pemkab menormalisasi saluran sipon. Mereka yakin jika saluran lancar ke depan Dengklok akan terbebas dari banjir.
Upaya yang  telah dilakukan yaitu normalisasi saluran pembuang Sipon di Desa Dewisari yang sebelumnya dianggap sebagai pemicu terjadinya banjir. Di gorong-gorong tersebut, sejak bertahun-tahun tersumbat tanpa ada upaya pengerukan atau pengangkatan sampah menumbuhkan harapan baru di kalangan warga..
H Nalim (45), tokoh masyarakat Rengasdengklok misalnya menyambut baik upaya Pemerintah melakukan normalisasi di saluran pembuang sepanjang saluran dari Rengasdengklok hingga Sipon di Desa Dewisari.
Menurutnya, di lokasi tersebut sering terjadi penyumbatan, sehingga laju air tidak lancar dan mengakibatkan banjir.
"Kami dan masyarakat akan membantu mempasilitasi pembongkaran jembatan dan warung kaki lima (PKL) milik warga agar tidak menghambat pekerjaan normalisasi tersebut. Hal ini dilakukan demi tercapainya Rengasdengklok bebas banjir ke depan," kata H Nalim, Jumat (14/2).
Warga Rengasdengklok sangat mendambakan wilayahnya bebas banjir saat musim penghujan, karena hampir setiap tahun banjir selalu dipicu oleh saluran pembuang yang tidak pernah mengalir lancar. Tak heran, daerah ini menjadi langganan banjir saat hujan deras. Ketika musim hujan tiba, air biasanya menggenangi perumahan penduduk, bahkan tak sedikit warga yang mengungsi akibat banjir. Dengan adanya pengerukan ini, warga berharap kedepan tidak akan ada perkampungan kebanjiran lagi.
Sementara itu Korban banjir di Desa Rengasdengklok Utara terus menjadi perhatian pihak luar. Salah satunya datang dari BPJS Ketenagakerjaan Karawang. Meski sudah mulai jarang hujan, namun korban banjir masih membutuhkan bantuan terutama untuk meneruskan kehidupannya setelah harta benda mereka banyak yang rusak dan hilang.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Karawang, H Lili Setiadi MH MM pada RAKA mengatakan, apa yang dilakukan di Rengasdengklok ini yang kedua.Dengan sebelumnya di Desa Kalangsari, dan hari ini Desa Rengasdengklok Utara.Dimana kedua desa ini menjadi salah satu desa yang korban banjirnya memang paling parah. Dan selain mereka harus terkena banjir sampai satu bulanan lebih, kondisi lingkungan yang baru kering juga masih membutuhkan bantuan donatur."Apa yang kita lakukan hari ini, bentuk empati dan berbagi kita untuk warga disini. Selain kebutuhan makanan, selimut juga menjadi kebutuhan mereka serta perlengkapan mandi,"ungkapnya.
Ditambahkan dia, dalam hal ini BPJS Ketenagakerjaan Karawang ingin berbagi dan menyalurkan bantuan pada korban banjir. Dengan apa yang kita berikan, minimal korban banjir bisa sedikit terkurangi beban deritanya. "Intinya apa yang kita berikan, bentuk berbagi kita dengan korban,"akunya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Rengasdengklok Utara,Dedi Kopral,pada RAKA menyambut baik apa yang diberikan BPJD Ketenagakerjaan Karawang.Dimana dalam hal ini desa, hanya bisa menyampaikan pada korban banjir, yang mudah- mudahan memberikan kebahagiaan tersendiri bagi warga."Mereka telah menderita hingga bulanan,dengan kondisi rumah terendam.Dan bantuan ini jelas sangat berguna, terutama kebutuhan mandi dan selimut.Selain memang bisa digunakan , kondisi banjir kemarin banyak yang telah menghilangkan mata pencaharian.Sehingga untuk membeli kebutuhan mereka masih bingung, dan bantuan ini sedikit banyak dapat membantu mereka,"ungkapnya.
Sebelumnya Desa Rengasdengklok Utara, terutama di Dusun Kalijaya satu dan dua menjadi kubangan air hujan yang dialirkan dari berbagai dusun yang ada di Rengasdengklok. Selain memang daerah rendah, keberadaan pembuangan air yang tidak ada, membuat mereka menjadi korban penimbunan air hujan selama berbulan-bulan. Selain korban banjir sudah kehilangan kehidupan normal selama berbulan- bulan, kondisi banjir yang lama, membuat kondisi rumah banyak yang hancur.Dan saat ini warga menunggu realisai pemerintah untuk membantu memperbaiki rumah yang rusak parah akibat banjir. (dri)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar