Kabid Pengeola Pasar Johar PT. Senjaya Rejeki Mas, Jajat Sudrajat mengatakan, kegiatan mengurai kemacetan ini kembali digelar setelah menghilang begitu saja beberapa bulan sejak pelaksanaan awal pada 7 Juli-7 Agustus 2013 tahun lalu. Program terpadu ini melibatkan PT. Senjaya Rejeki Mas, Lantas Polsek Karawang Kota dan Dishub Kominfo ini untuk mengurai kemacetan yang terjadi disepanjang jalan depan pasar johar. "Ini prakarsa dari kita, ketika dari Senjaya melihat kondisi dilapangan tentang kemacetan di Jalan Tuparev, mengambil inisitif bekerjasama pihak kepolisian dan pihak dishub," ungkapnya kepada RAKA, Kamis (20/2).
Upaya mengurai kemacetan yang prakarsai PT. Senjaya Sri Rejeki ini akan berlangsung selama sebulan hingga 20 Maret mendatang, mulai pagi pukul 09.00 Wib - 12.00 Wib. Bahkan jalur khusus angkot ini setelah sebulan terpadu dengan Kepolisian dan dishub seterusnya akan menggunakan security. "Setelah itu (sebulan) bukan berarti selesai, tindak lanjuti program tapi tidak melibatkan polisi dan dishub murni akan ditangani anggota security," bebernya.
Hanya saja, dalam kegiatan itu patut disesalkan ketidak hadiran dari fihak Dinas Perhubungan. Sejak pagi hingga menjelang usai tak nampak satupun ada petugas dishub di lokasi. Bahkan Kanit Lantas Polsek Kota AKP. Herman Junaedi rela menghubungi pihak Dishub agar turut berpartisipasi. Terkait ini Jajat enggan berkomentar banyak, yang pasti surat permohonan sudah disampaikan. "Secara resmi kami telah melayangkan surat ditunjukkan kepada kabid lalin dishub pemkab karawang terkait kegiatan ini. Dan tembusan ke kadis disurat tersebut permohonan penempatan anggota lalin dari dishub pemkab karawang untuk membantu," jelas Jajat. Tetapi kegiatan hampir usai menurut pantauan beberapa anggota baru terlihat berada dilokasi. Namun kondisi jalan sudah lancar, dan petugas dishub terlihat di depan halte.
Sementara itu Kanit Lantas Polsek Karawang Kota AKP. Herman Junaedi mengatakn, pihak kepolisian melakukan pengaturan lalu lintas, karena memang lokasi ini dinili crowded. Selain itu, terkait soal parkir roda dua di badan jalan tepat di depan pasar, Herman memakluminya, karena saat ini pembangunan belum rampung. "Kalau soal parkir motor itu menunggu selesai pembangunan," kata dia.
Selain untuk mengurai kemacetan, progam ini juga sebagai bentuk sosialisasi fungsi dari halte, agar angkot naik dan menurunkan penumpang di halte. "Mengembalikan fungsi halte, mensosialiasikan angkot kepada halte, dan memperlancar halte," urainya.
Bahkan Herman juga menyoroti banyaknya kendaraan roda empat yang terparkir disepanjang jalan ini, Herman meminta agar pengunjung parkir di toko tersebut, dan pemilik toko agar menyediakan lahan parkir. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar