PURWAKARTA, RAKA - Komisi IV DPRD Purwakarta segera mengunjungi SMP Negri 1 Pasawahan. Hal tersebut dilakukan untuk melakukan konfirmasi terhadap kepala sekolah di SMP tersebut menyusul aksi demo yang dilakukan ratusan siswa di sekolah itu.
"Kita agendakan untuk datang kesana," ujar Yudilaga Anggota Komisi IV DPRD Purwakarta, Selasa, (4/2) Kemarin. Ia mengatakan, kunjungan akan dilakukan hari ini (5/2) ke SMP Negri 1 Pasawahan. Rencana para wakil rakyat itu akan meminta penjelasan terkait perkara yang menyebabkan par siswa melakukan unjuk rasa.
Sejauh ini aksi itu diduga akibat kekecewaan siswa lantara terlalu sering dimintai uang iuran dan pihak sekolah yang tidak menggunakan dana BOS untuk keperluan sekolah. "Kalau jadi besok (hari ini, red) kita kesana, untuk klarifikasi saja," ucap Yudilaga.
Sebelumnya diberitakan, ratusan pelajar SMP Negri 1 Pasawahan, menggelar aksi unjuk rasa di halaman sekolah tempat mereka belajar. Para siswa yang merasa kesal terhadap kepala sekolah yang selalu melakukan pungutan, dan diduga tidak merealisasikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk kepentingan siswa dan fasilitas sekolah.
Para siswa yang telah melaksanakan upacara bendera Senin, (3/2) Kemarin, langsung membentangkan sepanduk yang bertuliskan protes dan permintaan agar tidak ada pungutan dihilangkan. Karena selain ada dana Bos, pungutan juga membebani orang tua siswa yang harus mengeluarkan uang untuk anaknya agar tetap sekolah di SMP tersebut.
Terlebih, meskipun sudah ada pungutan terhadap para siswa di sekolah negri tersebut, juga ada anggaran BOs. Namun, beberapa fasilitas sekolah tak kunjung diperbaiki. Sehingga, ruang kelas dibiarkan rusak dan mengganggu kenyamanan kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa. "Kitamah mau nggak ada pungutan aja, kan udah ada uang BOS," kata seorang siswa putri.
Pungutan yang dilakukan kepala sekolah lanjut Dia, dengan dalih untuk memperbaiki fasilitas sekolah. Agar sekolah tempatnya belajar bisa dirasakan nyaman. Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh pihak sekolah walaupun sudah melakukan pungutan. Sementara unjuk rasa berakhir kepala sekolah sama sekali enggan menemui siswa. (awk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar