English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Selasa, 04 Februari 2014

Pengerukan Gorong-gorong Terbengkalai

CIKAMPEK,RAKA- Proyek pengerukan gorong-gorong di Pasar 1 Cikampek terus menuai banyak pertanyaan. Karena, paska digalinya gorong-gorong yang diketahui menyumbat aliran air hingga memicu banjir, tak ada kejelasan kapan pengerjaannya rampung dikerjakan. Para pedagang merasa pengerjaan proyek itu membuat banyak implikasi negatif bagi aktivitas bongkar muat mereka.
Dikatakan H Asep Rukmana,Ketua IPPTU kepada RAKA menerangkan, banyak keluhan yang ia terima paska adanya proyek galian gorong-gorong. "Karena dengan adanya proyek itu, akses keluar masuk barang yang biasanya melewati pintu belakang, otomatis tidak bisa dilalui sama sekali. Kami terpaksa memutar jauh lewat Srikandi dan masuk lewat depan," keluhnya.
Ia juga mengaku tak mendapat informasi kapan pastinya pengerjaan proyek itu selesai. "Ya cuma dibiarkan mangkrak begini saja tanpa ada kepastian kapan rampungnya. Terus terang kami merasa keberatan karena sangat mengganggu aktivitas berdagang kami," tegas Asep.
Berdasarkan informasi yang ia dengar, galian gorong-gorong itu dilakukan paska adanya protes warga sekitar karena saluran pembuangan pasar tumpah ruah ke rumah warga yang posisinya lebih rendah dibanding tempat berdirinya pasar. "Namanya got pasti kan bau, makanya banyak yang protes, lalu dibuatlah galian gorong-gorong ini untuk memperbaiki yang tersumbat. Cuma masalahnya, sampai sekarang kenapa gak jelas mau sampai kapan dibeginikan,"tambahnya lagi.
Ia jug bercerita soal adanya temuan gorong-gorong saluran air ditempat lain yang dalamnya 4 meter. "Kayaknya itu got yang lama, sudah dicor tapi jebol, kemarin ada informasi ada yang terperosok kesitu tapi berhasil ditolong," kisah pria tersebut.
Selain persoalan proyek galian gorong-gorong, ia juga menyesalkan penyempitan lahan parkir dan tidak adanya perbaikan jalan yang berlubang. "Padahal retribusi dan parkir masuk terus tapi perbaikannya gak ada. Ini sebenarnya tanggungjawab pengelola. Kami selaku perwakilan pedagang mempertanyakan hal ini," pungkasnya menyesalkan. (fah)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar