English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Jumat, 14 Februari 2014

PKL Cikopo Dibongkar

PURWAKARTA, RAKA- Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan Bungursari Kecamatan Bungursari, ditertibkan petugas gabungan Kamis (13/2).
Pembongkaran lapak PKL yang dimulai dari kawasan gerbang tol Cikopo sampai gerbang tol sadang tersebut. {embongkaran dilakukan oleh petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polisi, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Perhutani, Satuan Polisi Pamong Pradja (Satpol PP) Purwakarta, serta puluhan anggota Linmas dan yang dikerahkan dari kecamatan setempat.
Kepala Satuan (Kasat) Pol PP Purwakarta Saepudin mengatakan, pebongkaran lapak pedagang yang dilakukan merupakan upaya pemerintah Purwakarta dalam menertibkan dan  mengatur ulang para pedagang agar nampak rapi dan tidak terlihat kumuh. Sehingga, dengan pembongkaran yang dilaksanakan, diharapkan kedepan lapak PKL yang berjejer sepanjang jalan Sadang sampai Cikopo terlihat indah. "Untuk sekitar Gerbang Cikopo sudah selesai ditertibkan, kemudian akan kita lanjutkan ke jalan Bungursari sampai Sadang," kata Saepudin.
Para pedagang yang mendirikan warung di sekitar tanah Perhutani, lanjut ia, harus menyeragamkan dagangannya karena sesuai kesepakatan awal, para pedagang dengan pihak Perhutani yang hanya akan menjajakan dagangannya berupa oleh-oleh ciri khas asli Purwakarta. "Untuk Jalur Cibungur dan tanah milik Perhutani yang disewakan itu khusus untuk tempat wana wisata. Khusus untuk berjualan oleh-oleh, tapi ternyata sekarang ada penyalahgunaan, warungnya ada yang jadi buka bengkel dan las. Itu tidak boleh dan harus ganti makanan," jelasnya.
Dia juga menambahkan, ada beberapa pedagang yang meminta waktu untuk mengakut barang dagangannya. Namun hal tersebut bukan berarti tidak akan ditertibkan, hanya memberikan tenggang waktu kepada pedagang. Selain itu, pihak pemerintah memberikan dana konpensasi sebesar Rp. 500 ribu untuk ongkos angkut para pedagang. "Ini juga sebagai bentuk pelaksanaan amanat Perda tentang Kebesihan, Keindahan, dan Kenyamanan (K3) nomor 12 Tahun 2009," paparnya.
Sementara itu Buati Purwakarta Dedi Mulyadi di sela-sela pembongkaran yang dilakukan mengeluhkan, kondisi sekitar gerbang tol Cikopo yang didikelola jasamarga terlihat kumuh, serta tidak terdapat tempat tunggu para calon penumpang kendaraan yang akan masuk dan keluar dari gerbang tol tersebut.
"Rencananya kedepan, sepanjang jalur bekas PKL Pemkab Purwakarta akan menata kota dan fasilitas, dan membangun taman-taman kota. Sehingga kendaraan yang keluar masuk gerbang tol akan merasa nyaman," ujarnya. (awk)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar