Saat digelandang ke Mapolsek Rengsdengklok, mereka mengaku kalau kedatangannya diundang teman sesama SMK di Rengasdengklok yang akan menyerang SMK Ristek. Alhasil 30 pelajar tersebut diperiksa, meski tidak satupun yang kedapatan membawa senjata atau benda lain yang sering digunakan untuk tawuran, seperti samurai, gir motor, dan gesper berkepala besi.
Kanit Reskrim Polsek Rengasdengklok, AKP Situmorang mengatakan, tawuran pelajar sering terjadi akibat pihak sekolah yang tidak tegas terhadap para siswanya yang melakukan tawuran. �Seharusnya, sekolahan memberi sangsi berat, agar menjadi jera, jika perlu keluarkan dari sekolah,� ujarnya.
Jika tidak ada ketegasan dari pihak sekolah, lanjut Kanit Reskrim, kejadian seperti ini akan terulang dan membuat resah masyarakat. �Tawuran di Rengasdengklok memang hampir setiap hari Sabtu mereka lakukan di sepanjang jalan pasar Rengasdengklok, Bojong Tugu, dan sekitar SMK Ristek Desa Kuta Karya,� imbuhnya.(dri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar