Camat Tegalwaru, Drs H Sujana, mengatakan, ruh keberhasilan dari semua program PNPM adalah daya dukung dari masyarakat. Terlebih pada program utama yaitu SPP, dimana program ini merupakan program yang bukan hanya memberikan pinjaman saja, akan tetapi lebih kepada memberi pendidikan pada masyarakat untuk hidup komitmen dan tanggungjawab. "Saya bangga atas keberhasilan pada UPK Sanggabuana. Jika melihat program dan realisasi PNPM yang ada di Tegalwaru bukan hanya harus mendukung, akan tetapi lebih tertarik senantiasa untuk terus terlibat dalam kegiatan PNPM," tuturnya.
Sujana berharap pada masyarakat peneriman manfaat program SPP, untuk dapat melaksanakan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Begitupun pada masyarakat umum lainnya, sebab jika program SPP tidak terkendala, maka manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat lebih luas. Karena dapat dipastikan kegiatannya meningkat pada pembangunan fisik yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Ketua UPK Sanggabuana, Ace Oding, menjelaskan, dua tahun kegiatan pembagian keuntungan dari program SPP ini dilakukan di sekretariat UPK, yang sebelumnya digelar pertama dengan sistem distribusi atau diantarkan langsung pada penerima manfaat. "Keputusan untuk menggelar kegiatan di halaman UPK itu bukan merupakan keputusan dari semua pihak, sebab dipandang lebih efektif. Karena selain lebih efektif, kegiatan ini mempunyai tujuan yang jauh lebih manfaat, diantaranya untuk mendekatkan masyarakat dengan keberadaan sekretariat itu sendiri. Dengan demikian harapannya agar masyarakat lebih mengenal, dan agar menjadikan tidak merasa canggung terutama jika melakukan konsultasi program maupun membayar tunggakan program SPP," tuturnya.
Sekretaris UPK Sanggabuana, Aap Syaprudin, menjelaskan, dalam kegiatan penyaluran santunan dari keuntungan yang didapat dari program perguliran SPP dengan jumlah total mencapai Rp 22.242.000, dan itu merupakan dana yang diperoleh dari program SPP dalam waktu tidak kurang lebih satu tahun, sesuai aturan dan prosedur yang berlaku. Adapun untuk jumlah yang menerima santunan dalam gebyar PNPM itu sendiri ada dua kategori, pertama untuk para orang tua jompo dan miskin mencapai 162 orang penerima, dan untuk kategori anak yatim atau piatu dan tidak mampu mencapai 26 anak. Tak hanya itu, Aap juga menceritakan bahwa dalam kegiatan tersebut selain mengundang para pengurus PNPM kabupaten, dalam kegiatan tersebut juga dimanfaatkan untuk menjadikan pengajian umum atau siraman rohani. (ark)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar