Kader Posyandu Desa Linggarsaari Amsor mengatakan, masyarakat cukup antusias dalam lakukan pengobatan dan pemeriksaan ke posyandu, namun diakuinya soal BPJS memang belum semuanya tercover akibat masyarakat tak faham BPJS. Padahal program tersebut penting bukan hanya sebagai pengganti jamkesmas tetapi juga jampersal. Sudah menjadi tugasnya selaku kader menyadarkan masyarakat soal tersebut. Meskipun belum tercover seluruhnya dan di tengah keterbatasan honor yang diterimanya, pihaknya terus berupaya memobilisasi warga agar getol kunjungi posyandu untuk kesehatan ibu dan anak. "Honor kader memang tak seberapa, tapi kita terus berupaya agar masyarakat sadar kesehatan," katanya kepada RAKA.
Sementara itu, bidan Desa Linggarsari Ratna Ningsih Am.Keb mengatakan, partisipasi masyarakat Linggarsari yang memanfaatkan jasa posyandu untuk pemeriksaan dan pengobatan ibu dan anak cukup bagus, pasalnya kegiatan sebulan sekali disetiap dusun tersebut bisa menerima lebih dari 50 pasien yang ingin diperiksa baik seputar kehamilan, kesehatan anak maupun balita. Diakuinya, meskipun sosialisasi sangat gencar dilakukan, hanya baru beberapa warga yang sudah tercover BPJS. Ia meminta pihak desa agar melakukan penyisiran, agar semua warga bisa tercover semua. "Memang belum banyak yang tercover sih, sekarang kan jampersal gak laku lagi," pungkasnya. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar