Pasalnya, saat ini muncul pemahaman yang sudah menyeleweng dari ajaran Islam yang menyeru para pelajar di sekolah dalam sebuah halaqoh, sayangnya semakin sering siswa ikuti halaqoh tersebut justru semakin tercuci pikiranya sampai tidak mengenali orang tuanya sendiri. Parahnya, siswa tersebut juga menghalalkan harta benda yang dimiliki orang tuanya untuk dicuri demi memakmurkan halaqoh tersebut. Kejadian itu, lanjut Kiai Zaenal, sudah ada di Karawang sampai menimpa anak muridnya sendiri. Karenanya, PCNU menaruh harapan agar PC IPNU Karawang yang baru menjadi pionir untuk terus membentuk komisariat-komisariat baru disejumlah sekolah di Karawang. "IPNU-IPPNU harus bentengi pelajar Karawang dari aliran-aliran yang menyimpang dari dasar agama, karena buktinya sudah ada," katanya.
Lebih jauh Kiai Zenal menambahkan, selain soal aqidah, semua pihak harus menjaga ihsan atau perilaku yang baik tanpa kecuali para pelajar. Pasalnya, dunia pendidikan Karawang diakuinya, sangat memprihatinkan seperti yang sempat dibacanya di media-media lokal yang menghitung besaran persentase anak-anak usia sekolah seperti SMP dan SMA sudah tidak perawan lagi. Bahkan anak usia SD juga banyak yang menjadi korban obat terlarang dalam bentuk permen. Kondisi itulah, lanjut Kiai Zaenal, IPNU harus mengambil peranan penting untuk kemajuan pendidikan Karawang dan mengurai persoalan tersebut, baik lewat keagamaan, pendidikan hingga teknologi. "Narkoba, keperawanan dan penyalahgunaan harus dibentengi IPNU, karena selain memiliki iman dan Islam, bagaimana kita fikirkan agar ihsannya itu berjalan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PC IPNU Karawang, Ahmad Jamaludin mengatakan, masa khidmat 2 tahun yang akan datang tentunya menjadi ajang bagi IPNU terus mengawal dan menjadi garda depan memberikan ruang bagi para pelajar Karawang dalam berekspresi dan membentengi ajaran Ahlusunnah Wal jam'ah. Dirinya mengaku tidak akan bisa berbuat banyak dalam memimpin IPNU 2 tahun kedepan jika tanpa dukungan baik dari PCNU selaku orang tua dan dewan pembina.
Karenanya, sebagai organisasi pelajar, sudah menjadi kewajibannya untuk kontinyu memberikan kontribusi bagi Karawang di masa yang akan datang seperti isu-isu pendidikan juga keagamaan. Oleh karena itu, apa yang diperbuat kepengurusan lama menjadi wahana penting sebagai landasan melanjutkan program-program selanjutnya. "Kita akan terus istiqomah menjembatani pelajar terhadap pemahaman ke aswajaan maupun ke Karawangan," ujarnya. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar