English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Selasa, 25 Februari 2014

SMPN 3 Karawang Barat Jago Rampak Kendang

-Diundang Acara Kementerian Pendidikan

KARAWANG, RAKA - SMPN 3 Karawang Barat mendapatkan undangan untuk menampilkan kesenian angklung dan rampak kendang di Bandung, Minggu (23/2) kemarin. Undangan tersebut diperoleh SMPN 3 Karawang Barat untuk mengisi acara kesenian pada rapat koordinasi dan sinkronisasi program Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama tahun 2014 dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar, di Hotel Grand Pasundan Bandung. Kepala SMPN 3 Karawang Barat, H. Herman, M.Pd,  mengungkapkan, menjadi sebuah kebanggaan pihak sekolah karena bisa menampilkan sebuah kesenian tradisional di hadapan seluruh kepala Dinas Pendidikan provinsi se Indonesia. �Tentu kita bangga karena siswa siswi kita bisa tampil dalam acara tersebut,� ungkap Herman kepada RAKA, Senin (24/2) siang.
Ia berharap kesenian tradisional yang mulai ditinggalkan oleh kaula muda itu bisa terus eksis di sekolah SMPN 3 Karawang Barat. Rampak kendang menurut Herman merupakan salah satu ekstrakurikuler (ekskul) di SMPN 3 Karawang Barat. Ekskul ini aktif melestarikan kesenian rampak kendang, dengan mengajarkan cara memainkan kendang (gendang) dalam budaya Sunda kepada para siswanya. Ia menambahkan, rampak kendang sendiri adalah salah satu kreasi musik tradisional Sunda yang dimainkan bersama-sama oleh sekitar dua sampai puluhan pemain. Kendang ditabuh secara bersamaan sesuai musik yang dilantunkan. Tabuhannya memiliki efek suara yang keras sehingga menimbulkan perhatian para penonton. Dalam memainkan rampak kendang, dapat berdiri sendiri. Artinya dari rampak kendang itulah membentuk lantunan lagu sendiri. Selain itu, juga bisa sebagai pengiring dari tari jaipongan. �Instrumennya pun tidak hanya kendang saja, tapi dapat divariasikan dengan alat-alat musik lainnya, seperti gamelan, rebab, dan gitar,� katanya.
Ia berharap kesenian yang sangat diminati oleh para siswanya itu bisa terus dilestarikan di sekolahnya. Terlebih saat ini banyak kaula muda yang mulai meninggalkan kesenian tradisional Jawa Barat. (cr2)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar