English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Jumat, 28 Februari 2014

Menguji Gagasan Revolusi Pertanian

Purwakarta Bisa Meniru Jepang

Minat masyarakat terhadap kegiatan pertanian di Kabupaten Purwakarta memprihatinkan. Karenanya Pemkab menggagas Program Revolusi Pertanian. Salah satunya dengan memperkenalkan program pertanian kepada para generasi muda, khususnya pelajar.

"Kita miris melihat pelajar yang mulai gengsi turun ke sawah. Jika dibiarkan ini bahaya sebab dapat mengancam ketercapaian swasembada pangan," kata Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi saat memberikan pengarahan kepada para Ketua Kelompok Tani di Aula Janaka Yudisthira, Setda Purwakarta, Rabu (26/2).
Menurut Dedi, kondisi ini harus diantisipasi sejak dini. Salah satunya dengan terus mengkampanyekan berbagai kegiatan pertanian terutama kepada kalangan pelajar. Sehingga para pelajar dapat memperoleh informasi tentang bagaimana peran dan fungsi petani dalam menjaga ketersediaan pangan.
"Ke depan orang harus paham dan sadar bahwa menjadi petani itu mulia dan penting," ujarnya.
Ke depan, lanjut Dedi, tak hanya melalui gerakan kampanye pertanian seperti menggelar kegiatan tandur bersama pelajar, pihaknya juga mulai mempertimbangkan membangun SMK Pertanian. Para lulusan sekolah ini ke depan yang akan diproyeksikan menjadi benteng swasembada pangan di Purwakarta.
"Terpenuhi tidaknya swasembada pangan menjadi penentu martabat suatu daerah atau bangsa. Lihatlah Jepang bagaimana petani dilindungi di sana. Begitu juga Austalia, negara tersebut sempat menghentikan pengiriman sapinya gara-gara di negara pengekspor ada sapinya yang disiksa. Ini patut diapresiasi. Kita tidak boleh kalah," ujar Dedi.
Sementara dengan kegiatan ini target lainnya adalah bidang peternakan. Kabupaten Purwakarta ke depan menargetkan memiliki 10 ribu sapi dan kerbau serta 1 juta domba. "Jika semua program ini terealisasi tak hanya swasembada pangan, Purwakarta juga akan mengalami swasembada daging. Purwakarta menjadi mandiri tak bergantung ke daerah lain," tukas Dedi.
Sementara Kabid Produksi Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun) Kabupaten Purwakarta, Dedi Setiadi mengungkapkan Purwakarta pada tahun ini menargetkan produksi padi 90 ton dalam 80 hektar. �Secara nasional Indonesia menargetkan 10 juta ton pada tahun ini. Berkaca dari target tersebut kita akan terus menggejot produksi hingga sebesar 90 ton dari setiap 80 hektar lahan pesawahan�, ujarnya. (nos)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar