Diakui Pengawas UPTD PAUD/SD Cilamaya Kulon, H Karna S.Pd, belum menggunakanya DNT lantaran masih dalam verifikasi tidak mengganggu simulasi try out selama 3 hari terakhir. Hanya saja ia meminta para kepala sekolah untuk segera melakukan perbaikan, baik melalui online maupun manual lewat kantor UPTD PAUD/SD, karenanya ia mengingatkan, agar perbaikan bisa dilakukan segera sampai akhir Februari mendatang. "Kasek saya minta segera lakukan perbaikanya sampai akhir Februari dari DNS ke DNT, makanya dalam try out nomor induk karena masih DNS ya dikosongkan sementara," katanya kepada RAKA.
Menurutnya, dalam try out yang membagi 20 peserta dalam satu kelas, jika siswanya tembus 40 dibagi dua kelas akan memakan dua rombel dan 4 pengawas dari guru. Sehingga menyisihkan kelas lain yang tengah melangsungkan KBM. Padahal, lanjutnya, dalam anjuran meskipun try out tidak diperkenankan untuk meliburkan siswa kelas yang lain, hanya memang otonomi sekolah diperkenankan pula untuk bermusyawarah meskipun pada akhirnya belajar di rumah. "Sebenarnya tidak dianjurkan meliburkan kelas lain, tapi tergantung otonomi sekolah saja baagusnya," ujarnya.
Sementara ditemui ditempat yang sama, Kepala UPTD PAUD/SD Cilamaya Kulon, Ocid Rosidin mengatakan, try out selama 3 hari terakhir hanya sebatas permulaan untuk mengukur kompetensi siswa dalam menghadapi US/M, tinggal sisi kelemahan dan kekuranganya harus dievaluasi agar memenuhi standar kelulusan oleh masing-masing sekolah. Diharapkannya, nanti usai ditetapkanya DNT jumlah peserta US/M siswa tidak canggung lagi menghadapi ujian lantaran format, denah dan kesulitanya tidak jauh berbeda dengan try out. "Hasil try out nanti kita ukur kelemahannya untuk sama-sama di evaluasi, agar siswa tak canggung lagi mengadapi US/M," pungkasnya. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar