English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Rabu, 19 Februari 2014

Hutan Jatiluhur Akan Jadi Hutan Lindung

PURWAKARTA, RAKA -Direktur Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur mengatakan lahan hutan di sekitar Danau Jatiluhur ke depan akan diubah statusnya menjadi hutan lindung. Ini dimaksudkan agar tak terjadi lagi penebangan pohon di daerah yang dilewati aliran sungai, khususnya sungai Citarum.
"Kita akan konversi hutan di sekitar danau Jatiluhur menjadi hutan lindung. Ini dimaksudkan agar potensi hutan Jatiluhur meningkat, disamping mencegah penebangan pohon secara liar," ungkap Dirut PJT II, Herman Idrus usai penandatangan MoU Pengelolaan Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum bersama Kementrian Kehutanan RI dan Pemkab Purwakarta di gedung negara Pemkab Purwakarta, Selasa (18/2).
Herman menegaskan, keberadaan pohon dan air tak bisa dipisahkan. Jika salah satu unsur hilang, maka akan besar dampaknya, bukan saja banjir di kala musim hujan, tapi juga bencana kekeringan di musim kemarau. Karenanya, MoU pemeliharaan DAS Citarum ini dinilainya sebagai langkah progresif yang perlu diapresiasi. "Kedepan kami juga akan kembangkan pariwisata berbasis lingkungan," ujarnya.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dalam sambutannya mengatakan sebuah bangsa akan makmur jika hutan, sungai dan lingkungannya terjaga baik. Karenanya, sudah menjadi keniscayaan agar keseimbangan ekosistem ini dijaga serius. Sehingga pada akhirnya alam memberikan kontribusinya secara maksimal. Terlebih Jawa Barat yang kaya akan aliran sungai dan hutannya.
Dan cara menjaga lingkungan telah diajarkan oleh orang-orang dahulu dengan mensakralkan pohon besar. �Menjaga lingkungan hutan lebih baik dengan kultur kearifan lokal, hal itu bagaiamana orang tua kita dahulu melarang menebang pohon dengan mengatakan Pamali. Hal itu bertujuan untuk menjaga mata air, sehingga dengan kultur kebudayaan dalam menjaga lingkungan lebih efektif,� ujar Dedi.
Sementara untuk masalah konservasi dan masyarakat sekitar wilayah aliran Citarum dan danau Ir H.Djuanda (Jatiluhur), Dedi, merumuskan berbagai cara. Salah satunya dengan meminta kepada Perhutani untuk segera mengkonversikan seluruh hutan yang ada di Purwakarta dan memakmurkan masyarakat sekitar Citarum dan Danau Jatiluhur dengan peternakan.
�Aliran air itu adalah system dan kita semua harus menjaga system tersebut, sehingga perlu chemistry dari semua pihak. Saya mengharapkan kedepan agar Perhutani mengkonversikan seluruh hutan di Purwakarta. Dan untuk masyarakat sekitar Citarum dan danau Jatiluhur salah satu solusinya adalah dengan mengembangkan peternakan untuk masyarakat sekitar dan yang paling penting adalah jaringan air bersih untuk mereka,� tandasnya.
Ungkapan senada disampaikan Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengelolaan DAS Eka W Soegiri. Menurutnya. langkah ini adalah salah satu cara berbagi peran dalam membangun Purwakarta.
�DAS itu merupakan bagian kehidupan, alangkah baiknya kita membangun Purwakarta dengan bersama � sama melalui DAS Citarum, dan kedepan harapannya hutan tidak ada lagi yang ditebang terutama di wilayah konservasi dan ini merupakan prinsip kementrian kehutanan dalam membangun suatu wilayah dengan berbagi peran yang satu dengan yang lainnya," urai Eka.(nos)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar