English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Kamis, 13 Februari 2014

Jembatan Telagasari Perlu Dilebarkan

- Dianggap Biang Kemacetan di Telagasari

TELAGASARI, RAKA- Disebut-sebut menjadi biang kemacetan karena jalan sempit, Jembatan Telagasari yang mendadak rusak dan bolong akibat hujan akhirnya baru diarug pihak Dinas Bina Marga dengan tambalan sirtu. Begitupun pantauaan RAKA dibeberapa titik Jalan Syekh Quro menuju Majalaya.
Sebelumnya, Kasie Trantib Telagasari, Juanda SH Mengatakan, pihaknya berulangkali lakukan koordinasi dengan Dinas Bina Marga agar segera mungkin arug jalanan yang rusak dan bolong, utamanya di Jembatan Telagasari, pasalnya semakin lama hujan mengguyur, kedalamanya semakin meningkat. Ia mengaku diserbu LSM dan sejumlah wartawan yang mempertanyakan pelaksanaan pengarugan jalan rusak dan meminta penjelasan dari Bina Marga, lantaran selain membahayakan pengendara juga menjadi Biang kemacetan. "Kemacetan parah sejak Senin dan Selasa kami diburu LSM dan media, saat itu saya meminta sirtu ke Bina Marga, wal hasil terealisir Rabu siang," katanya kepada RAKA.
Dikonfirmasi sebelumnya, Kepala Desa Talagasari, BU Suherman, mengaku sudah getol koordinasi dengan pihak kabupaten sampai provinsi, hasilnya, Jembatan Telagasari yang menyambungkan ke arah  Kecamatan Majalaya, Tempuran, Wadas dan Cilamaya tersebut tahun ini akan terealisir dengan pelebaran bahu jalan. Karena, lanjut BU, selama ini Jembatan Telagasari banyak dikeluhkan lantaran permukaan jalan kurang begitu lebar, padahal menjadi tempat transit ke berbagai kecamatan.
Tak hanya itu, lampu merah lebih dari setahun tidak berfungsi. Pihaknya juga meminta kejelasan pelaksanan dan operasi ketertibannya. "Mudah-mudahan tahun ini pelebaran jembatan bisa terealisasi dan sudah ditembuskan ke Provinsi, kita akui baik jembatan maupun lampu merah menjadi biang macet, yang malu kan desa kita, makanya kita upayakan," akunya. (rud)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar