Melalui FTHSNI (Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri Indonesia) Karawang, mereka merasa tidak pernah mengerti apa yang menjadi pertimbangan KemenPAN RB hingga waktu dibiarkan berlarut. Padahal yang mereka ketahui, awalnya hasil testing CPNS K2 mau diumumkan Desember. Ternyata mundur sampai ada kabar akhir Januari 2014. "Sekarang malah muncul lagi katanya bulan Februari. Entahlah mau kapan sebenarnya?" demikian dikemukakan ketuanya, Ruslan Abdulgani, kepada jurnalis, Senin (10/2).
Hanya saja, kendati kekecewaan mulai memuncak, mereka belum punya rencana melakukan aksi unjuk rasa. Dengan alasan, bersabar menunggu sampai bulan ini. "Kami masih menunggu lah. Belum ada niatan berunjuk rasa. Enggak tahu kalau nanti terdapat perkembangan lain yang tidak sesuai harapan kita bersama. Mudah-mudahan saja pihak KemenPAN RB fair, tidak ada permainan," ungkapnya lagi.
Dikemukakan dia lebih lanjut, hasil aksi FTHSNI sebelumnya telah banyak kesepakatan dengan pemerintah kaitan nasib para guru honorer. Salah satunya, pengangkatan honorer K2 tanpa testing. Nyatanya, ia tak habis mengerti jika janji pemerintah tersebut diingkari. Bahkan masa kerja akan jadi pertimbangan buat mengangkat guru honorer. Makanya, ia bersama rekannya senasib ingin membuktikan sejauhmana hasil test pada November lalu. "Hasil tes CPNS sangat penting bagi kami sebagai honorer. Karena kami sudah bekerja bertahun-tahun. Dengan honor seadanya, kami tetap bekerja untuk bangsa dan Negara. Mestinya pemerintah memikirkan masa depan kami, apalagi di kala kekurangan guru masih sangat banyak. Kami juga belum tahu bagaimana nasib honorer yang tidak lulus? Katanya bakal diangkat menjadi tenaga kontrak, ini pun sampai sekarang belum pasti. Saat ini semua berharap bisa lulus jadi CPNS," ujar Ruslan. (vins)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar