English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Sabtu, 08 Februari 2014

Saan: Survei LSI jadi Bahan Evaluasi

KARAWANG, RAKA - Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebut Partai Demokrat akan terpuruk pada Pemilu 2014 ditanggapi santai oleh Wasekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustopa. Ia menilai partai, dengan sisa waktu yang ada, elektabilitas partai besutan SBY ini akan kembali bangkit.
"Itu biasa saja, kan itu beda-beda juga hasilnya (antar lembaga survei)," ujar politisi senayan kelahiran Pisangsambo ini, Jumat (7/2), di sela-sela kegiatan sosialisasi UUD 1945 dan 4 pilar kebangsaan di RM Sindang Reret, Jl Tarumanagara, Karawang Barat.
Menurutnya, hasil survei LSI yang menyebutkan elektabilitas partai berlambang bintang mercy itu merosot di bawah 5 persen, akan menjadi bahan evaluasi partainya. "Tapi ya apapun lembaga surveinya, hasilnya akan menjadi bahan masukan dan evaluasi bagi partai," imbuhnya.
Diakui Saan, saat ini partainya sedang berusaha untuk menaikkan kembali elektabilitas menjelang Pemilu 2014 ini.
Menurutnya, dibutuhkan kerja keras seluruh kader Demokrat agar dapat bersaing di Pemilu tahun ini. "Cara untuk menikkan elektabilitas, caleg, semua, apa potensi demokrat harus bekerja keras," imbuh wakil rakyat di DPR RI mewakili daerah pemilihan Karawang, Purwakarta dan Bekasi ini.
Diyakinkannya, elektabilitas partainya akan kembali pulih sebelum pemilu mendatang. Karena masih ada jenjang waktu untuk berbenah. "Kita masih yakin bisa memperbaiki dan menaikan (elektabilitas), masih ada waktu," tandasnya.
Seperti diketahui, survei LSI menunjukkan dua partai ini menempati posisi atas yakni Partai Golkar dan PDIP. Partai Golkar 18,3 persen, PDIP 18,2 persen, Partai Gerindra 8,7 persen, Partai Demokrat 4,7 persen, Partai Hanura 4,0 persen, PKB 3,7 persen, PPP 3,6 persen, PAN 3,3 persen, PKS 2,2 persen, Partai Nasdem 2,0 persen, PBB 0,7 persen dan PKPI 0,5 persen.
Penelitian LSI pimpinan Deny JA itu dilakukan pada tanggal 6-16 Januari 2014 dengan mengunakan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden dengan margin of error 2,9 persen. Penelitian kuantitatif dilaksanakan di 33 provinsi dengan metode media focus group discussion (FGD) dan interview mendalam.
Sementara itu, terkait kegiatan sosialisasi UUD 1945 dan 4 pilar kebangsaan yang diikuti ratusan orang itu, Saan berharap masyarakat dapat lebih melek lagi soal dasar-dasar negara Republik Indonesia. "Ini salah satu tugas sebagai MPR dan DPR untuk melakukan sosialisasi UUD dan terkait dengan 4 pilar kebangsaan," sebutnya.
Menurutnya, sosialisasi ini melibatkan elemen berbagai masyarakat mulai tokoh pemuda, tokoh masrakat dan tokoh agama. "Harapannya masyarakat tahu dan lebih memahami lagi soal 4 pilar dan UUD," imbuh pria yang akrab disapa Kang Saan ini. Dirinya juga berharap, peserta yang hadir dapat kembali menyosialisasikan tenatang dasar negara ini ke masyarakat lainnya.
Karena menurut Saan, UUD 1945 dan 4 pilar kebangsaan ini harus dipahami masyarakat. Dengan demikian keutuhan NKRI tetap terjaga. "UUD 45 harus dipahami karena ini dasar negara kita," tandasnya. (vid)


Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar