Salah seorang pengendara Jalan Syech Quro, Agung (26) mengatakan, hanya dengan dihantam hujan seminggu, tidak sedikit lubang nampak disepanjang Jalan Syech Quro. Sayangnya, penanganan yang lamban di lapangan, mengancam keselamatan pengendara. Menurutnya, Jalan Syech Quro merupakan akses utama masyarakat beraktivitas untuk bekerja dan sekolah. Harus, ketika musim mudik lalu, jalan diperbaiki dengan kualitas bagus sehingga mampu bertahan minimal sampai 3 tahun. Pasalnya, belum juga setahun, jalan sudah rusak lagi. Dibeberapa titik, Agung menyebut. lubang jalan tersebut sekitar 50-100 sentimeter dengan kedalaman 15 sentimeter. Kondisi demikian, jelas membahayakan pengendara. "Ini mungkin bukan melulu soal banjir dan hujan, tapi mungkin kualitas jalan terukur buruk saat musim hujan," kata tokoh pemuda Lemahabang ini kepada RAKA.
Hal senada juga dikatakan Syakur (36), selama ia bolak-balik Karawang ke Cilammaya, nampak jalan berlubang di Desa Cariumulya, Ciranggon, Plawad sampai dengan Lamaran. Bahkan di depan MAN Karawang, jalanan kerap macet saat siswa pulang sekolah dan ditambah jalanan yang berlubang, sehingga menyulitkan kendaraan. Karenanya kondisi saat ini, lanjutnya, tidak cukup hanya tambal dan dipoles lagi, karena kondisi yang tidak memungkinkan apalagi terus terlindas dan dihantam hujan. Namun Jalan Syekh Quro jarang yang terendam banjir ketimbang jalur-jalur lainnya. "Banyak juga yang bolong, sempat beberapa ada yang kecelakaan utamanya pengendara motor matic," ujarnya.
Sementara itu, saat dikirimi pesan singkat, Ketua Komisi C DPRD Karawang, Deden Irwan Risyadi tak kunjung memberi balasan sampai berita ini ditulis, terkait banyaknya jalan yang rusak pasca dihantam genangan air. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar