"Kampung kami kembali terendam," ujar warga setempat, Udin Barjen.
Ditambahkannya, di musim hujan kali ini, kampungnya sudah tiga kali kebajiran. Setelah surut, kemudian terkena banjir lagi, begitu seterusnya. Karenanya, ia menilai bahwa pemerintah tidak serius dalam menanggulangi becana banjir yang melannda Desa Cilamaya. "Saya nilai gelagat keseriusan pemkab ini gak ada, bayangkan dalam satu musim hujan banjir sudah 3 kali berturut-turut menimpa kami," katanya.
Warga lainnya, H Asep Marfu menyampaikan, lebih anehnya, tanggul yang sudah ada itu kemudian dibangun tanggul baru yang menutupi permukiman warga, sehingga air yang menggenang di permukiman warga bukan menjadi solusi atas banjir tahunan yang melanda kampungnya. Karenanya, warga meminta kepada pemerintah untuk bisa segera menanggulangi bencana banjir yang selalu melanda Cilamaya Wetan. Parahnya, tidak sedikit warga Cilamaya yang mejadi pejabat di lingkungan Pemkab Karawang, bahkan Bupati Karawang juga berasal dari Cilamaya, namun menangani banjir saja sampai kesulitan. "Bukan ingin mendapatkan perhatian lebih, tapi seharusnya lebih tahu kondisi sebenarnya di lapangan, karena banyak pejabat yang dari Cilamaya," ujarnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Cilamaya, Wari Maulana mengatakan, kalau kondisi tersebut tidak segera diatasi, bisa dipastitkan masyarakat akan antipati terhadap kinerja pemerintah daerah. Bahkan lebih dari itu, kekecewaan bakal dirasakan oleh masyarakat. "Dan bukan tidak mungkin warga akan mengkonsolidasi untuk segera melakukan pengaduan kepada pemerintah, bahkan bisa jadi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar