Beberapa jenis ikan yang telah mabuk di Waduk Juanda tersebut diantaranya ikan nila, oskar, dan ikan pepetek. Tak jarang warga yang berdatangan ternyata bisa membawa pulang ikan dengan jumlah puluhan kilogram. "Kondisi seperti ini tiap tahun, musim hujan suka kaya gini. Ya kita coba manfaatkan saja, lumayankan nggak perlu beli," kata Maman Rusmana (25) warga Kampung Tegal Nangklak, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur.
Dia mengaku, kedatangannya bersama warga lainnya ke waduk tersebut memang sengaja untuk berburu ikan yang sudah limbung, karena selain kondisi ikan yang limbung dan mudah untuk ditangkap, ikan-ikan yang mabuk itu juga mengambang ke pinggiran waduk. "Memang nangkapnya nggak susah, ikan mabuk jadi mudah ditangkap," ujarnya.
Sementara itu Mumu (30) warga asal Wadas, Kabupaten Karawang, mengungkapkan, ia sengaja datang ke waduk tersebut untuk berburu ikan. Selain tidak perlu membeli, pihaknya juga bisa membawa pulang ikan limbung. "Saya dikasih tahu sama rekan, makanya sengaja datang kesini. Kebanyakan ikan pepetek, kayak ikan teri," jelasnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pertanian dan perternakan (Disnakan) Purwakarta Heri Herawan mengatakan, kondisi cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir mengakibatkan terjadi umbalan, atau arus balik dari dasar waduk. Sehingga ikan-ikan di Waduk Jatiluhur, termasuk milik para petani ikan kekurangan oksigen, dan mengakibatkan limbung dan mati. "Kematian massal ikan Jatiluhur terjadi sepekan ini, ini disebabkan akibat terkena umbalan," kata Heri. (awk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar