Menghindari hal itu, Ade (34) warga Kampung Waru, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, kerap menyediakan plastik sampah saat menjajakan dagangannya. Hal demikian dilakukan pedagang buah-buahan tersebut untuk meminimalisir pembuangan sampah sembarangan. "Ini juga sebagai servis saya kepada pembali. Minimal mereka tidak usah bingung untuk membuang sampah," ujarnya seraya mengaku apa yang dilakukannya sebagai bentuk pendidikan lingkungan kepada pembeli.
Ade berharap, apa yang dilakukannya dapat merubah prilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Meski demikian, sampai saat ini dirinya masih bingung harus dibuang kemana sampah yang dia peroleh dari pelanggannya. Akhirnya Ade terpaksa membuang sampah pada tempat yang terlihat ada tumpukan sampah. "Seharusny pemerintah mulai segera memikirkan pembuangan sampah. Karena sampai saat ini sampah senantiasa bergelimpangan di mana-mana, hingga sebagian besar tertumpuk di sungai dan selokan kecil yang dapat berakibat fatal," ujarnya.
Ketua Oepas Korak, Redi Nugraha, mengatakan, seharusnya semua pedagang yang dagangannya menghasilkan sampah meniru yang dilakukan Ade. Hal ini dilakukan agar tidak terlalu banyak sampah yang berserakan. "Pedagang ini mempunya keinginan yang mulia, seharusnya diikuti oleh pedagang lain," ungkapnya.
Redi mengungkapkan, tumpukan sampah yang selalu dijadikan pembuangan sampah, ternyata dilakukan oleh pedagang Pasar Loji. "Saya berharap pada pemerintah dapat mengarahkan pedagang untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sebab jika membuang sampah secara sembarangan apalagi di pasar akan berdampak pada lingkungan," katanya. (ark)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar