Kini, bendungan yang mengairi areal pertanian seluas 3.872 hektare sawah di dua kecamatan tersebut sudah kembali normal. Masyarakat berharap pemerintah bisa melindungi Bendung Waru dari kerusakan yang diakibatkan oleh penambangan pasir dan batu liar. Sebab, dari kabar yang terangkum, informasi jebolnya Bendung Waru tersebut bukan hanya semata-mata karena meluapnya air, justru karena pasir sungai Cigeuntis terus diambil hingga airnya menyerap ke bawah yang pada akhirnya sedikit demi sedikit menjadi besar dan pada akhirnya jebol.
Menyikapi permasalahan tersebut, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian dan Kehutanan Kecamatan Tegalwaru, Agus Rahmat SP, mengatakan, pengamanan bendung harus melibatkan semua orang. "Petani harus ikut berpartisipasi dalam melindungi, dan mengawasi bendung agar terjaga dari tangan jahil yang tidak bertanggung jawab," tuturnya, beberapa waktu lalu.
Sebagian besar manfaat dari Bendung Waru terutama saluran kanan, disebutkan Agus, untuk mengairi lahan sawah yang ada di Kecamatan Pangkalan. Karena di jalur ini yang masuk desa di Tegalwaru hanya Wargastra, selebihnya Cintaasih, Jatilaksana, Ciptasari, ditambah lagi dengan desa lainnya diantaranya Desa Kertasari bahkan bermanfaat pada lahan sawah Desa Mulangsari.
Secara struktural Bendung Waru tersebut ada penanggungjawabnya, namun Bendung Waru tidak dapat dipisahkan dengan petani. Sebab keberadaan bendung tersebut ada untuk petani, maka secara moral petani harus ikut berperan dan berpartisipasi serta bertanggungjawab menjaga bendung tersebut. "Bahkan dalam hal ini harus dapat mengajak unsur lain ikut peduli terhadap bendung yang sekarang sedang dibangun dan sebentar lagi selesai. Karena fungsi dan manfaat bendung tersebut bukan hanya untuk pertanian, bahkan yang sangat terasa untuk kepentingan rumah tangga seperti air sumur warga yang digunakan dalam keperluan sehari-hari oleh masyarakat, maka semuanya harus ikut peduli terhadap bendung yang sekarang sudah mulai dialirkan dan tinggal menunggu proses finishing," ujarnya. (ark)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar