PLERED, RAKA - Warga Desa Cibogogirang, Kecamatan Plered, sudah bisa bernafas lega, pasalnya kasus pencurian yang kerap meresahkan warga desa tersebut saat ini sudah tidak lagi terjadi.
"Sekarang mah sudah aman, nggak ada pencurian atau masyarakat yang kemalingan lagi," kata Syaid (30), warga Kampung Lembur, Desa Cibogo, kemarin.
Dalam kurun waktu seminggu, lanjut dia, saat ini tidak ada warga yang mengeluh dan melapor ke pemerintahan desa. Dan ia pun memastikan tidak ada rumah yang kemalingan lagi. "Kalau menjelang tahun baru iya, bulan Desember kemarin banyak maling. Awal Desember nya yang maling barang-barang, laptop, HP, TV dan akhir Desember uang masyarakat. Isunya sih ada babi ngepet," ungkapnya.
Sementara itu, Sekertaris Desa Cibogogirang Ujang Effendi mengutarakan, saat ini pihaknya tengah meningkatkan keamanan desa. Agar pencurian yang meresahkan warganya tidak kembali terulang. "Ronda malam dari dulu juga dijalankan, cuma untuk sekarang-sekarang lebih ditingkatkan lagi penjagaannya," kata Ujang.
Dia mengimbau, agar masyarakat dan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas), bahu membahu melaksanakan pengamanan di desa tersebut. Karena jangan sampai, baru-baru ini tidak ada warga yang kecurian justru malah menjadi leha-leha. "Kita harus tetap siaga, jangan sampai ada warga kita yang menjadi korban. Masyarakat, aparat desa semuana wajib menjaga keamanan desa kita," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintahan Desa Cibogogirang Kecamatan Plered membewarakan untuk menangkap pelaku pencurian yang meresakan warga Desa tersebut baru-baru ini. Masyarakat yang ikut ronda dan dapat menangkap pencuri di Desa tersebut, akan dihadiahi uang tunai sebesar Rp 2 juta. Adapun untuk perangkat desa sebesar Rp 1 juta. Gani Mahnida tokoh pemuda desa setempat mengaku, akhir-akhir ini warga yang berada di desanya sering kehilangan barang-barang berharga yang ada di dalam rumah, termasuk uang tunai. "Korbannya bukan satu dua orang, tapi sudah banyak. Wargakan resah, makanya pemerintah desa membewarakannya. Suapay masyarakat ikut berpartisipasi," kata Gani kepada Radar Purwakarta.
Isu yang berkembang dari masyarakat lanjut Dia, banyak sangkaan yang mengarah kepada hal yang bersifat mistik. Karena yang beredar di lapangan aksi pencurian bukan dilakukan oleh manusia, melainkan dilakukan oleh makhluk halus. "Kalau masyarakat banyak yang ngomong, ada tuyul atau sejenis babi ngepet," ujarnya.
Dia menambahkan, untuk saat ini masyarakat beserta aparat desa terus melakukan siaga. Dan pihaknya meminta agar masyarakat untuk hati-hati dan lebih waspada. Agar aksi pencurian tersebut tidak lagi terjadi. "Yang jelas sekarang kita lebih meningkatkan ronda, untuk mencegah terjadinya pencurian," tutupnya. (awk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar