KARAWANG, RAKA - Tiga hari terakhir intensitas hujan semakin tinggi. Bahkan hingga kemarin, hujan mengguyur hampir 24 jam penuh. Sementara gelombang arus pengungsi terlihat semakin besar hampir merata di wilayah Karawang. Pemerintah Karawang sendiri sudah menyatakan status siaga darurat bencana hingga tiga bulan kedepan.
Data yang dihimpun RAKA, banjir yang merendam ratusan rumah pada Sabtu malam membuat panik ratusan warga Dusun Pangasinan, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat. Pasalnya hujan lebat yang terus turun kala itu membuat air cepat naik. Ratusan warga di evakuasi di tengah guyuran hujan sejak dinihari, hingga pagi hari.
Sabtu malam Sungai Citarum mengalami kenaikan, begitu juga sungai cibeet, cuaca yang awalnya tenang mendadak berubah sekitar pukul 20.30 WIB. Desa Karangligar diguyur hujan. Air hujan ini membuat genangan air perlahan semakin meninggi. Warga yang berada di dataran rendah seperti RT 02/01 terpaksa harus mengungsi karena ketinggian air sudah mencapai sepinggang orang dewasa. Sementara itu daerah yang lebih tinggi sekitar pukul 21.00 WIB warga sudah mulai mengungsi karena sudah tergenang air.
Berdasarkan pantauan RAKA sekitar pukul 01.30 WIB di lokasi pengungsian yakni di kantor Desa Karangligar ratusan warga mulai berdatangan, bahkan sudah ada yang mengungsi sejak pukul 00.00 WIB
Kondisi hujan yang terus turun membuat keadaan menjadi panik. Bahkan banyak keluarga yang mencari sanak saudaranya diepengungsian, karena khawatir keselamatan saudaranya. "Anak uing mawa orok kamana mereun,"teriak nenek tua kepada dipengungsian sambil kebingungan mencari anaknya.
Sekitar pukul 03.00 lain tim gabungan terus melakukan evakuasi warga yang masih berada di permukiman maupun di tempat yang dinilai kurang aman. Karena melihat kondisi air semakin meninggi, dan proses evakuasi terus dilakukan hingga pagi. Kendaaraan untuk evakuasi bolak balik mengantarkan warga ke tempat pengungsian.
Sementara itu, sejak kemarin akibat hujan yang turun pada Kamis hingga Jumat kemarin, menyebabkan hampir semua wilayah yang ada di Karawang Utara terendam banjir. Wilayah yang terkena banjir kecamatan Rengasdengklok, Tirtajaya, Batujaya, Pakisjaya, Jayakerta, Pedes hingga Cilebar.
Berdasarkan pantauan RAKA, hampir semua wilayah di tiap kecamatan terkena banjir yang berasal dari air hujan yang tidak bisa tersalurkan oleh saluran pembuangan. Selain dangkal, kondisi saluran air yang terus menyempit mengakibatkan banjir terjadi kali ini. Dan yang lebih parah, peran serta pemerintah mulai dari desa hingga kecamatan tidak ada aksi berbenah saluran air menjelang musim hujan.
Bahkan banjir telah mengisolir beberapa kampung di Desa Cikande, Kecamatan Cilebar. Ada beberapa rumah yang berada di Tegalan Sawah sudah telah terputus hubungan dengan kampung lain. Warga sekitar tidak bisa lagi menjalankan ritunitas harian, baik ke sawah maupun ke pasar. Banjir juga menggenangi Dusun Bunder, Desa Puspa Sari, Kecamatan Pedes. Hujan yang dimulai turun sejak pagi dan sampai siang telah mengakibatkan banjir di kampung itu dengan ketinggian air 30-50 cm. Peyumbatan di Solokan Bunder bukan hanya di Kampung Bunder tapi di tiga dusun lain di Desa Puspasari mengalami nasib serupa turut kebanjiran.
Di Cilamaya, luapan Sungai Cilamaya dan Kalen Tasrif juga merendam sejumlah rumah warga di Desa Tegalwaru, Mekarmaya dan Cilamaya. Banjir juga melanda Desa Lemahduhur, Kecamatan Tempuran, yang dipicu luapan Sungai Ciderewek. Pantauan RAKA selain merendam pemukiman warga, ratusan hektare sawah di Kecamatan Cilamaya wetan, Cilamaya kulon, Banyusari dan Tempuran yang baru memasuki masa tanam ikut terseret air dan merusak tanaman padi.
Pemerintah Kabupaten Karawang sendiri sudah menetapkan status siaga darurat bencana hingga jangka waktu tiga bulan kedepan. Status ini dikeluarkan pasca banjir yang melanda Karawang 13 Januari 2014.
Penetapan status ini juga mengacu adanya pertimbangan dari informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan dalam jangka waktu tiga bulan kedepan curah hujan akan tinggi. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar