"Semua tuduhan yang diberikan kepada kami maupun pada pimpinan kami di yayasan, semua itu tidak benar. Adapun soal kedekatan dengan salah seorang jamaah, itu masih dalam batasan, tidak ada yang berlebihan, semua pembimbing juga tahu. Dalam laporan tersebut terlalu berlebihan, kepala Kemenag juga tahu karena saat itu ada disana," tegas H Abdul Kadir, pembimbing KBIH Al Madinah saat melakukan klarifikasi, Sabtu (18/1) kemarin.
Mengenai tudingan menelantarkan jamaah, tambah H Abdul Kodir, hal tersebut terlalu berlebihan. Menurutnya, tak ada jamaah yang ditelantarkan. Justru saat itu, ketika akan melakukan lempar jumroh, pihaknya memang telah menyediakan bus untuk mengangkut jamaah. Namun, karena kondisi jalanan macet mobil yang ditunggu tak kunjung datang. "Jadi, kami memutuskan untuk berjalan kaki. Bahkan sebagian tetap ada yang menggunakan mobil lagi di luar mobil yang telah kami sediakan, uangnya kami ganti. Yang sakit juga tidak ada, jadi sebetulnya tak ada yang ditelantarkan. Bahkan antara yang naik mobil dan yang jalan kaki, lebih cepat jalan kaki sampainya, karena memang macet parah," terangnya.
Mengenai laporan ini, tambahnya, cenderung kepentingan pribadi, bukan kepentingan semua jamaah. "Ini cenderung permasalahan pribadi, kami pembimbing yang lainnya tak ada masalah, hanya satu pembimbing saja yang membuat laporan seperti ini. Apalagi, persoalan yang dituduhkan itu sebetulnya sudah dijelaskan sebelum pulang juga dan jamaah semuanya faham," ujarnya.
Pembimbing lainnya, H Endang Hidayat menuturkan, jika dibanding dengan perjalanan ibadah haji tahun sebelumnya, pelayanan KBIH Al Madinah tahun 2013 merupakan yang terbaik. "Tahun 2013 merupakan yang terbaik, jamaah dari awal sudah dipersiapkan bus, terus karena tak terpakai dan ada yang pakai kendaraan lagi, ongkosnya diganti sama yayasan dan disana juga kami mendapatkan pelayanan terbaik," terangnya.
Hal senada juga ditegaskan pembimbing jamaah lainnya, H Ahmad Ruhiyat, bahwa selama perjalanan ibadah haji semua berjalan dengan lancar dan semua jamaah tertangani dengan baik. "Saya menjadi saksi, semua tuduhan itu tidak benar, terlalu berlebihan. Saya saat itu ada disana dan tak kejadian yang seperti dituduhkan dalam laporan itu. Bahkan yang melapor juga hanya sebagian kecil dari kloter 36," tegas pria yang akrab disapa Kang Uyan ini didampingi pembimbing lainnya. (asy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar