Salah seorang pasien korban banjir Nadra (70) mengatakan, di tengah usia renta dan sering sakit-sakitan, rumahnya yang berada di Dusun Praubosok tak luput dari rendaman banjir. Sudah 3 hari terakhir, ia dan istrinya mengungsi ke kantor desa dengan makanan dan minuman seadanya, karenanya ia yang mengeluhkan pusing kepala dan hipertensi langsung diperiksa tim medis. "Alhamdulillah bisa berobat, ini nih pusing kurang tidur," katanya.
Sementara itu, Kasubag TU UPTD Puskesmas Sukatani, Syarifudin mengatakan, penyakit gatal, hipertensi dan pusing kepala, karena kurang tidur dan kelelahan melanda sejumlah korban banjir. Disetiap desa, lanjut Syarif, stok obat disediakan untuk mengobati para korban seperti di Desa Rawagempol Kulon, Muarabaru dan Sukakerta yang dikomandoi bidan-bidan desa setempat. Obat yang laris digunakan korban banjir antara lain paracetamol, CTM, antasida, prenison, salep 24 dan oksitentrasiklin. "Kita terus keliling tiap desa memastikan pengobatan dan kesehatan para korban banjir," ujarnya.
Kepala UPTD Puskesmas Sukatani Asep Gunawan S.Km mencatat, sedikitnya sudah ribuan masyarakat memanfaatkan pengobatan yang dilakukan pihaknya disetiap desa selama 8 hari terakhir, pasalnya puskesmas sudah membuka posko dan memplot para bidan desa untuk siaga terhadap para korban banjir sejak tanggal 18 januari lalu, sampai saat ini stok obat masih mencukupi. "Sudah seribuan warga berobat ke bidan-bidan desa yang kita plot, termasuk mensuplai obat-obatan kesetiap pos kesehatan desa," pungkasnya. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar